Suara.com - Vaksin Covid-19 dosis keempat atau vaksin booster kedua saat ini sudah mulai dipertimbangkan dan tengah didiskusikan oleh pemerintah. Vaksin dosis keempat dinilai penting untuk beberapa kelompok, mengingat virus corona terus bermutasi dengan cepat saat ini.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan RI, Mohammad Syahril mengatakan bahwa vaksin booster kedua untuk masyarakat umum kini tengah menjadi pertimbangan pemerintah. Terlebih adanya prediksi pandemi Covid-19 yang berkepanjangan.
Syahril juga menyebut sejumlah pakar epidemiologi memperkirakan status pandemi Covid-19 di dunia akan berlangsung dalam waktu yang cukup panjang.
Sementara itu, beberapa pakar ilmu kesehatan menyimpulkan bahwa vaksin Covid-19 dosis lengkap primer serta booster sebagai penambah daya tahan tubuh dapat menurun dalam waktu enam bulan.
Jika terjadi pandemi yang berkepanjangan, ada kemungkinan rekomendasi dari berbagai pihak untuk penyelenggaraan program vaksinasi booster kedua.
Pembahasan terkait dengan program vaksinasi dosis keempat untuk masyarakat umum di Indonesia saat ini sedang dibahas secara intensif oleh Kemenkes bersama Indonesian Technical Advisory Group On Immunization (ITAGI).
Berdasarkan informasi yang tersebar, prioritas pada kelompok berisiko tinggi. Terdapat beberapa kelompok yang harus dipertimbangkan untuk mendapatkan vaksin dosis empat.
Mereka adalah lansia, orang dengan komorbid atau penyakit bawaan, dan petugas pelayanan publik.
Melihat perkembangan mutasi virus corona dapat menurunkan efikasi vaksin, sehingga vaksin dosis ketiga atau booster saja belum cukup. Apalagi mutasi corona yang terjadi, menimbulkan dugaan menurunnya efektivitas vaksin dosis ke tiga.
Baca Juga: ITB Mewisuda 2.050 Lulusan Tahun Ini
Meskipun efektivitasnya turun, vaksin tetap dibutuhkan untuk mencegah keparahan peningkatan kasus Covid-19.
Di tengah pesatnya mutasi virus corona, vaksinasi juga harus disertai dengan protokol kesehatan. Munculnya varian atau subvarian baru virus corona sangat mungkin menurunkan efikasi atau efektivitas dari vaksin, sehingga perlindungan terhadap daya tahan tubuh pun berkurang.
Seperti yang sudah dikabarkan di pemberitaan, peneliti Global Health Security mengatakan, kehadiran subvarian Omicron BA.2.75 Centaurus memperpanjang durasi pandemi gelombang IV,.
Padahal gelombang BA.4 dan BA.5 belum mencapai puncak. Lamanya masa krisis atau masa rawan Covid-19 bergantung pada penanganan virus di Tanah Air.
Kontributor : Syifa Khoerunnisa
Berita Terkait
-
ITB Mewisuda 2.050 Lulusan Tahun Ini
-
Dari 1 hingga 10, Segini Skala Kita Harus Takut Terhadap Varian Omicron BA.5 Kata Pakar
-
WHO Perbarui Strategi Vaksin Covid-19 Global, Singgung 27 Negara yang Belum Mulai Program Booster
-
4 Fakta Vaksin Booster Kedua, Apakah Sudah Dimulai di Indonesia?
-
Aktivis Anak di Bali Menilai Kejahatan Seksual Meningkat di Masa Pandemi
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat
-
Pensiunan Guru di Sumbar Tewas Bersimbah Darah Usai Salat Subuh
-
Mendagri: 106 Ribu Pakaian Baru Akan Disalurkan ke Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Angin Kencang Tumbangkan Pohon di Ragunan hingga Tutupi Jalan
-
Pohon Tumbang Timpa 4 Rumah Warga di Manggarai
-
Menteri Mukhtarudin Lepas 12 Pekerja Migran Terampil, Transfer Teknologi untuk Indonesia Emas 2045
-
Lagi Fokus Bantu Warga Terdampak Bencana, Ijeck Mendadak Dicopot dari Golkar Sumut, Ada Apa?
-
KPK Segel Rumah Kajari Bekasi Meski Tak Ditetapkan sebagai Tersangka
-
Si Jago Merah Mengamuk di Kemanggisan, Warung Gado-Gado Ludes Terbakar
-
ODGJ Iseng Main Korek Gas, Panti Sosial di Cengkareng Terbakar