Suara.com - Negara Sri Lanka sedang dilanda krisis parah. Negara dengan penduduk 22 juta jiwa itu telah bangkrut dengan krisis ekonomi terburuk yang masih akan dirasakan setidaknya hingga akhir tahun 2023 mendatang.
Diberitakan bahwa Sri Lanka dilanda inflasi selama berbulan-bulan dan pemadaman listrik berkepanjangan. Hal tersebut terjadi setelah pemerintah kehabisan mata uang asing untuk mengimpor barang-barang vital.
Yuk simak kondisi Sri Lanka dihantam krisis ekonomi terburuk berikut ini.
Krisis Bisa Sampai 2023
Perdana Menteri (PM) Sri Lanka Ranil Wickremesinghe mengatakan bahwa negaranya yang dulunya negara makmur akan mengalami resesi yang dalam tahun ini. Krisis tersebut meliputi kekurangan pangan, bahan bakar serta obat-obatan yang secara akut akan terus berlanjut sampai akhir 2023.
Saat ini Sri Lanka hampir sepenuhnya tanpa bensin dan pemerintahannya telah menutup layanan publik non esensial sebagai upaya menghemat bahan bakar. Akibatnya diperkirakan ada sekitar 80 persen warga Sri Lanka terpaksa tidak makan karena menghadapi kekurangan pangan dan kenaikan harga.
Kondisi Makin Parah Gegara Pandemi
Kondisi buruk tersebut diperparah dengan pandemi Covid-19 yang menghantui sektor wisata serta perang di Ukraina yang membuat harga minyak meningkat drastis. Krisis ekonomi ini menyebabkan Sri Lanka kini berada di krisis kemanusiaan.
Tercatat 70 persen keluarga di Sri Lanka telah mengurangi anggaran belanja makanan sejak awal tahun ini. Di tengah situasi tersebut, cadangan bahan bakar minyak dan pasokan obat terus menipis.
Baca Juga: GM PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto: Penangkal Petir Sudah Terpasang di Transmisi Kita
Banyak Warga Ingin Tinggalkan Sri Lanka
Krisis ekonomi di Sri Lanka berpengaruh pada kebutuhan sehari-hari warganya. Kenaikan harga kebutuhan pokok hingga langkanya bahan bakar dan obat-obatan membuat banyak warga ingin meninggalkan negara Sri Lanka.
PM Ranil Wickremesinghe mengatakan, dengan utang sekarang yang berjumlah lebih dari miliar dolar, Sri Lanka adalah negara bangkrut.
Tanpa tanda-tanda krisis mereda dan tak ada dana talangan dari IMF, banyak warga Sri Lanka yang sudah putus asa memilih untuk pergi dengan cara ilegal ke negara tetangga seperti India dan Australia. Hingga saat ini ada lebih dari 90 pengungsi telah mendarat di India yang ditahan di sebuah kamp pengungsian.
Putus Asa Untuk Pergi
Krisis Sri Langka mendorong situasi migrasi besar-besaran. Sejak nilai uang Sri Lanka jatuh, banyak warga ingin pergi ke luar negeri untuk mencari uang, menabung sampai situasi ekonomi membaik dan kemudian kembali ke Sri Lanka.
Berita Terkait
-
GM PLN UIW Kaltimra Saleh Siswanto: Penangkal Petir Sudah Terpasang di Transmisi Kita
-
5 Fakta Koin Emas Pengganti Uang Zimbabwe: Nama Unik dan Bernilai di Dunia
-
Negara Bangkrut Dan Jatuh Miskin, Presiden Sri Langka "Ngemis" Minta Bantuan Putin
-
Krisis Sri Lanka, Presiden Gotabaya Rajapaksa Minta Bantuan Rusia
-
Presiden Sri Lanka Minta Bantuan Vladimir Putin
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra