Suara.com - Ratusan orang yang tergabung dalam Majelis Sang Presiden baru saja menggelar deklarasi untuk mendukung Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai Presiden RI periode 2024-2029 mendatang. Merujuk informasi Jaringan Nasional Mileanies Pusat, nama kelompok itu terbilang baru di jaringan relawan Anies.
Pengamat politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin menyebut ada indikasi 'black campain' terhadap sosok Anies. Sebab, dalam deklarasi tersebut sempat ada ketegangan lantaran ada empat bendera yang diduga sebagai atribut HTI.
Tidak hanya itu, para peserta yang hadir mengklaim memiliki latar belakang yang beragam. Mulai dari eks narapidana terorisme, eks HTI, hingga eks FPI.
"Saya tidak tahu apakah memang itu sebagai relawan resmi Anies, atau apakah memang bentuk bagian dari black campaign kepada Anies," ucap Ujang dalam sambungan telepon, Rabu (8/7/2022).
Oleh karena itu, lanjut Ujang, menjadi penting melakukan pencarian informasi lebih dalam terkait kelompok Majelis Sang Presiden. Tidak hanya itu, perlu ada pelacakan terkait motif deklarasi terhadap Anies Baswedan tersebut.
"Harus dicari dulu, oleh karena itu ini penting bagi kita semua untuk melihat apakah memang itu relawan resmi Anies yang tercatat, katakanlah dia Anies atau memang sengaja melakukan deklarasi itu untuk black campaign terhadap Anies, itu kan bisa terjadi," jelas Ujang.
Ujang memandang, persoalan ini tidak seserdehana yang dibayangkan. Tentunya, akan ada imbas -- entah positif maupun negatif -- terhadap Anies setelah acara deklarasi berlangsung.
"Oleh karena itu saya melihat, bahwa persoalan ini tidak sesederhana yang kita lihat akan berimpact atau berdampak kepada Anies sendiri," papar dia.
Jika acara deklarasi yang digelar Majelis Sang Presiden benar-benar sebagai upaya black campain, tentunya hal itu akan merugikan Anies Baswedan. Menurut Ujang, genderang perang menuju kontestasi Pilpres 2024 telah ditabuh.
Baca Juga: Jaringan Nasional Milieanies Anggap Terdapat Kejanggalan di Acara Deklarasi Dukung Anies
Merujuk pada latar belakang para peserta yang hadir, Ujang menduga ada semacam desain untuk menarasikan bahwa Anies dekat dengan kelompok 'kanan'. Bisa jadi, nantinya Anies akan dituduh dekat dengan kelompok radikal.
"Tentunya akan berdampak pada Anies. Tentu akan merugikan Anies sendiri karena nanti Anies akan dituduh sebagao capres yang memang berhaluan kanan, yang dituduh radikal," beber Ujang.
Dalam acara deklarasi sempat diwarnai ketegangan lantaran ada empat bendera diduga sebagai atribut HTI di atas panggung. Ujang menilai, ada semacam upaya untuk menurunkan elektabilitas Anies.
"Saya punya keyakinan ini adalah desain untuk mendegradasi atau menurunkan elektabilitas atau popularitas Anies kalau desainnya seperti itu. Karena sudah ada rancangan yang terencana," sebut dia.
Respons Relawan Anies
Ketua Umum Jaringan Nasional Mileanies Pusat, Muhammad Ramli Rahim mengatakan, relawan Anies Baswedan mencapai 100 kelompok. Sedangkan, Majelis Sang Presiden terbilang sebagai nama baru dan belum terkenal.
Berita Terkait
-
6 Fakta Aksi FPI Palsu yang Dukung Anies Baswedan Maju Capres, Peserta Ngaku Dibayar Rp150 Ribu
-
Jaringan Nasional Milieanies Anggap Terdapat Kejanggalan di Acara Deklarasi Dukung Anies
-
Dishub Tunggu Kepgub Anies untuk Implementasi Tarif Integrasi Transportasi Rp10 Ribu
-
Berapa Total Keuntungan Dari Formula E? Jakpro: Lagi Dihitung Sekarang
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Akhir Petualangan Dokter Predator, Priguna Anugerah Divonis 11 Tahun Penjara
-
Tolak Soeharto Pahlawan, Cerita Pilu Penyintas Tragedi Tanjung Priok: Ditelanjangi di Markas Kodim
-
Bukan Lagi Soal Look Good, Ini Prioritas Baru Kelas Menengah Indonesia yang Harus Dipahami Brand
-
Momen Haru Jokowi Saksikan Pelepasan Jenazah Raja Solo PB XIII, Ribuan Warga Tumpah Ruah
-
7 Provinsi Terkorup di Indonesia Versi ICW: Riau dan NTT Jadi Pemuncak
-
Mencurigakan! Kenapa Kerangka Manusia di Gedung ACC Baru Ditemukan Dua Bulan Setelah Kebakaran?
-
Dengar 'Curhatan' Kades, Dasco: DPR Kawal Masalah Lahan dan Dana Desa
-
Intervensi Kemenkeu di Kasus Rp349 T? Mahfud MD Desak Menkeu Purbaya Bertindak Tegas!
-
KPK 'Bidik' Wagub Riau SF Hariyanto, Dugaan Korupsi Proyek PUPR Makin Panas
-
Viral! Gubernur Riau Kena OTT KPK, Wagub SF Hariyanto Banjir Ucapan Selamat