Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan memeriksa tenaga kesehatan (nakes) yang melakukan tes PCR terhadap Brigadir J, Bharada E, Putri (istri Ferdy Sambo), dan para ajudan akan dipanggil untuk dimintai keterangan.
Komisioner Komnas HAM, Beka Ulung Hapsara, mengatakan keterangan itu diperlukan untuk mengungkap kematian Brigadir J alias Nopryansah Yosua Hutabarat yang diduga ditembak Bharada E di rumah dinas Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo, Duren Tiga, Jakarta Selatan pada Jumat (8/7/2022) lalu.
"Tenaga kesehatan yang waktu tes PCR itu akan diperiksa juga," kata, kepada wartawan di Kantor Komnas HAM, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (29/7/2022).
Beka belum menjelaskan detail waktu pemeriksaan dilakukan, namun dipastikannya bakal digelar pada minggu depan.
"Minggu depan," kata Beka.
Pemeriksaan terhadap nakes yang melakukan tes PCR kata Beka, menjadi penting dalam kasus ini.
Berdasarkan temuan Komnas HAM, sesaat sebelum insiden penembakan yang terjadi pada Jumat (8/7) sore lalu, Brigadir J, Bharada E, Putri (istri Ferdy Sambo), dan para ajudan yang lain melakukan tes PCR bersama, seusai pulang dari Mangelang di suatu rumah masih berada di kawasan Duren Tiga.
Di samping itu berdasarkan laporan kepolisian, saat Brigadir J diduga ditembak Bharada E, Ferdy Sambo disebut tidak berada di rumah dinasnya yang menjadi tempat kejadian perkara. Ferdy Sambo disebut sedang melakukan tes PCR.
Dugaan Pelecehan
Baca Juga: Komnas HAM Siap Buka Rekaman CCTV Sebelum Brigadir J Didor Bharada E di Rumah Ferdy Sambo
Brigadir J sebelumnya disebut tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir J merupakan sopir istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan daripada Ferdy Sambo.
Tiga hari setelah kejadian, Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Kadiv Propam.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Senin (11/7/2022) malam.
Sebelum terjadi penembakan, kata Ramadhan, Bharada E mendengar istri Kadiv Propam berteriak. Dia menuju sumber teriakan tersebut yang berasal dari kamar istri Kadiv Propam.
Ketika itu, Bharada E mendapati Brigjen J yang panik melihat kedatangannya. Sampai pada akhirnya, Ramadhan menyebut Brigjen J melesatkan tembakan ke arah Bharada E.
"Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali, Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak 5 kali,” tutur Ramadhan.
Berita Terkait
-
Komnas HAM Bakal Dalami Senjata yang Menewaskan Brigadir J di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo
-
Komnas HAM Siap Buka Rekaman CCTV Sebelum Brigadir J Didor Bharada E di Rumah Ferdy Sambo
-
Belum Ada Tersangka Dalam Kasus Penembakan Brigadir J, Ini Kata Kompolnas
-
Mahfud MD: Kita Lindungi Hak Keluarga Brigadir J, Ferdy Sambo dan Polri dengan Cara Membuka Kasus Seterang-Terangnya
-
Irjen Napoleon: Brigadir J Layak Dimakamkan Secara Kedinasan!
Terpopuler
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- 7 HP Samsung Seri A Turun Harga hingga Rp 1 Jutaan, Mana yang Paling Worth It?
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar
-
Jurus Prabowo Setop Wisata Bencana: Siapa Pejabat yang Disentil dan Mengapa Ini Terjadi?
-
Gus Yahya Ajak Warga Nahdliyin Bersatu Hadapi Tantangan, Terutama Bencana Sumatra