Suara.com - Hajatan Jakarta 2022 sesungguhnya merupakan peringatan ulang tahun Jakarta ke-495, atau 5 tahun menjelang 5 Abad Kota Jakarta. Bagi Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Jakarta, ini adalah momentum yang tepat untuk membuat pondasi untuk mempercepat terwujudnya konsep Jakarta Lestari.
Lima tahun merupakan rentang waktu yang cukup untuk segera memulihkan Jakarta dari multikrisis yang dihadapinya. Pernyataan ini disampaikan oleh Ar. Doti Windajani, IAI, AA, sebagai Ketua Ikatan Arsitek Indonesia - Jakarta (IAI Jakarta) 2021-2024
Dalam acara media briefing melalui kanal Zoom, Selasa (21/6/2022), Doti mengundang sejumlah Ketua IAI Jakarta sebelumnya, untuk menjelaskan pengalamannya dan sekaligus berpartisipasi dalam mewujudkan Jakarta Lestari melalui momentum 5 tahun jelang 5 abad Jakarta.
“Kehadiran Ketua IAI Jakarta sebelumnya ini merupakan upaya kami untuk menyinergikan perjuangan IAI Jakarta sejak lama hingga saat ini. Kita semua sadar keterbatasan masa jabatan dan kita membutuhkan gugus tugas yang lintas batas dan dapat menjadi mitra kontributif bagi Pemda DKI Jakarta,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, Doti kembali menjelaskan Program Trilestari IAI Jakarta adalah memperkuat posisi organisasi, memberdayakan kompetensi anggotanya dan berkontribusi pada masyarakat dan kota Jakarta. Penyelenggaraan program-program tersebut akan melibatkan seluruh pemangku kepentingan, mulai dari pemerintah, organisasi keprofesian, organisasi non pemerintah, organisasi internasional, organisasi masyarakat lainnya bahkan bukan tak mungkin langsung kepada warga.
Beberapa program unggulan yang tengah berlangsung dan akan diluncurkan, antara lain bekerja sama dengan Biro Penataan Kota dan Lingkungan Hidup Pemprov DKI Jakarta, membuat Kajian Transit Oriented Development dan Kajian Kampung Kota. Kemudian bersama dengan PTSP DKI Jakarta, menginventaris dan pembuatan IMB untuk Bangunan Ibadah di Jakarta, dan membuat program bersama Lisensi Arsitek.
Kemudian IAI Jakarta juga memiliki Program Kampanye Jakarta Disable Act, Lembaga Bantuan Arsitektur dan di akhir tahun akan dilangsungkan Penghargaan Jakarta Lestari, yaitu sebuah acara yang memberikan penghargaan kepada semua pihak yang memiliki kontribusi terhadap Jakarta Lestari.
Meski demikian, IAI Jakarta juga membuka diri.Jakarta masih memerlukan banyak program lagi dan IAI Jakarta membutuhkan lebih banyak dukungan dan serta sinergitas.
Terkait upaya mewujudkan bangunan ramah lingkungan (bangunan hijau) di Jakarta, Bambang Eryudhawan menilai, ketersedian bahan bangunan dan dukungan kebijakan pemerintah menjadi sangat penting.
Baca Juga: HUT ke-495, Anies Sebut Kini Jakarta Bisa Dicontoh oleh Kota Lain di Dunia
Sebagai penutup, Her Pramtama, yang merupakan Ketua IAI Jakarta 2009-2012 dan saat ini menjadi anggota Tim Gubernur Untuk Percepatan Pembangunan menyambut baik inisiatif ini dan mendukung Kampanye 5 Tahun Menuju 5 Abad Jakarta.
“Kota Jakarta adalah kota perjuangan. Di kota ini, kita menghadapi banyak tantangan. Banyak kota-kota dunia juga menghadapi masalah dan kemudian berhasil memutarbalikkan masalah menjadi suatu tantangan dan akhirnya berhasil melesat maju. Arsitektur sebagai ilmu yang mempelajari tentang ruang yang mewadahi setiap aktivitas kegiatan manusia. Arsitek adalah agen pembangunan dan pembaharuan memiliki tanggung jawab terhadap permasalahan kota yang timbul dari dampak pembangunan. Saya menyakini, Ikatan Arsitek Indonesia Jakarta sebagai asosiasi profesi arsitek dapat berperan aktif menyusun roadmap menuju peradaban kota Jakarta yang modern dan lestari,” ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal