Suara.com - Ketua Pusat Dakwah dan Perbaikan Akhlak Bangsa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Masyhuril Khamis, angkat bicara mengenai penggerebekan pesta bikini para remaja di Perumahan Pesona 2 Depok, Jawa Barat.
Masyhuril mengatakan penyebab pesta bikini tersebut tidak lain karena kurangnya nilai-nilai akhlak, agama, dan monitoring dari orang tua.
"Kondisi ini disebabkan rendahnya nilai-nilai akhlak, agama dan kurangnya monitoring dari orang tua terhadap pergaulan anak-anaknya, tempat bermain mereka yang tidak pernah menjadi perhatian orang tua," ujar Masyhuril dalam keterangannya, Rabu (8/6/2022).
Agar kejadian serupa tidak terulang, Masyhuril menyarankan pada setiap orang tua wajib memiliki perhatian lebih keapda anak-anaknya.
Ia pun meminta para orang tua sadar bagaimana anak-anaknya bergaul dan di mana keberadaan mereka.
"Solusi terbaik adalah menanamkan nilai-nilai akhlak, penguatan agama, serta penguatan monitoring (pengawasan) terhadap teman bergaul anak-anaknya" kata Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Al-Washliyah itu.
Pesta Bikini
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggerebek pesta bikini di salah satu rumah di Pesona 2 Depok, Jawa Barat. Penggerebekan dilakukan pada Minggu (5/6/2022) dini hari kemarin.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan menyebut penggerebekan ini dilakukan menindaklanjuti adanya informasi dari masyarakat.
"Jadi benar ada kegiatan tersebut pada Minggu dini hari di Depok, di salah satu perumahan di Pesona Khayangan," kata Zulpan di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (6/6/2022).
Saat digerebek, kata Zulpan, ada sekitar 200 orang yang mengikuti pesta bikini di Depok tersebut. Sebagian besar dari mereka merupakan anak muda.
"Hampir 200 orang di antaranya kebanyakan adalah dari kawula muda," ungkapnya.
Menurut Zulpan, pihaknya turut melakukan pemeriksaan urine terhadap para peserta.
Namun hasilnya tidak ditemukan adanya peserta yang mengkonsumsi zat terlarang atau narkotika.
"Acara dibubarkan kemudian terhadap para peserta party (pesta—red) tersebut dilakukan tes urine. Hasilnya tidak ditemukan adanya penggunaan narkoba," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Geger Remaja Pesta Bikini Di Depok, MUI Meradang: Bukti Rendahnya Nilai-nilai Agama
-
Terpopuler Kemarin: Muhammadiyah NU dan MUI Mengecam Ritual Pria Menikah dengan Kambing di Gresik
-
Terpopuler: Putri Anies Baswedan Disamakan dengan Maudy Ayunda, Mantan Babysitter Mawar AFI Kembali Dihujat Publik
-
Pesta Bikini Muda Mudi Dihadiri 200 Orang, Harga Tiket VIP Mencapai Rp 8 Juta
-
Digerebek Polisi, Harga Tiket Pesta Bikini di Depok Mulai Rp 300 Ribu Hingga Rp 8 Juta per Orang
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar