Suara.com - Sebagian masyarakat ternyata belum tahu bahwa Hari Ulang Tahun Jakarta diperingati setiap tanggal 22 Juni. Maka dari itu pengetahuan tentang sejarah Jakarta perlu diketahui.
Tahun 2022 ini, Jakarta berusia 495 tahun. Penasaran, apa alasan HUT Kota Jakarta diperingati setiap tanggal 22 Juni? Simak ulasan tentang sejarah Jakarta dan asal-usul ulang tahun Jakarta 22 Juni di bawah ini, yuk!
HUT Jakarta 22 Juni
Tanggal 22 Juni 1527 telah ditetapkan sebagai tanggal berdirinya Kota Jakarta berdasarkan waktu terjadinya penaklukan Sunda Kelapa oleh Fatahillah dan pasukannya. Nama Sunda Kelapa kemudian diganti menjadi Jayakarta, dan peristiwa inilah yang diperingati sebagai hari ulang tahun Jakarta.
Lantas, bagaimana Jakarta lahir dari Sunda Kelapa menjadi Daerah Khusus Ibukota? Mari simak sejarah singkat Jakarta yang telah dirangkum dari berbagai sumber berikut ini.
Sejarah Jakarta
Nama Jakarta diketahui mengalami beberapa kali perubahan berdasarkan periode penguasanya. Merujuk Buku Sejarah Kota Jakarta 1950-1980, sejarah Jakarta bermula dari sebuah kota pelabuhan Sunda Kelapa yang pada saat itu wilayahnya masih dikuasai oleh Kerajaan Hindu Pajajaran. Di masa itu, Sunda Kelapa menjadi pusat perdagangan dan menjadi kota sibuk sampai memikat bangsa Portugis di Malaka.
Kemudian pada 1552 atas perintah Gubernur Malaka, bangsa Portugis sebagai pendatang asing mulai masuk ke Sunda Kelapa. Niat para bangsa Portugis itu adalah untuk meminta izin membangun benteng dekat muara Sungai Ciliwung, di mana rencana pembangunan benteng tersebut kemudian berhasil mendapatkan restu. Namun ketika bangsa Portugis kembali lagi pada 1527, Sunda Kelapa lantas beralih kekuasaan ke Pangeran Fatahillah.
Berlanjut tentang sejarah Jakarta, perpindahan kekuasaan Sunda Kelapa ke tangan Fatahillah justru memicu pertempuran di antara keduanya. Kemudian pertempuran berlangsung sampai akhirnya Fatahillah dinyatakan menang.
Baca Juga: Sejarah Jakarta, 5 Kali Ganti Nama Mulai dari Sunda Kelapa
Hal itu langsung mengubah nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta. Dikarenakan pertumbuhan perdagangan di Jayakarta semakin berkembang pesat, wilayah ini lantas menjadi tujuan para pedagang dari Eropa, Belanda, Portugis, sampai Inggris.
Lalu pada tahun 1619, Jayakarta mulai dijadikan sebagai pusat kekuasaan bangsa Belanda di Indonesia. Hal ini bermula pada saat Belanda memindahkan kantor serikat dagang VOC ke Jayakarta.
Selama dikuasai oleh Belanda dan dipimpin Jan Pieterszoon Coen, Jayakarta kembali mengalami perubahan nama menjadi Batavia. Pada 1942, Belanda takluk di tangan Jepang yang berhasil mengambil alih kekuasaan dan kembali mengusulkan nama baru yaitu Djakarta Tokubetsu Shi yang berasal dari bahasa Jepang. Nama Djakarta Tokubetsu Shi lalu disahkan saat peringatan Hari Perang Asia Timur Raya pada 8 Desember 1942.
Namun, masa kekuasaan Jepang tidak berlangsung lama karena pada tahun 1945 mereka menyerah pada sekutu. Tanggal 17 Agustus 1945 Indonesia mulai mendeklarasikan kemerdekaan negaranya, sehingga berganti nama menjadi ibu kota Republik Indonesia. Ibu kota Republik Indonesia ini pun mendapatkan sebutan baru yaitu Jakarta, bahkan bukan lagi Djakarta.
Jakarta pada akhirnya dikukuhkan pada tanggal 22 Juni 1956 dan dipimpin oleh Gubernur pertamanya yaitu Soemarno Sosroatmodjo. Kemudian, 22 Juni akhirnya disahkan sebagai Hari Ulang Tahun Jakarta.
Seperti itulah sejarah Jakarta yang perlu diketahui sebagai asal-usul berdirinya ibu kota negara Indonesia dan berulang tahun hari ini 22 Juni 2022.
Kontributor : Rishna Maulina Pratama
Tag
Berita Terkait
-
Warganet ini Sebut Jakarta di Tangan Anies Baswedan Wujudkan Kota Terbaik di Dunia
-
Sejarah Jakarta, 5 Kali Ganti Nama Mulai dari Sunda Kelapa
-
New Normal, Jam Buka Museum Sejarah Jakarta Pukul 09.00 WIB-15.00 WIB
-
Belajar Sejarah Jakarta Lewat Visualisasi Hologram di Monas Week 2019
-
Monas Week 2019, Tampilkan Sejarah Jakarta Lewat Visualisasi Hologram
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu