Suara.com - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang dibangun partai PAN, PPP dan Golkar bertujuan mencegah terjadinya polarisasi. Karenanya pada Pemilu 2024 nanti, KIB akan menghadirkan tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan, pada Pilpres 2014 dan 2019 hanya diikuti dua pasangan calon presiden dan wakil presiden, sehingga membuat masyarakat terbelah dua. Sementara pada pemilihan presiden 2004 hingga 2009 diikuti lebih dari dua pasangan calon.
"Kami melihat bahwa salah satu penyebab polarisasi di tengah masyarakat kita adalah diselenggarakannya pemilu presiden, dulu kita 2004 Pilpres diikuti oleh lima calon presiden, Indonesia aman, tidak ada soal. (Pada) 2009, tiga calon, Indonesia aman tidak ada soal. (Sedangkan) 2014 dua pasang, 2019 dua pasang, nah itu mulai ada soal," kata Zulhas dalam sambutannya saat Silaturahmi Nasional KIB di Hutan Kota, Plataran, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (4/6/2022).
Karenanya, dengan terbentuknya KIB, ketiga partai akan berusaha mendorong majunya tiga pasangan calon presiden dan wakil presiden pada pemilihan umum 14 Februari 2024 mendatang.
"Kami berharap di koalisi kita ini nanti, kita berharap, kita mendorong agar sekurang-kurangnya ada tiga calon pilihan presiden mendatang," ujar Zulhas.
Sementara itu, Ketua Umum Golkar, Airlangga Hartarto mengatakan, dengan terbentuk KIB akan menciptakan iklim politik yang berlandas pada keutuhan bangsa dan negara.
"Ini waktu kurang dari 18 bulan. Kondisi ini merefleksikan implementasi dari Pancasila untuk tidak memecah belah masyarakat demi kepentingan politik sesaat," ujarnya.
Dia lantas membantah pernyataan yang menyebut KIB dibentuk terlalu cepat.
"Membangun politik persatuan harus dimulai dari sekarang, berpahaman dan chemistry harus dibangun jauh-jauh hari, agar kita dapat melangkah ke depan dengan satu irama, satu frekuensi yang sama. Serta sejalan dalam membangun kemajuan bangsa dan masyarakat Indonesia," tuturnya.
Sebelumnya, Silahturahmi Nasional dihadiri para petinggi partainya, yakni Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa, dan Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan.
Selain itu, hadir pula elite partai dari Golkar seperti Aburizal Bakrie, Akbar Tandjung, dan Luhut Binsar Pandjaitan. Kemudian dari PAN yakni Hatta Rajasa dan petinggi lainnya. Sementara dari PPP ada Zainut Tauhid Sa'adi beserta petinggi lainnya.
Airlangga Hartarto mengatakan, partai yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu memiliki visi dan misi yang sama.
"Kami masing-masing memiliki visi dan misi partai. Kami memiliki pengalaman dalam pemerintahan. Dari berbagai pandangan dan pengamalan ini, tujuan kami sama, yakni menuju Indonesia maju," ujarnya.
Meski begitu, dia menyatakan jika KIB hingga kini tidak menutup diri jika nantinya ada partai politik lain yang ingin bergabung.
"Koalisi ini masih sangat terbuka dengan bergabungnya partai politik lain untuk bersama berjuang dalam perahu ini. Kami menyadari bahwa membangun bangsa ini tidaklah dapat dilakukan sendiri-sendiri," kata Airlangga.
Berita Terkait
-
Koalisi Indonesia Bersatu Buka Peluang Usung Anies Baswedan atau Ganjar Pranowo jadi Calon Presiden 2024
-
Koalisi Indonesia Bersatu Besutan Golkar, PPP dan PAN Buka Peluang Usung Calon Presiden dari Luar Koalisi
-
Loyalis Erick Thohir Gerilya di Jatim, Klaim Sudah Deklarasi Tim di 20 Daerah di Jatim
-
Ketua Umum Projo Hadiri Deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu, Berdiri Sejajar dengan Petinggi Partai Koalisi
-
Hadir di Agenda Deklarasi Koalisi Indonesia Bersatu, Luhut Binsar Pandjaitan Tidak Memakai Seragam Golkar
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
- Kompetisi Menulis dari AXIS Belum Usai, Gemakan #SuaraParaJuara dan Dapatkan Hadiah
- Ini 5 Shio Paling Beruntung di Bulan Oktober 2025, Kamu Termasuk?
- Rumah Tangga Deddy Corbuzier dan Sabrina Diisukan Retak, Dulu Pacaran Diam-Diam Tanpa Restu Orangtua
Pilihan
-
Bahlil Vs Purbaya soal Data Subsidi LPG 3 Kg, Pernah Disinggung Sri Mulyani
-
3 Rekomendasi HP 1 Jutaan Baterai Besar Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Menkeu Purbaya Pernah Minta Pertamina Bikin 7 Kilang Baru, Bukan Justru Dibakar
-
Dapur MBG di Agam Dihentikan Sementara, Buntut Puluhan Pelajar Diduga Keracunan Makanan!
-
Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
Terkini
-
Rocky Gerung: Program Makan Bergizi Gratis Berubah Jadi Racun karena Korupsi
-
Keputusan 731/2025 Dibatalkan, PKB: KPU Over Klasifikasi Dokumen Capres
-
Bantah Makam Arya Daru Diacak-acak Orang Tak Dikenal, Polisi: Itu Amblas Faktor Alam!
-
Menkes Budi Tegaskan Peran Kemenkes Awasi Keamanan Program Makan Bergizi Gratis
-
Terungkap! Ini Rincian 'Tarif Sunat' Dana Hibah yang Bikin Eks Ketua DPRD Jatim Kusnadi Kaya
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
'Mari Bergandeng Tangan': Disahkan Negara, Mardiono Serukan 'Gencatan Senjata' di PPP
-
Fakta Mengejutkan 'Bjorka KW': Bukan Ahli IT dan Tak Lulus SMK, Belajar Retas Otodidak dari Medsos
-
Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Ambruk, DPR Sebut Konstruksi Bangunan Tak Ideal
-
Viral di MRT, Lansia 73 Tahun Ini Ditangkap dan Punya 23 Kasus Kriminal