Suara.com - Ketua Koperasi Warteg Nusantara (Kowantara) Mukroni merasa tidak habis pikir dengan harga-harga pangan. Pasalnya, setelah Idul Adha bukannya turun justru harga-harga pangan yang terus melambung tinggi.
Terutama, harga cabai rawit merah yang bisa mencapai di atas Rp150 ribu/kilogram. Menurut Mukroni, beban pedagang warteg jadi bertambah dengan kenaikan harga cabai.
"Ini anomali, sebenarnya setelah lebaran itu idul fitri kan melandai, ternyata malah naik, ini juga setelah idul adha juga harganya naik lagi," kata Mukroni saat dihubungi, Rabu (13/7/2022).
Meski bahan pokok naik, tutur Mukroni, pedagang warteg tidak berani untuk menaikkan harga makanan. Sebab, jelas dia, pedagang warteg masih melihat daya beli masyarakat belum balik seperti sebelum pandemi.
"Artinya kami sebagai pedagang kecil kalau harga kaya begini beban juga bagi kami, sementara kalau menaikkan harga, tapi daya beli masyarakat belum pulih sepenuhnya," ucap dia.
Maka dari itu, Mukroni mengharapkan ada tindakan pemerintah yang bisa meredam gempuran kenaikan harga-harga bahan pokok. Setidaknya, tambah dia, pemerintah bisa menjaga harga-harga agar tidak melonjak tinggi.
"Saya tidak mengatakan untuk intervensi, tetapi harus menjaga ya, artinya tugas pemerintah kalau barang naik dia harus meredam, ketika barang murah dia juga harus menaikkan agar petani nggak rugi," kata dia.
Sebelumnya, Ikatan Pedagang Pasar Indonesia atau Ikappi menilai bahwa Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian gagal menjaga stabilitas pangan di hari Raya Idul Adha. Pasalnya, harga-harga pangan masih tinggi saat perayaan Idul Adha.
Ketua Umum DPP Ikappi, Abdullah Mansuri mengungkapkan, hampir satu bulan cabai rawit dan beberapa jenis cabai harganya masih tinggi.
Cabai rawit merah tembus di angka Rp115 ribu bahkan sudah tembus Rp130 ribu/kg, termasuk bawang merah tembus di angka Rp70 ribu sampai bahkan ada yang menjual Rp75 ribu/kg.
"Ini bukti bahwa tidak ada upaya konkrit dari pemerintah dalam hal ini Kementerian Perdagangan dan Kementrian Pertanian dalam menjaga stabilitas pangan menjelang dan sesudah Idul Adha," ujar Abdullah dalam keterangannya, Selasa (12/7).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
-
Jokowi Klaim Proyek Whoosh Investasi Sosial, Tapi Dinikmati Kelas Atas
-
Barcelona Bakal Kirim Orang Pantau Laga Timnas Indonesia di Piala Dunia U-172025
-
Menkeu Purbaya Pamer Topi '8%' Sambil Lempar Bola Panas: Target Presiden, Bukan Saya!
Terkini
-
Melejit di Puncak Survei Cawapres, Menkeu Purbaya: Saya Nggak Tertarik Politik
-
Korupsi CPO: Pengacara 3 Raksasa Sawit Minta Dibebaskan, Gugat Dakwaan Jaksa
-
Kapolda Metro Jaya Perintahkan Propam Tindak Polisi Pelaku Catcalling di Kebayoran Baru
-
Hujan Deras Bikin Jakarta Macet Parah, Dirlantas Polda Metro Turun Langsung ke Pancoran
-
Pulangkan 26 WNI Korban Online Scam di Myanmar, Menteri P2MI: Jangan Tergiur Tawaran Kerja Ilegal
-
OC Kaligis Sebut Sidang Sengketa PT WKM dan PT Position Penuh Rekayasa, Ini Alasannya
-
Jerat Utang Whoosh: DPD Peringatkan PT KAI di Ambang Krisis, Kualitas Layanan Terancam Anjlok
-
Biaya Haji Tahun 2026 Ditetapkan Rp87 Juta, Wamenhaj: Harusnya Naik Rp2,7 Juta
-
Jejak Pemerasan Rp53 M di Kemnaker: KPK Geledah Rumah Eks Sekjen Heri Sudarmanto, 1 Mobil Disita
-
Presiden Prabowo Panggil Dasco Mendadak Tadi Pagi, Bahas Apa?