Suara.com - Pembangunan pariwisata berkelanjutan merupakan sebuah kesepakatan antar negara-negara melalui United Nation World Tourism Organization (UNWTO). Berdasarkan definisi UNWTO, Pariwisata berkelanjutan dideskripsikan sebagai pariwisata yang memperhitungkan dampak ekonomi,sosial, dan lingkungan pada saat ini dan dimasa depan secara keseluruhan untuk menjawab kebutuhan dari wisatawan,industri, lingkungan, serta masyarakat yang menjadi tuan rumah.
Sebagai salah satu institusi di bidang pariwisata, Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan (UPH) turut berpartisipasi dalam upaya meningkatkan kesadaran kaum muda untuk ikut berkontribusi dan bertanggung jawab dalam menjalankan bisnis pariwisata yang berkelanjutan melalui penyelenggaraan Hospitour.
Di tahun ini Hospitour mengambil tema “RESET” (Reinforcing Economic Sustainability by Empowering Local Tourism) yang mengadvokasi pelaksanaan bisnis pariwisata berkelanjutan dan menghadirkan beragam acara seperti talkshow bersama Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, Founder of Wahyoo, Peter Shearer, Executive Director of Pelita Harapan Foundation, Stephanie Riady dan CEO Travacello, Jonathan Thamrin. Selain itu, ada juga berbagai kegiatan lainnya seperti kompetisi, seminar, workshop dan guest lecture.
Rektor UPH, Dr. (Hon.) Jonathan L.Parapak, M.Eng.SC mengatakan pariwisata sedang memasuki era baru, dimana sebelumnya pariwisata selalu berpusat ke Bali, kini diharapkan bisa terpusat ke seluruh Indonesia dan dalam memasuki dunia yang baru tersebut, harus dipersiapkan juga sumber daya yang profesional.
“Saya yakin kita akan menciptakan insan-insan pariwisata terbaik, dengan Hospitour kita harap dapat melihat ke depan dan pariwisata akan bangkit, kita semua menginginkan itu. Saya harap fakultas pariwisata di UPH juga selalu jadi yang terdepan,” ucap Jonathan dalam acara Hospitour di Universitas Pelita Harapan Karawaci, Selasa (7/6/2022).
Dekan Fakultas Pariwisata Universitas Pelita Harapan, Prof. Dr. Diena Mutiara Lemy, A.Par., M.M., CHE, menjelaskan Hospitour adalah acara tahunan yang merupakan ajang ujian yang terintegrasi bagi mahasiswa, dimana setelah belajar selama sekian tahun, mahasiswa lalu diuji dan ditantang untuk menyelenggarakan event besar.
“Disanalah mereka akan dinilai, Hospitour ini juga memberikan tempat bagi beberapa kampus pariwisata untuk berkompetisi dan bertemu satu sama lain. Jadi Hospitour adalah ajang atau tempat bersilaturahmi antar stakeholder pariwisata, kami senang setelah 2 tahun menyelenggarakannya secara online, tahun ini kita lakukan secara hybrid, pemirsanya jadi jauh lebih luas,” ujarnya.
Sementara itu Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Salahuddin Uno, memaparkan bahwa Kemenparekraf dan UPH akan bekerja sama secara holistik, mulai dari pendidikan sampai kesiapan dari industri, research dan teknologi terutama digitalisasi dan isu-isu utama mengenai sustainability. “Jadi kerja samanya sangat 360 derajat, mudah-mudahan itu yang bisa kita dorong sebagai tatanan ekonomi dan pariwisata baru yang bisa menciptakan lapangan kerja baru dan juga berkualitas,” ungkapnya.
Sandiaga juga mengharapkan agar generasi muda dari UPH untuk terus berinovasi, beradaptasi dan berkolaborasi dalam bidang pariwisata dengan semangat 3G yaitu gerak cepat, gerak bersama dan gaspol atau garap semua potensi.
Baca Juga: Dukung Gelaran Formule E, Bea Cukai Berikan Berbagai Fasilitas dan Kemudahan Pelayanan
“Kita melihat UPH di Fakultas Pariwisata ini kesiapan dari praktikum mulai dari kitchen sampai juga beberapa kolaborasi dengan pemerintah Australia, saya harapkan ini menjadi kebangkitan industri pariwisata kita karena ternyata banyak sekali lapangan kerja yang diciptakan disini dan lulusan fakultas pariwisata UPH ini sudah banyak yang terserap oleh industri, mereka bukan hanya mencari lapangan kerja tetapi justru menciptakan lapangan kerja,” imbuh Sandiaga.
Berita Terkait
-
Dinas Pariwisata Bantul Catat Kunjungan Wisatawan Menurun hingga 16,5 Persen, Ini Penyebabnya
-
Dukung Pengembangan Pariwisata Ramah Lingkungan, PLN Hadirkan Lebih dari 20 Unit SPKLU
-
Diancam Wisatawan Lantaran Tarif Cibodas Memberatkan, Dinas Pariwisata Cianjur: Murah Segitu Mah
-
SPKLU di Kawasan Wisata Borobudur Resmi Dibuka, Sepeda Motor Listrik Siap Hubungkan Titik Pariwisata
-
Gili Petagan Kini Diincar Investor Untuk Jadi Taman Satwa, Nilai Investasi Rp 400 Miliar
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
Tangan Terikat, Kaki Diseret di Aspal: Teka-teki Kematian Wanita Jaksel di Bogor
-
Sudah Terima Insentif Rp 6 Juta per Hari, Wakil Kepala BGN Ingatkan Pekerja SPPG Tetap Profesional
-
Dinilai Sarat Kepentingan Politik, Mantan Jubir KPK Tolak Amnesti untuk Sekjen PDIP
-
RSUD Aceh Tamiang Dibersihkan Pascabanjir, Kemenkes Targetkan Layanan Kesehatan Segera Pulih
-
RS Kapal Terapung IKA Unair Siap Dikerahkan ke Aceh, Waspada Penyakit Pascabanjir
-
Sinyal Tegas Kapolri di Tengah Banjir Sumatra, Ujian Nyata Reformasi dan Presisi Polri
-
105 SPPG di Aceh Jadi Dapur Umum, 562.676 Porsi Disalurkan ke Warga Terdampak
-
Prabowo Pastikan Stok Pangan Pengungsi Bencana di Sumatra Aman, Suplai Siap Dikirim dari Daerah Lain
-
Banjir Sumatera, Pengamat Desak Komisi IV Panggil Mantan Menhut Zulkifli Hasan
-
Presiden Prabowo Hapus Utang KUR Petani Korban Banjir dan Longsor di Sumatra