Suara.com - Warga Manggarai Barat, NTT diminta waspada angin kencang dan kebakaran hutan dan lahan. Peringatan disampaikan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Komodo.
Peringatan itu berlaku sepekan ke depan.
Dalam prospek cuaca terhitung 12 Juli hingga 18 Juli 2022, angin kencang yang terjadi masih berkaitan dengan kondisi Monsoon Timur atau Monsoon Australia.
BMKG pun memberi peringatan waspada angin kencang baik untuk wilayah daratan maupun perairan.
"Masih terjadi angin kencang dominan bertiup dari Timur-Tenggara dengan kecepatan 20-40 km/jam," kata Kepala Stasiun Meteorologi Komodo Sti Nenotek di Labuan Bajo, Rabu.
Untuk wilayah daratan, dia mengimbau warga untuk mewaspadai potensi meluasnya kebakaran hutan dan lahan akibat angin kencang.
Warga pun diminta tidak membersihkan lahan pertanian dengan cara dibakar.
"Kalau ada angin kencang, bisa terjadi kebakaran. Itu akan meluas ke area lain," ujar Sti.
Sedangkan untuk wilayah perairan, Sti mengatakan waspada gelombang tinggi berkisar 2,5 meter hingga 4,0 meter.
Baca Juga: Cuaca Sumsel Hari Ini, Palembang Berpotensi Hujan Ringan Pada Siang Hingga Sore Hari
Gelombang tinggi itu terjadi di perairan Selatan Selat Sape termasuk perairan selatan Manggarai Barat seperti di selatan Pulau Komodo, Pulau Padar, dan Pulau Rinca.
Sementara itu, kondisi cuaca di Manggarai Barat sendiri cerah berawan-berawan dan berpotensi hujan ringan pada siang atau sore hari.
Hal itu terjadi karena adanya fenomena La Nina yang masih aktif meski telah memasuki musim kemarau.
Lebih lanjut Sti pun merinci potensi hujan ringan-sedang disertai petir selama sepekan ke depan umumnya terjadi pada delapan kecamatan yakni Kecamatan Komodo, Boleng, Mbeliling, Ndoso, Macang Pacar, Welak, Lembor, dan Lembor Selatan. (Antara)
Berita Terkait
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 20 November, BMKG: Waspada Hujan & Angin di Berbagai Wilayah Indonesia
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Siklon Tropis di Selatan Picu Hujan Lebat, BMKG dan BRIN Imbau Masyarakat Waspada
-
Prediksi Cuaca Hari Ini 18 November 2025: Hujan di Sebagian Besar Wilayah
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Dugaan Korupsi Miliaran Rupiah, Kejati DIY Geledah Kantor BUKP Tegalrejo Jogja
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
Terkini
-
Waspada! Menteri Meutya Ungkap Anak-Anak Jadi Sasaran Empuk Penipuan Belanja Online
-
'Lanjut Yang Mulia!' Momen 8 Terdakwa Demo Agustus 2025 Nekat Jalani Sidang Tanpa Pengacara
-
Pemkab Jember Siapkan Air Terjun Tancak Sebagai Destinasi Unggulan Baru
-
Gara-gara Pohon Mahoni 'Raksasa' Usia 1 Abad Tumbang, 524 Penumpang MRT Jakarta Dievakuasi
-
UU MD3 Digugat Mahasiswa Agar Rakyat Bisa Pecat DPR, Ketua Baleg: Bagus, Itu Dinamika
-
Isu Lobi-lobi Dibantah! Kuasa Hukum Ungkap Alasan Sebenarnya Roy Suryo Cs Tak Ditahan
-
Mahasiswa Gugat UU MD3 Agar Rakyat Bisa Pecat Anggota DPR, Parlemen Khawatir Timbulkan Kekacauan
-
Palu Hakim Lebih Ringan dari Tuntutan, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Divonis 4,5 Tahun Penjara
-
Pertimbangkan Mediasi dengan Jokowi, Roy Suryo dan Rismon Mulai Melunak?
-
Misteri Dosen Untag Tewas di Hotel: Autopsi Ungkap Aktivitas Berlebih, Mahasiswa Soroti Kejanggalan