Suara.com - Viral di media sosial video yang merekam seorang nelayan yang menjual ikan hasil tangkapannya kepada seorang perempuan yang hendak sailing ke Labuan Bajo.
Video viral tersebut salah satunya diunggah oleh akun Instagram @kepoin_trending pada Senin (20/06/22).
Dalam video yang diunggah, tampak seorang pria yang berprofesi sebagai nelayan sedang berdiri di atas kapalnya. Ia menawarkan ikan tangkapannya kepada seorang perempuan yang hendak sailing ataupun berlayar ke Labuan Bajo.
Awalnya, perempuan ini menanyakan, ikan yang yang hendak dijual oleh nelayan ini ikan apa.
"Ikan apa pak itu?" tanya perempuan pada nelayan.
Nelayan tersebut kemudian menjelaskan bahwa ikan yang ia bawa adalah ikan kakap merah kerapu. Ikan-ikannya pun masih segar karena baru saja ditangkap.
"Masih segar. Ikan kakap merah sama ikan kerapu," jawab nelayan.
Dalam videonya, perekam video ini menjelaskan bahwa nelayan tersebut menjual ikannya agar bisa membeli bensin yang satu botolnya memiliki harga Rp35.000,00.
"Dia menjual ikan untuk beli bensin yang harganya sebotol 35 ribu," tulis perekam video.
Baca Juga: Dibully Akibat Cara Pakai Hijabnya, Konten Kreator Ini Akhirnya Angkat Bicara
Pada akhir video, tampak seseorang yang hendak sailing di Bajo ini memberikan selembar uang pada nelayan tersebut. Nelayan tersebut pun kemudian menaruh beberapa ikan tangkapannya ke kapal milik pembelinya ini.
Video ini telah ditayangkan sebanyak 75 ribu kali, dan mendapatkan sejumlah 3 ribu suka, serta puluhan komentar dari netizen.
Dalam kolom komentar, netizen banyak yang mengirimkan doa serta harapan untuk nelayan ini.
"Ya Allah, berikan rezeki yang berlimpah kepada bapak ini," terang netizen.
"Ya Allah, berikan rezeki yang berlimpah untuk bapak nelayan ini. Aamiin ya Allah," kata netizen.
"Lancar ya pak rezekinya. Semoga Allah memberikan kebahagiaan untuk bapak dan keluarga, sehat jasmani dan rohani," ungkap netizen.
Berita Terkait
-
Dibully Akibat Cara Pakai Hijabnya, Konten Kreator Ini Akhirnya Angkat Bicara
-
Viral Aksi Pencuri Terekam Gasak Uang Bendahara Desa di Jok Motor, Gaji Perangkat Rp 53 Juta Raib
-
Dikasih Buah Pakai Piring, Perempuan Ini Malah Curiga Tetangga Minta Balasan: Kelihatan Banget Ingin Dibalikin
-
Orang Tua Hobi Bertanam, Salah Satu Tanamannya Rusak, Malah Tuduh Tetangga Rumahnya, Netizen: Playing Victim
-
Sedang Panas-panasnya, Bocah Ngamen Dibawa Orangtua Tuai Kecaman Publik: Eksploitasi
Terpopuler
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- 6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
- 8 Mobil Kecil Bekas Terkenal Irit BBM dan Nyaman, Terbaik buat Harian
- 7 Rekomendasi Parfum Lokal Aroma Citrus yang Segar, Tahan Lama dan Anti Bau Keringat
- 5 Rekomendasi Moisturizer Korea untuk Mencerahkan Wajah, Bisa Bantu Atasi Flek Hitam
Pilihan
-
Berapa Gaji Zinedine Zidane Jika Latih Timnas Indonesia?
-
Breaking News! Bahrain Batalkan Uji Coba Hadapi Timnas Indonesia U-22
-
James Riady Tegaskan Tanah Jusuf Kalla Bukan Milik Lippo, Tapi..
-
6 Tablet Memori 128 GB Paling Murah, Pilihan Terbaik Pelajar dan Pekerja Multitasking
-
Heboh Merger GrabGoTo, Begini Tanggapan Resmi Danantara dan Pemerintah!
Terkini
-
Babak Baru PPHN: Ahmad Muzani Minta Waktu Presiden Prabowo, Nasib 'GBHN' Ditentukan di Istana
-
KPK Digugat Praperadilan! Ada Apa dengan Penghentian Kasus Korupsi Kuota Haji Pejabat Kemenag?
-
Tiga Hari ke Depan, Para Pemimpin Dunia Rumuskan Masa Depan Pariwisata di Riyadh
-
Terkuak! Siswa SMAN 72 Jakarta Siapkan 7 Peledak, Termasuk Bom Sumbu Berwadah Kaleng Coca-Cola
-
Drama 6 Jam KPK di Ponorogo: Tiga Koper Misterius Diangkut dari Ruang Kerja Bupati Sugiri Sancoko
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Revolusi Digital Korlantas: Urus SIM, STNK, BPKB Kini Full Online dan Transparan, Pungli Lenyap
-
Babak Baru Horor Nuklir Cikande: 40 Saksi Diperiksa, Jejak DNA Diburu di Lapak Barang Bekas
-
Dua Menko Ikut ke Sydney, Apa Saja Agenda Lawatan Prabowo di Australia?
-
Tak Hanya Game! Politisi PKB Desak Pemerintah Batasi Medsos Anak Usai Insiden Ledakan SMA 72 Jakarta