Suara.com - Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, menilai Partai NasDem akan rugi jika bergabung dengan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) untuk berkoalisi menghadapi Pilpres 2024. Salah satu alasannya PKS-PKB belum punya figur atau tokoh kuat untuk dicalonkan.
PKS dengan PKB memang mulai terang-terangan menunjukan kedekatan jelang Pilpres 2024. Namun kedua parpol tersebut masih belum cukup sebagai koalisi untuk memenuhi ambang batas pencalon presiden dan wakil presiden atau Presidential Threshold 20 persen.
Dibutuhkan satu partai lagi untuk bisa membangun koalisi untuk bertarung di Pilpres 2024.
"(PKS-PKB usung Cak Imin-Salim Segaf) itu cukup enggak 20 persen?, enggak sampai ya, kurang sedikit, berarti harus nambah satu partai lagi, pertanyaannya partai yang ketiga ini mau gak?," kata Hanta ditemui di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (9/6/2022).
Baca Juga: Politikus Partai NasDem Dipanggil MUI Gara-gara Terlibat Ritual Nikah dengan Kambing
Hanta mengatakan, jika NasDem bergabung dengan PKS-PKB memang lebih dari cukup untuk Pilpres 2024. Namun tantangannya NasDem dinilai tak akan mau jika yang ditawarkan figurnya Salim Segaf Aljufri dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin untuk diusung.
Menurutnya, NasDem justru akan merugi lantaran tak akan mendapatkan efek ekor jas atau coattail effect nantinya.
"Tantangannya kalau tiga partai itu, dia representasi partai itu dia enggak ada, rugi coattail effect, efek ekor jasnya gak dapet," tuturnya.
Lebih lanjut, jika pun nanti tetap dipaksakan untuk berkoalisi PKS, PKB dan NasDem, maka satu-satunya cara untuk menang dan mendapat untung harus mengusung figur non-parpol.
"Makanya itu dia akan ngejar nanti ujung-ujungya orang non partai," tandasnya.
Baca Juga: NasDem Beri Teguran Kadernya Terlibat Ritual Pria Menikah dengan Kambing di Gresik
Kedekatan PKS-PKB
Sebelumnya PKB dan PKS bakal berkolaborasi membentuk koalisi. Pembentukan koalisi itu merupakan pembicaraan lebih lanjut usai dari Milad ke-20 PKS.
Sekjen PKS Aboe Bakar Al Habsyi mengatakan mulanya komunikasi kedua partai itu terjalin lewat kehadiran Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di acara Milad ke-20 PKS.
Dalam pembicaraan lebih lanjut, Aboe mengatakan ada kecocokan antara PKS dan PKB yang ia nilai memiliki akar rumput yang serupa.
"PKS membuka peluang, siapa bertemu siapa, siapa dengan siapa. Kami ingin berperan moga-moga ada yang bertemu jodoh. Ternyata Cak Imin menanggapi dan besoknya langsung kita berdialog, buat PKS welcome, apalagi bersama PKB," kata Aboe di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (9/6/2022).
Waketum PKB Jazilul Fawaid mengamini perkataan Aboe ihwal awal pembicaraam dua partai hingga akhirnya memutuskan berkolaborasi untuk Pilpres 2024.
"Pucuk dicinta ulam pun tiiba, 20 tahun Milad PKS, ketua umum kami diberikan kesempatan untuk menyampaikan, ternyata di situ ada kata yang sama yang menurut saya ini fakta memang, semuanya kan harus berubah, PKB berubah PKS berubah, semua berubah," tutur Jazilul.
Jazilul memandang kolaborasi PKB dan PKS sebagai jalan ketiga di tengah-tengah kemunculan koalisi dan proses pembentukan koalisi yang kini berjalan di antara partai-partai.
"Kalau ini bukan poros tengah disebutnya, ini jalan ketiga. Kalau jalan ketiga ini menjadi lompatan, ini tentu yang disebut dengan magnet baru," kata Jazilul.
baca juga
-
Nasdem Pastikan Tak Akan Usung Kader Internal Di Pilpres 2024, Jaring Nama Calon Lewat Rakernas
-
NasDem Bakal Tentukan Arah Koalisi Kalau Sudah Punya Capres yang Diusung
-
Eks Anggota HTI dan FPI Dukung Anies Baswedan Jadi Capres 2024, Sekjen NasDem: Masyarakat Punya Hak untuk Deklarasi
Komentar
Berita Terkait
-
Survei SMRC: Cuma 25 Persen Pemilih PKB yang Dukung Prabowo Jadi Presiden, Terbanyak Pilih Ganjar
-
NasDem Kecil Kemungkinan Merapat ke Gerindra dan PKB yang Gencar Jualan Prabowo-Cak Imin, Ahmad Ali Ogah Langgar Aturan Partai
-
Prabowo dan Cak Imin Disebut Saling Melengkapi, PKB: Ada Panglima Militer dan Panglima Santri
terkini
-
Shah Rukh Khan Jadi Cameo di Film Baru Aamir Khan yang Diboikot Komunitas Hindu
-
Sambut HUT RI Ke-77, Ada Pesta Merdeka Buat Para Tamu di Hotel Ini
-
Vietnam Minta Perlindungan dari Teror Suporter, Netizen Ikut Malu
-
Kenakan Hijab Tapi Gunakan Baju Minim, Perempuan Ini Banjir Hujatan: Islamkan Hatinya Dulu
-
Wakapolri : Kita Harus Melindungi Dunia Pendidikan dari Paham Radikalisme
-
Ketua LPSK Mengaku Disogok Amplop Diduga Berisi Uang Oleh Irjen Ferdy Sambo
-
Suami Korban Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang Kirim Surat Terbuka ke Jokowi, Ini Isi Lengkapnya
-
Kebakaran Pom Mini di Banyuwangi, Korban Rugi Puluhan Juta Rupiah
-
Tuturu Kritik Kedatangan Player dan Coach Filipina ke Pro Scene Indonesia
-
Pembunuhan Sadis di Tapteng, Pemilik Warung Tewas Bersimbah Darah
-
Aturan Final Piala AFF U-16 2022: Jika Laga Seri 90 Menit, Ada Extra Time Baru Adu Penalti
-
Update Covid-19 Indonesia 12 Agustus 2022, Kasus Positif Tambah 6.091, Sembuh 5.226 Kasus
-
Survei SMRC: Cuma 25 Persen Pemilih PKB yang Dukung Prabowo Jadi Presiden, Terbanyak Pilih Ganjar
-
Menohok! Bintang Emon Ledek Persatuan Dukun yang Ngaku Sepi Job: Kenapa Nggak Kepikiran Pakai Penglaris?
-
Mahasiswa Agribisnis Universitas Muhammadiyah Makassar Lulus Program Magang Pemuda Tani
-
Masyarakat Sagulung Masih Kesulitan Mendapatkan Air Bersih, DPRD: Ada Apa dengan BP Batam?
-
Atta Halilintar Jawab Kabar Beri Uang Bulanan Ratusan Juta ke Aurel Hermansyah, Panen Pujian
-
Masalah Mental Dapat Memengaruhi Kesehatan Kulit, Ini Alasannya
-
Profesi Dukun Jadi Sorotan, Ini Tanggapan Artis Senior Ratna Listy
-
Praktis Bikin Rambut Cepat Rapi, Ternyata Ini Beberapa Dampak Penggunaan Sampo Kering
-
Deep Talk Bersama WayV, Episode 3 WayV-ariety 'The Summer Talk'
-
AirBadminton akan Debut di ANOC World Beach Games 2023, Indonesia Tuan Rumah
-
Minta Isian Keju Dipisah, Pria Ini Berakhir Rakit Martabak Manis Sendiri
-
Cinta Mati Suami Kepada Istrinya yang Sudah Meninggal, Ngobrol dengan Batu Nisan Sampai Curhat Kehidupannya
-
Pesulap Merah Dilaporkan Persatuan Dukun, Warganet: Santet Enggak Mempan?