Suara.com - Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, mengatakan, bahwa dalam pertemuannya dengan Sekjen PAN Eddy Soeparno pekan lalu saat gowes sepeda bersama tidak ada pembicaraan soal kerja sama politik untuk Pilpres 2024.
Menurutnya, dalam agenda bersama tersebut hanya membahas berbagai hal strategis terkait demokrasi. Apalagi mereka khawatir terhadap praktik-praktik demokrasi pragmatis.
"Tapi terkait dengan kerjasama partai politik justru kami tidak berbicara dalam kerangka Pilpres 2024 tetapi kerja sama partai politik dalam rangka peningkatan kualitas demokrasi itu misalnya bagaimana kalau PDIP punya sekolah partai kita juga mengadakan kegiatan bersama di dalam peningkatan kualitas kepemimpinan kader partai," kata Hasto dalam koferensi pers daring, Kamis (21/7/2022).
Menurutnya, berkaitan soal kemungkinan kerja sama politik untuk Pilpres hal itu menjadi ranah para ketua umum partai.
"Berkaitan dengan kerja sama partai politik karena ranah ketua umum kami tidak membahas," tuturnya.
Sementara terkait dengan posisi PAN kekinian yang sudah bergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), PDIP mengaku menghormati.
"Hanya saja posisi PAN ketika berbicara dengan pak Eddy sudah berada di dalam pemerintahan. Sehingga sebagian pengusung utama pemerintahan pak Jokowi dan Kiai Haji Ma'ruf Amin, wajar kami melakukan komunikasi politik lebih detail berkaitan dengan upaya mendukung pemerintahan Pak Jokowi tersebut," tandasnya.
Gowes Bareng
Hasto dan Eddy Soeparno sebelumnya menggelar gowes bareng pada Jumat (15/7/2022) pagi. Dua sekjen partai berbeda itu menyusuri Jalan Sudirman mengelilingi Gedung MPR/DPR hingga memutar menuju Gedung Bank Indonesia.
Berdasarkan foto dan keterangan tertulis yang diterima Suara.com, tampak Hasto gowes dengan menggunakan rompi berwarna merah, sementara Eddy mengenakan rompi berwarna biru.
Keduanya lalu berbincang isu aktual. Hasto, membuka perbincangan bagaimana agar Indonesia bisa disegani di dunia internasional. Ia kemudian bercerita soal PDIP yang kekinian fokus untuk turun ke rakyat.
"Bagi PDI Perjuangan lebih baik turun ke bawah. Pilpres masih lama," kata Hasto dikutip dari keterangan tertulisnya.
Eddy pun membahas situasi pandemi Covid saat ini dan akhirnya saling cerita pernah terpapar Covid.
Hasto kemudian menawarkan agar antarpartai justru bekerjasama dalam peningkatan kualitas kader dan anggota legislatif.
"Kita menawarkan tidak bicara koalisi atau kerjasama parpol karena hal tersebut akan ada waktunya, namun yang penting bagaimana kerjasama meningkatkan kualitas kader seperti pelatihan bersama melalui Sekolah Partai," kata Hasto.
Berita Terkait
-
Soal Wacana Duet Puan-Anies di Pilpres 2024, Sekjen PDIP Singgung Titik Temu Ideologi Basis Massa Pemilih
-
Kampanye Politik Diizinkan di Kampus, PDIP Klaim Bakal Tunduk Aturan Main KPU
-
Wamenkumham Ungkap Penyebab Lemahnya Pengungkapan Kasus Kudatuli
-
Sentil Era Soeharto, PDIP Minta Komnas HAM dan Kejagung Ungkap Aktor Intelektual Tragedi Kudatuli
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
-
Pengguna PLTS Atap Meningkat 18 Kali Lipat, PLN Buka Kouta Baru untuk 2026
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
Terkini
-
Noel Siap Jalani Sidang Kasus K3, Penampilan Peci dan Sorban Jadi Sorotan
-
Sikapi Pembunuhan Anak Kadernya di Cilegon, DPP PKS Desak Polisi Usut Tuntas dan Transparan
-
PKS Kutuk Keras Pembunuhan Sadis Anak Kadernya di Cilegon: Setiap Anak Punya Hak Hidup!
-
Babak Baru Kasus Pembunuhan Kacab Bank BUMN, 15 Tersangka Segera Disidang!
-
KPK Tangkap Jaksa di Banten, Sinyal Keras Perang Korupsi Antar Aparat?
-
DPR Minta Penanganan Luar Biasa untuk Bencana Aceh, Bendera Putih Jadi Alarm Keras
-
Ayah Korban Diperiksa, Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Rumah Mewah Cilegon Masih Gelap?
-
Gubernur Bobby Nasution Jamin Stok Pangan Aman Jelang Nataru
-
KPK Konfirmasi: Ada Jaksa yang Ditangkap Saat OTT di Wilayah Tangerang
-
Pramono Anung Tantang Gen Z Jakarta Atasi Macet dan Sampah, Hadiahnya Jalan-Jalan ke New York