Suara.com - Orang tua merupakan tulang punggung dalam sebuah keluarga. Mereka jugalah orang-orang yang melahirkan, membesarkan, dan mendidik anak-anak dari kecil hingga dewasa.
Pengorbanan dan kasih sayang yang mereka curahkan sangat besar. Oleh karena itu, anak harus mengabdi dan berbuat baik kepada kedua orang tuanya dengan semaksimal mungkin.
Baru-baru ini, seorang netizen di TikTok membagikan video tentang kisah salah satu wanita paruh baya penghuni sebuah panti jompo.
Melalui ceritanya, wanita paruh baya tersebut berasal dari Kelantan. Ia memiliki dua orang anak yang telah bekerja sebagai dokter dan insinyur di sebuah perusahaan terkemuka. Suami dari wanita paruh baya ini telah meninggal dunia.
Selanjutnya, wanita berusia 66 tahun itu diyakini dikirim ke panti jompo oleh kedua anaknya karena mereka terlalu sibuk bekerja dan memiliki banyak tanggung jawab.
Lebih memilukan, wanita paruh baya tersebut menceritakan bahwa suatu waktu ketika dirinya pergi ke rumah putranya, saat sampai ia malah diusir.
Unggahan video tersebut pun mendapatkan beragam komentar dari warganet. Warganet mengungkapkan rasa simpati terhadap nasib wanita paruh baya yang masukkan ke panti jombo oleh anak-anaknya.
"Hidup itu seperti roda. Apa yang kamu tanam, itu yang kamu tuai. Peringatan untuk diri sendiri dan semua," terang warganet.
"Kalau anak-anak sudah berpangkat kebanyakan mereka lupa ibu mereka. Yang kita raih saat ini, suatu hari kita akan jatuh juga. Ibu segalanya bagi kita," kata warganet.
Baca Juga: Sule Kasih Tablet Seharga 2 Juta untuk Baby Adzam, Nathaline Holscher Malah Belikan Ponsel 11 Juta
"Beruntunglah orang yang masih punya ayah dan ibu," ujar warganet.
"Anaknya nggak mikir kah, dari mana dia datang dan siapa yang sudah membesarkannya sampai dapat jabatan setinggi itu," ungkap warganet.
"Nggak papa, Bu. Semua itu akan berbalik pada mereka semua. Ibu tinggal saja di sana, perbanyak ilmu akhirat ya, insyaAllah hati tenang," tambah warganet.
Berita Terkait
-
Sule Kasih Tablet Seharga 2 Juta untuk Baby Adzam, Nathaline Holscher Malah Belikan Ponsel 11 Juta
-
Ayah Sambung Rudapaksa Anak di Deli Serdang Ditangkap Polisi
-
Kronologi Lengkap Siswi Banyuwangi Digilir Tiga Pemuda Sampai Akhirnya Melahirkan
-
Pasangan Lansia di Lampung Tengah Tertimpa Bangunan Rumah yang Ambruk Akibat Lapuk Dimakan Usia
-
Pak Iwan Bule, Judi di Sepak Bola Boleh atau Tidak?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Mardiono Tanggapi Munculnya Calon Ketum Eksternal: PPP Punya Mekanisme dan Konstitusi Baku
-
Dirut BPR Jepara Artha Dkk Dapat Duit hingga Biaya Umrah dalam Kasus Kredit Fiktif
-
Muncul ke Publik Usai Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Eko Purnomo: Maaf Bikin Khawatir
-
KPK Wanti-wanti Kemenkeu soal Potensi Korupsi dalam Pencairan Rp 200 Triliun ke 5 Bank
-
Mendagri Jelaskan Pentingnya Keseimbangan APBD dan Peran Swasta Dalam Pembangunan Daerah
-
Dukungan Mengalir Maju Calon Ketum PPP, Mardiono: Saya Siap Berjuang Lagi! Kembali PPP ke Parlemen!
-
KPK Beberkan Konstruksi Perkara Kredit Fiktif yang Seret Dirut BPR Jepara Artha
-
Peran Satpol PP dan Satlinmas Dukung Ketertiban Umum dan Kebersihan Lingkungan Diharapkan Mendagri
-
Jadilah Satpol PP yang Humanis, Mendagri Ingatkan Pentingnya Membangun Kepercayaan Publik
-
Sempat Copot Kepsek SMPN 1, Wali Kota Prabumulih Akui Tak Bisa Kontrol Diri