Suara.com - Media sosial dihebohkan dengan beredarnya foto tangkap layar yang berisi sejumlah lis aturan yang diberikan senior kepada juniornya. Hal ini menuai pro kontra dari publik karena dianggat ribet dan tidak masuk akal.
Foto tangkap layar tersebut dikirimkan melalui akun Twitter @AREAJULID pada Minggu (17/07/22).
"Peraturan dari angkatan atas nih," tulis pengirim cuitan.
Dalam foto yang diunggah, tampak sejumlah 22 lis aturan yang ditujukan senior kepada juniornya di sekolah. Aturan tersebut memuat soal seragam, penampilan, barang-barang yang dikenakan oleh junior, cara membalas pesan, dan cara berbicara dengan senior.
Aturan pertama, seorang junior dilarang untuk menggunakan tas berupa totebag atau pun tas kecil. Selanjutnya junior tidak boleh memakai rok panjang yang tidak menggantung.
Junior pun tidak boleh menggerai rambutnya dan memakai jepit rambut. Rambut harus diikat dengan kencang.
Celana olahraga bahkan tidak boleh dilipat-lipat. Junior pun harus memakai kaus kaki di atas mata kaki.
Selain itu, untuk junior perempuan, dilarang untuk memakai make up.
"Jangan pakai totebag/ tas kecil. Rok jangan gantung alias harus panjang. Jangan pakai jedai. Rambut nggak boleh digerai. Harus dikuncir yang kencang. Celana olahraga jangan dilipat-lipat. Kaus kaki di atas mata kaki. Nggak usah pakai make up," keterangan dalam foto tangkap layar yang diunggah.
Baca Juga: Facebook Google dan Twitter Terancam Diblokir di Indonesia
Bukan hanya mengatur soal pemakaian tas, seragam, dan juga penampilan. Senior juga melarang juniornya untuk duduk di kantin dan melewati bahkan memasuki beberapa ruangan di sekolahnya.
"Jangan duduk di kantin. Jangan pakai kamar mandi di lantai 2. Jangan lewat lorong lantai 2. Jangan cuci muka di wastafel dan tempat wudu masjid. Jangan foto di taman pinggir lapangan," aturan lain yang ada di foto tangkap layar.
Senior juga memberikan aturan soal cara berbicara junior kepada seniornya, yaitu tidak dengan berbicara lo-gue, berbicara dengan sopan, dan tidak membalas pesan senior dengan singkat.
"Kalau diajak ngomong jawabnya yang sopan. Kalau dibilangin jangan nyolot. Jawab chat kakak kelas yang sopan jangan singkat. Ngomong sama kakak kelas jangan lo-gue," aturan lain yang ada di foto tangkap layar.
Sontak saja, cuitan ini menuai pro kontra dari netizen. Netizen mengungkapkan keheranannya bahwa di zaman sekarang masih ada senioritas yang berlebihan. Netizen juga mengungkapkan bahwa aturan-aturan tersebut terlalu ribet.
"Aneh aja masih ada senioritas berlebihan di zaman sekarang. Kayak sekolah bapak lo aja," ungkap netizen.
Berita Terkait
-
Jadi Juri Junior Masterchef Indonesia, Chef Marinka Cosplay Pakai Kostum Sailor Moon
-
Ini Alasan Kominfo Ancam Blokir WhatsApp, Facebook, Telegram dan Twitter
-
Elon Musk Minta Majelis Tolak Permintaan Sidang Twitter
-
Elon Musk Minta Pengadilan Tunda Gugatan Twitter hingga Februari 2023
-
Makin Panas, Elon Musk Minta Majelis Tolak Permintaan Sidang Twitter
Terpopuler
- Terungkap! Kronologi Perampokan dan Penculikan Istri Pegawai Pajak, Pelaku Pakai HP Korban
- Promo Superindo Hari Ini 10-13 November 2025: Diskon Besar Awal Pekan!
- 5 Rekomendasi Motor yang Bisa Bawa Galon untuk Hidup Mandiri Sehari-hari
- 5 Bedak Padat yang Bagus dan Tahan Lama, Cocok untuk Kulit Berminyak
- 5 Parfum Aroma Sabun Mandi untuk Pekerja Kantoran, Beri Kesan Segar dan Bersih yang Tahan Lama
Pilihan
-
Tekad Besar Putu Panji Usai Timnas Indonesia Tersingkir di Piala Dunia U-17 2025
-
Cek Fakta: Viral Isu Rektor UGM Akui Jokowi Suap Rp100 Miliar untuk Ijazah Palsu, Ini Faktanya
-
Heimir Hallgrimsson 11 12 dengan Patrick Kluivert, PSSI Yakin Rekrut?
-
Pelatih Islandia di Piala Dunia 2018 Masuk Radar PSSI Sebagai Calon Nahkoda Timnas Indonesia
-
6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
Terkini
-
Pesan Pengacara PT WKM untuk Presiden Prabowo: Datanglah ke Tambang Kami, Ada 1,2 Km Illegal Mining
-
Misteri Penculikan Bilqis: Pengacara Duga Suku Anak Dalam Hanya 'Kambing Hitam' Sindikat Besar
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Buka Penyidikan Periode 2008-2015, Puluhan Saksi Diperiksa
-
Aliansi Laki-Laki Baru: Lelaki Korban Kekerasan Seksual Harus Berani Bicara
-
Ahli BRIN Ungkap Operasi Tersembunyi di Balik Jalan Tambang PT Position di Halmahera Timur
-
Jeritan Sunyi di Balik Tembok Maskulinitas: Mengapa Lelaki Korban Kekerasan Seksual Bungkam?
-
Mendagri Tito Dapat Gelar Kehormatan "Petua Panglima Hukom" dari Lembaga Wali Nanggroe Aceh
-
'Mereka Mengaku Polisi', Bagaimana Pekerja di Tebet Dikeroyok dan Diancam Tembak?
-
Efek Domino OTT Bupati Ponorogo: KPK Lanjut Bidik Dugaan Korupsi Monumen Reog
-
Bukan Kekenyangan, Tiga Alasan Ini Bikin Siswa Ogah Habiskan Makan Bergizi Gratis