Suara.com - Ketua Umum Sekretariat Nasional (Seknas) Puan Maharani Presiden (PMP) Firman Tendry Masengi mengakui safari politik keliling nusantara yang dilakukan Ketua DPR RI Puan Maharani saat ini merupakan bentuk kepemimpinan Puan yang merakyat sekaligus meneguhkan karakter politik kerakyatan yang diwariskan Bung Karno.
“Apa yang dilakukan Mbak Puan Maharani saat ini adalah cerminan politik kerakyatan yang diwariskan Bung Karno sendiri. Dia meneruskan ajaran yang disampaikan Bung Karno untuk mendatangi jantung-jantung rakyat, menemui rakyat, karena ingat ajaran Bung Karno dengan mendatangi rakyat maka kamu mengerti penderitaan rakyatmu,” ungkap Firman saat gelar diskusi politik Indonesia Point bertajuk ‘Puan Maharani Gaspoll Safari Politik Keliling Nusantara’ di Jakarta.
Firman mengutip kata-kata Bung Karno : ‘Aku ini bukan apa-apa kalau tanpa rakyat. Aku besar karena rakyat, berjuang karena rakyat, dan aku penyambung lidah rakyat’ merupakan ajaran yang diamini Puan untuk menjadi pemimpin.
Dalam kerangka itu kata Firman, kiprah Puan Maharani sebagai Ketua DPR RI selama ini memperlihatkan sosok kepemimpinan yang memahami aspirasi rakyat dan memastikan aspirasi rakyat itu didengar.
Firman mengambil contoh pengesahan RUU Tindak Pidana Kekerasan Seksual (TPKS) yang selama 30 tahun mengendap di DPR RI dan pada zaman Puan berhasil disahkan.
Bukan hanya itu saat ini sedang bergulir pembahasan RUU tentang Ibu dan Anak yang memperlihatkan keberpihakan Puan pada hak-hak perempuan dan anak di Indonesia.
“Apa yang kita lihat adalah kepemimpinan beliau yang mendengarkan aspirasi rakyat. Beliau membela perempuan Indonesia. Ini adalah cerminan kepemimpinan merakyat yang ia wariskan dari kakeknya Bung Karno. Termasuk safari politik sekarang ini, jangan dilihat karena punya kepentingan politik tetapi memang fatsun politiknya sudah begitu, tidak mengada-ada atau sekadar untuk pencitraan,” tegas Firman.
Dikatakan Firman, Puan Maharani mendapatkan Pendidikan politik paripurna dari tokoh-tokoh politik bangsa seperti Bung Karno, Megawati Soekarno Putri dan Taufiek Kiemas, yang membuat Puan memiliki banyak keunggulan untuk menjadi pemimpin nasional sebagai Presiden.
“Jadi Mbak Puan itu punya banyak keunggulan. Dia dididik secara ideologis lewat ajaran-ajaran besar Bung Karno, oleh ibu Megawati yang pernah menjadi Presiden RI, oleh Bapaknya yang menjadi Ketua MPR RI. Maka lengkap betul Mbak Puan sebagai Presiden. Dalam Bahasa sehari-hari, Mbak Puan itu bibit, bebet dan bobotnya jelas,” papar Firman.
Baca Juga: Baliho Puan Maharani Terpampang di Pinggir Jalan Dapat Komenter Dari Warganet
Safari politik keliling nusantara yang dilakukan Puan sambung Firman merupakan kegiatan politik yang pantas diapresiasi.
“Mbak Puan sangat paham bahwa berada dekaat dengan rakyat, tidak berjarak dengan rakyat, merasakan bau dan keringat rakyat, itu adalah sejatianya pemimpin. Mbak Puan ingin memastikan bahwa dirinya mampu untuk sama-sama berada bersama rakyat yang dia cintai. Itu tidak perlu diragukan lagi,” pungkas Firman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas dengan Sunroof Mulai 30 Jutaan, Kabin Luas Nyaman buat Keluarga
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 5 Mobil Bekas 3 Baris 50 Jutaan dengan Suspensi Empuk, Nyaman Bawa Keluarga
- 5 Motor Jadul Bermesin Awet, Harga Murah Mulai 1 Jutaan: Super Irit Bensin, Idola Penggemar Retro
Pilihan
-
Harga Pangan Nasional Kompak Turun Usai Natal, Cabai hingga Bawang Merah Merosot Tajam
-
7 Langkah Investasi Reksa Dana untuk Kelola Gaji UMR agar Tetap Bertumbuh
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
Terkini
-
ICW Sindir Kejagung Soal Gunungan Uang Rp6,6 T, Praktisi Hukum: Tak Mudah Selamatkan Uang Negara
-
PDIP Tegas Tolak Usulan Pilkada Lewat DPRD: Sikap Kami Tak Berubah Sejak 2014
-
Kasus CSR BIOJK: KPK Akui Telusuri Aliran Uang ke Anggota Komisi XI DPR Selain Satori dan Heri
-
Natal di Serambi Mekkah, Kala Cahaya Solidaritas Lebih Terang dari Gemerlap Lampu
-
Wagub Aceh Soal Insiden Aparat Vs Warga di Tengah Bencana: Jaga Kekompakan, Jauhkan Sikap Arogansi
-
Drama Cinta Segitiga Maut Bripda MS: Mahasiswi ULM Dicekik, Jasadnya Dibuang ke Got
-
BMKG Peringatkan Potensi Hujan Lebat Akibat Siklon Tropis Grant
-
Minta KPK Telusuri Sumber Uang RK ke Wanita, Pakar: Tetapkan Tersangka atau Jangan Bunuh Nama Baik
-
Waspada Cuaca Buruk, Warga Bangka Belitung Diimbau Tak Rayakan Tahun Baru di Pantai
-
Riset DIR: Banjir Sumatra dan Aceh Bergeser Jadi Krisis Legitimasi dan Ancaman Stabilitas Nasional