Suara.com - Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau akan memperketat kontrol senjata setelah terjadi penembakan massal di Amerika Serikat, menyulut kembali perdebatan yang lebih luas tentang perlunya tindakan lebih ketat.
Pemerintah Kanada memperkenalkan undang-undang pada hari Senin (30/05) untuk menerapkan "pembekuan nasional" pada penjualan dan pembelian senjata sebagai bagian dari rangkaian kontrol yang juga akan membatasi kapasitas magasin dan melarang beberapa mainan yang memiliki bentuk serupa seperti senjata.
Undang-undang baru, yang menghidupkan kembali beberapa tindakan yang ditangguhkan pada tahun lalu di tengah pemilihan umum, muncul hanya seminggu setelah seorang pria bersenjata membunuh 19 anak dan dua guru di Uvalde, Texas, Amerika Serikat.
Justin Trudeau mengatakan kepada wartawan bahwa langkah-langkah baru diperlukan karena kekerasan senjata meningkat. "Kita hanya perlu melihat ke selatan perbatasan untuk mengetahui bahwa jika kita tidak mengambil tindakan tegas dan cepat, itu akan semakin buruk dan semakin sulit untuk dilawan,” katanya.
Pembekuan tersebut akan berisi pengecualian, termasuk untuk penembak olahraga elit, atlet Olimpiade, dan penjaga keamanan. Warga Kanada yang sudah memiliki pistol akan diizinkan untuk menyimpannya.
Kanada memiliki undang-undang senjata yang lebih ketat daripada Amerika Serikat, kasus pembunuhan akibat penggunaan senjata juga kurang dari seperlima dibanding negara tetangganya.
Presiden Biden desak tindakan 'rasional' pada senjata
Sehari setelah menjanjikan penduduk Uvalde, Texas, upaya untuk mengatasi kekerasan senjata, Presiden AS Joe Biden pada hari Senin (30/05) berusaha untuk mengajak Partai Republik agar secara "rasional" mengekang penggunaan senjata dan mengambil tindakan federal lainnya untuk mencegah penembakan massal.
"Segalanya menjadi sangat buruk sehingga semua orang menjadi lebih rasional tentang hal itu," kata Biden, setelah kembali dari perjalanan akhir pekan untuk mengenang 19 anak dan dua guru yang tewas. Amerika Serikat telah menyaksikan ratusan kematian dari belasan kasus penembakan massal dalam beberapa tahun terakhir.
Baca Juga: SIPRI: Penjualan Senjata Global Tak Terpengaruh Krisis Ekonomi Akibat Covid
Perdebatan serupa di Washington tentang bagaimana mengurangi insiden tersebut belum menghasilkan tindakan, bahkan ketika jajak pendapat menunjukkan sebagian besar orang Amerika mendukung setidaknya peraturan kepemilikan senjata yang moderat.
Gubernur Texas Greg Abbott, seorang Republikan, telah berulang kali mengatakan peraturan senjata bukanlah solusi dan malah menunjuk pada masalah kesehatan mental. Penduduk kota yang terguncang karena insiden itu mendesak Biden untuk "melakukan sesuatu". "Kami akan melakukannya," kata Biden. ha/ (Reuters)
Berita Terkait
-
The Killer Question: Ketika Kuis Pub Berubah Jadi Ajang Pembunuhan
-
Jay Idzes Bangga Lini Belakang Sassuolo Membaik, Namun Akui Kekalahan Dramatis di Mapei
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Luka Doncic Alami Cedera Jari dan Kaki Kiri, Absen Sepekan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
Terkini
-
Dua Tersangka Kasus Suap Bupati Kolaka Timur Dipindahkan ke Kendari, Sidang Siap Dimulai!
-
WNA Israel Punya KTP Cianjur Viral di Medsos, Kok Bisa Lolos? Ini Faktanya
-
Baru Bebas, Dua Residivis Curanmor Nyamar Jadi Driver Ojol dan Beraksi Lagi
-
Geger Ijazah Jokowi, Petinggi Relawan Andi Azwan: Yang Nuding Palsu Itu Teroris!
-
Pemprov DKI Tertibkan Pasar Barito, Pramono: Kami Sangat Humanis, Manusiawi Sekali
-
Ricuh! Penggusuran Pasar Barito Berujung Blokade Jalan: Pedagang Melawan!
-
Tinggi Gula, Mendagri Tito Ajak Masyarakat Tinggalkan Konsumsi Beras: Saya Sudah Lakukan
-
Hati Teriris! Cerita Melda Diceraikan Suami Usai Lolos PPPK, Kini Viral di Podcast Denny Sumargo
-
Beri Hadiah Topi Berlogo PSI, Raja Juli Beberkan Kondisi Jokowi Terkini
-
Diceraikan Suami 2 Hari Jelang Dilantik PPPK, Melda Safitri Kini Disawer Crazy Rich Aceh