Suara.com - Fenomena pasar kaget semakin marak di Kota Makkah, Arab Saudi, saat musim ibadah haji. Biasanya, para pedagang berkerumun menggelar lapak jajaan di depan tempat pemondokan para jemaah haji.
Seperti yang terjadi di Sektor 3, tempat pemondokan jemaah haji di Safwat Al Sharooq. Para pedagang berjejal di pelataran hotel. Gayung bersambut, jemaah pun datang menjemput. Mereka keluar untuk membeli, atau sekadar melihat-lihat.
Aneka dagangan dijual di sana. Sebut saja, makanan atau jajanan khas Indonesia, pakaian, aksesori ibadah, boneka dan lainnya. Harganya pun bervariasi, mulai dari 5 riyal untuk makanan sampai 20 riyal untuk pakaian.
"Kalau di Raudhah sini, sering ada pasar kaget saat musim haji, banyak yang beli. Biasanya buka pukul 04.00 sampai seselesainya, biasanya jam 08.00," tutur salah seorang sopir yang kerap mengantarkan jemaah haji wira wiri.
Mereka menggelar lapak di pelataran hotel. Jemaah pun tampak tumpah ruah. Para pedagang pun bersahutan memanggil jemaah haji untuk membeli.
Pedagangnya pun kebanyakan orang Indonesia yang tinggal di Arab Saudi. Eny, misalnya. Perempuan paruh baya asal Sampang, Madura, tersebut menjual beraneka jajanan pasar, seperti kue cucur, bakwan, onde-onde, dan ubi rebus.
Perempuan yang sudah bekerja selama 24 tahun sebagai TKI di Makkah itu menjual jajanan pasar dengan harga rata-rata 5 riyal. Untuk 3 bakwan atau ubi, misalnya, dijual 5 riyal.
"Saya selama 24 tahun tinggal di Arab Saudi. Empat tahun sekali pulang. Kalau tidak berdagang, biasanya saya sehari-hari bekerja di orang Arab," ujar Eny.
Tadinya, imbuh Eny, dia berjualan di Hotel Al Kiswah Jarwal. Namun, sejak ada katering di hotel tersebut, Eny pun tak lagi berjualan di sana. "Sudah 4 kali dagangan diambil dan dibuang," kata Eny.
Baca Juga: Catat! Jadwal dan Kloter Kepulangan Pertama Jemaah Haji Indonesia 15-16 Juli
Dia memilih untuk menggelar lapak jualannya di pelataran Safwat Al Sharooq. Dalam sehari berdagang di sana, Eny mengaku bisa meraup pundi-pundi hingga sebanyak 200 riyal atau setara dengan Rp 799.971
"Saya senang kalau datang musim haji, karena bisa mendapatkan uang banyak untuk dibawa pulang kampung ke Sampang," terang Eny.
Ketika tim Media Center Haji datang ke lokasi, tetiba-tiba ada sirine mobil polisi di dekat pelataran. Mendengar bunyi sirine tersebut, pedagang pun langsung tunggang langgang. Tak lupa mereka membawa pergi lapaknya, khawatir dibuang.
Meski ilegal, pasar kaget ini juga memudahkan jemaah dalam membeli makanan dan juga cinderamata. Hal tersebut diutarakan Sophia Nasution asal Medan, Sumatera Utara. Dia membeli kerudung seharga 20 riyal atau sekitar Rp 80 ribu.
"Lumayan bawa oleh-oleh untuk keluarga di rumah," kata Sophia.
Sophia merupakan satu dari sekian jemaah yang sudah menghabiskan uang untuk membeli cinderamata. Dia mengaku sudah membeli jilbab, makanan hingga kacang untuk tetangga.
"Jokowi, Jokowi"
Para pedagang di sektor 3 tersebut saling bersahutan menjual barang jajaannya. Uniknya, mereka selipkan nama Jokowi berulang kali. Ternyata ada makna unik di balik nama Jokowi ini.
Nama Presiden RI Joko Widodo ini disebut sebagai afirmasi untuk mata uang rupiah. Ketika menjual barang, mereka menambahkan kata 'Jokowi' di belakang nominal rupiahnya.
"Bakwan tiga, 5 riyal. Bakwan tiga, 20.000 Jokowi, halal," ujar salah satu pedagang.
Salah seorang pedagang mengatakan, kata 'Jokowi' itu untuk memudahkan pembeli mengidentifikasi bahwa mata uang yang dimaksud adalah rupiah.
"Jokowi itu maksudnya rupiah, mas," ujar pedagang tersebut.
Berita Terkait
-
Catat! Jadwal dan Kloter Kepulangan Pertama Jemaah Haji Indonesia 15-16 Juli
-
Amirul Hajj Gelar Rapat Evaluasi, Menag: Siapkan Haji 1444 H Sejak Awal
-
Satu Lagi Jemaah Haji Asal Kalsel Wafat di Arab Saudi, Total Jadi 3 Orang
-
Jadwal Kegiatan dan Kapan Jemaah Haji Pulang ke Indonesia
-
Seorang Jemaah Haji Asal Pidie Jaya Meninggal Akibat Gagal Ginjal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Kritik Sosial Lewat Medsos: Malaka Project Jadi Ajak Gen Z Lebih Melek Politik
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Kamera Terbaik September 2025
-
Ini Dia Pemilik Tanggul Beton Cilincing, Perusahaan yang Pernah Diperebutkan BUMN dan Swasta
-
Kronologi Gen Z Tumbangkan Rezim di Nepal: Dari Blokir Medsos Hingga Istana Terbakar!
-
Menkeu Purbaya Masuk Kabinet, Tapi Rakyat Justru Makin Pesimistis Soal Ekonomi RI Kedepan
Terkini
-
KPK Bongkar Data Profesi Paling Korup: Pejabat Eselon Tertinggi, Anggota DPR/DPRD Urutan Ketiga
-
Sharma Oli Tumbang oleh Gen Z, Manmohan Adhikari Tetap di Hati: Membandingkan Warisan Dua PM Nepal
-
Reshuffle Kabinet Prabowo Belum Usai? Mahfud MD Ramal Perombakan Lanjutan, Singgung Menteri Ini
-
Tantowi Yahya Skakmat: Menkeu Baru Purbaya Bicara 'Bahasa Pasar', Bukan Basa-basi
-
Hasil Tes DNA Ridwan Kamil 'Setengah Mirip' dengan Anak Lisa Mariana, Benarkah Ada Kejanggalan?
-
Kursi Menko Polkam dan Menpora Masih Kosong, Prabowo Buka Suara soal Pelantikan
-
Murka Lisa Mariana, Ngamuk di Polda Tantang Ridwan Kamil Tes DNA di Singapura: Kenapa Takut?
-
Alasan KPK Perpanjang Masa Tahanan Eks Wamenaker Immanuel Ebenezer, Pemeriksaan Jauh dari Selesai
-
Tantang RK Tes DNA Ulang di Singapura, Lisa Mariana: Gentleman Dong, Katanya 1.000 Persen Yakin!
-
Tirai Istana Tersibak! Jokowi hanya Titip 1 Nama Menteri ke Prabowo