Suara.com - Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto usai menemui Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menyebut beberapa kriteria calon presiden, salah satu syaratnya yakni harus berpengalaman. Meski begitu, Mantan Danjen Kopassua tersebut menyatakan calon presiden tidak harus dirinya.
Merespons pernyataan tersebut Sekjen DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani kemudian mengklarifikasinya. Melalui video yang diterima Suara.com, Muzani menegaskan pernyataan yang disampaikan ketua umumnya, menunjukkan sikap yang demokratis.
"Ini adalah bagian dari cara Pak Prabowo menunjukkan dirinya sebagai orang yang demokratis," kata Muzani lewat video yang diterima Suara.com pada Sabtu (4/7/2022).
Sikap demokratis tersebut yakni mempersilakan partai lain untuk mengusung calon presidennya masing-masing, dengan catatan harus sesuai dengan kriteria undang-undang.
"Itulah sebabnya Bapak Prabowo mengatakan bukan hanya dirinya yang dimungkinkan untuk menjadi calon presiden, tetapi siapa saja yang bisa didukung partai lain adalah sesuatu yang bisa menjadi calon presiden," katanya.
Selain meluruskan hal tersebut, Muzani juga menepis adanya anggapan jika Prabowo tidak akan maju sebagai capres pada Pemilu 2024 dan lebih memilih menjadi King Maker jelang pilpres.
"Anggapan yang mengatakan bahwa Bapak Prabowo Subianto dalam pilpres 2024 memilih menjadi king maker dan kemungkinan tidak akan maju adalah anggapan yang keliru, karena beliau adalah calon presiden RI dalam pilpres 2024 yang akan maju dan diusung Partai Gerindra," tegasnya.
Tak hanya itu, ia juga menegaskan, Prabowo sebagai capres dari Gerindra sudah bulat. Dia pun menyatakan, mereka sedang mengatur formula untuk mengusung Prabowo.
Bahkan dalam waktu dekat, mereka akan mendeklarasikan Prabowo sebagai calon presiden.
Baca Juga: Sekjen Gerindra Jawab Isu Prabowo Tak Maju Pilpres 2024
"Karena itu penegasan tentang calon presiden dari partai Gerindra hanya satu, tunggal dan bulat yakni Prabowo Subianto yang akan kami formulasikan dalam deklarasi calon presiden yang diusung oleh Partai Gerindra yang akan kami tentukan dalam beberapa bulan mendatang," ungkapnya.
Lantaran itu, dia meminta kepada seluruh pengurus Partai Gerindra di tingkat desa/kelurahan hingga provinsi untuk bersiap memenangkan Prabowo sebagai Presiden pada pilpres 2024.
"Untuk itu saya mengintruksikan kepada seluruh kader Partai Gerindra di semua tingkatan, di desa, keluruhan, kecamatan, kabupaten/kota dan provinsi, dan semua anggota DPR kabupaten/kota dan provinsi dan DPR RI agar bersiap-siap memenangkan Prabowo sebagai presiden RI," ujarnya.
Sebelumnya, Prabowo menyatakan calon presiden (capres) pada 2024 tidak mesti melulu harus merujuk pada dirinya. Pernyataan tersebut disampaikan saat menyambangi Kantor DPP NasDem pada Rabu (1/6/2022). Saat itu, ia sempat mengemukakan kriteria capres ideal menurutnya harus yang berpengalaman.
"Ya enggak harus Prabowo, ya kan. Siapa saja," kata Prabowo dalam konferensi pers usai bertemu Ketum NasDem Surya Paloh di NasDem Tower, Jakarta, Rabu (1/6/2022) lalu.
Prabowo kemudian berbicara mengenai kewajiban bagi anak bangsa untuk menawarkan diri mengabdi kepada negara. Tentu, kata Prabowo, warga negara yang ingin menawarkan diri itu ialah mereka yang memang memiliki kemampuan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Feri Amsari Singgung Pendidikan Gibran di Australia: Ijazah atau Cuma Sertifikat Bimbel?
- 7 Mobil Kecil Matic Murah untuk Keluarga Baru, Irit dan Perawatan Mudah
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- 21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 22 Oktober 2025, Dapatkan 1.500 Gems dan Player 110-113 Sekarang
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Jejak Korupsi Riza Chalid Sampai ke Bankir, Kejagung Periksa 7 Saksi Maraton
-
'Tidak Dikunci, tapi Juga Tidak Dipermudah,' Dilema MPR Sikapi Wacana Amandemen UUD 1945
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
Menhut Klaim Karhutla Turun Signifikan di Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo, Ini Kuncinya
-
'Apa Hebatnya Soeharto?' Sentilan Keras Politisi PDIP Soal Pemberian Gelar Pahlawan
-
Efek Jera Tak Mempan, DKI Jakarta Pilih 'Malu-maluin' Pembakar Sampah di Medsos
-
Menas Erwin Diduga 'Sunat' Uang Suap, Dipakai untuk Beli Rumah Pembalap Faryd Sungkar
-
RDF Plant Rorotan, Solusi Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan
-
KPK Cecar Eks Dirjen Perkebunan Kementan Soal Pengadaan Asam Semut
-
Buka Lahan Ilegal di Kawasan Konservasi Hutan, Wanita Ini Terancam 11 Tahun Bui