Suara.com - Nama Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan kembali mencuat di gelanggang Pilres 2024. Teranyar, kelompok bernama Majelis Sang Presiden menggelar deklarasi dan menyatakan dukungan kepada Anies untuk maju sebagai Presiden RI periode 2024-2029.
Dari ratusan orang yang hadir di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, ada nama Kartono yang merupakan eks narapidana terorisme. Selain itu, ada pihak lain yang mengaku sebagai eks anggota HTI dan eks anggota FPI.
Kartono merupakan eks napiter yang baru bebas pada 17 Agustus 2021 tahun lalu. Dia menjalani masa penahanan di Lapas Kelas 1 Tangerang sejak tahun 2018 silam.
Kartono mengaku bukan sebagai inisiator yang membikin acara deklarasi tersebut. Dia hanya mendapat undangan untuk menghadiri acara bertajuk "Mendeklarasikan Anies Baswedan Sebagai Presiden RI 2024-2029" pekan lalu.
Kartono mengatakan, ada sebanyak 20 eks narapidana terorisme yang hadir pada hari ini. Dia juga tidak menyangka akan bertemu pihak lain yang merupakan eks HTI dan eks FPI.
"Kalau saya pribadi, memang sebelumnya tidak menduga bakal ada kumpul dari eks napiter, eks FPI, atau HTI," ucap Kartono di lokasi, Rabu (8/6/2022).
Kartono mengatakan, hal yang membawa dirinya berkumpul di Hotel Bidakara adalah sosok Anies Baswedan. Menurut dia, orang nomor satu di Ibu Kota itu mampu membawa kebaikan jika terpilih sebagai presiden.
"Ketika Anies jadi RI 1 kebaikan itu akan dilanjutkan dalam skala yagg lebih luas. Bukan DKI tapi Indonesia. Jadi bukan karena ini FPI, ini HTI, atau apa lah. Siapa pun yang memperjuangkan kebaikan, kami dukung," jelasnya.
Kartono menampik ketika ditanya apakah dirinya merupakan inisiator. Dia mengaku mendapat undangan dan mengetahui sosok inisiator bernama Ustaz Anshori.
"Saya diundang, bukan inisiator. Kalau inisiator saya lupa namanya. Kalau tidak salah Ustaz Anshori. Dari kelompok mana, saya tidak tahu," beber dia.
Dukung Anies Presiden
Dalam acara tersebut, ratusan peserta yang hadir berbaris memadati panggung acara. Setelahnya, seorang deklarator membacakan dukungan terhadap Anies Baswedan pada kesempatan tersebut.
"Deklarasi Sang Presiden untuk Anies Baswedan Presiden RI periode 2024-2029. Kami rakyat Indonesia khususnya umat islam dengan ini menyatakan dan mendeklarasikannya," ucap sang deklarator.
Ada dua poin yang juga dibacakan. Pertama, mendukung Anies sebagai Presiden RI periode 2024-2029 dan poin kedua mengajak seluruh umat islam memperjuangankan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Satu, mendukung anies baswedan sebagai presiden republik indonesia periode 2024-2029. Dua,mengajak dan mengimbau rakyat indonesia khususnya umat islam untuk mewujudkan serta memperjuangkan Anies Baswedan sebagai Presiden RI 2024-2029."
Setelah deklarasi tersebut dibacakan, sang deklarator memekikkan kalimat takbir sebanyak tiga kali. Seluruh peserta pun berteriak takbir usai deklarator berbicara.
Geger Bendera HTI di Panggung
Ada sedikit ketegangan ketika acara hendak dimulai lantaran ada empat bendera yang diduga sebagai atribut HTI di atas panggung acara.
Hal itu bermula saat acara memasuki sesi menyanyikan lagu Indonesia Raya. Setelah ratusan massa selesai menyanyikan lagu kebangsaan, memasuki sesi doa bersama.
Hanya saja, dua orang panitia langsung meminta agar acara dihentikan sementara. Sebab, ada empat bendera yang diduga sebagai atribut HTI berada di atas panggung.
Satu orang panitia acara tersebut khawatir jika bendera itu berada di atas panggung akan menjatuhkan citra Anies Baswedan. Dia juga meminta agar atribut tersebut untuk segera diturunkan.
"Turunin itu bendera. Antum sayang Pak Anies nggak? Kalau sayang turunin itu bendera," kata salah satu panitia kepada seseorang -- yang entah merupakan panitia atau peserta.
Ketegangan mereda setelah empat bendera yang diduga sebagai atribut HTI itu diturunkan. Sehingga, di atas panggung hanya tersisa bendera Merah Putih.
Berita Terkait
-
Sempat Picu Ketegangan, Polisi Amankan Bendera Diduga Atribut HTI di Acara Deklarasi Anies Baswedan Presiden 2024
-
Geger Bendera HTI Berkibar di Acara Deklarasi Anies Presiden, Black Campaign buat Jatuhkan Anies Jelang Pilpres?
-
Jaringan Nasional Milieanies Anggap Terdapat Kejanggalan di Acara Deklarasi Dukung Anies
-
Ada Acara Deklarasi Dukung Anies di Hotel Bidakara, Jaringan Nasional Milieanies: Aneh, Mewah Sekali Acaranya
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Sebut Alasan Hukum Jadikan Nadiem Tersangka Terpenuhi, Mahfud: Dia Tak Mengerti Prosedur Birokrasi
-
Peran Strategis Beton dalam Konstruksi Infrastruktur Berkelanjutan
-
Bali Dikepung Banjir, Video Kepanikan Warga di Taman Pancing Denpasar Jadi Sorotan
-
Baru Sehari Jabat Menkeu, Purbaya Sadewa dan Anaknya Kompak Minta Maaf tapi Blunder
-
Dihantui Isu Plagiat dan LHKPN Rp51 Miliar, Calon Hakim Agung Triyono Kembali Uji Nasib di DPR
-
Mengapa Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Pilihan Prabowo untuk Menko Polkam Ad Interim?
-
Yudo Sadewa Viral, Berapa Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa?
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar