Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) memastikan bakal memperlihatkan rekaman CCTV atau kamera pengawas yang menunjukkan Brigadir J masih hidup sesaat peristiwa penembakan berdarah. Hal itu merespons permintaan dari kuasa hukum keluarga Brigadir J.
Komisioner Komnas HAM, Choirul Anam menyebut rekaman kamera pengawas bakal ditunjukkan ketika proses penyelidikannya rampung.
"Apakah ini (rekaman CCTV) akan diperlihatkan nantinya oleh Komnas HAM? Pasti akan diperlihatkan oleh Komnas HAM. Kapan waktunya? Ketika semua tahapan-tahapan pendalaman oleh kami, permintaan keterangan oleh kami lengkap," kata Anam kepada wartawan di Kantor Komisioner Komnas HAM, Jumat (29/7/2022).
Di sampaikan Anam hingga saat ini proses penyelidikan timnya belum rampung seluruhnya. Pemeriksaan telepon genggam dan CCTV dalam peristiwa penembakan berdarah itu ke Tim Siber dan Puslabfor Polri proses baru 80 persen. Pemeriksaan lanjutan bakal digelar pekan depan.
Investigasi Komnas HAM
Sebelumnya, Komnas HAM memastikan bahwa Brigadir J tewas di ditembak di Jakarta yang diduga dilakukan Bharada E, rekannya sesama anggota polisi. Hasil investigasinya, usai memeriksa Tim Siber dan Puslafor Polri, didapati bahwa Brigadir J masih hidup sesaat sebelum peristiwa penembakan yang terjadi.
Hal itu merujuk pada rekaman kamera pengawas yang menampilkan Brigadir J, Bharada E, dan Putri, istri dari Kadiv Propam Polri nonaktif Ferdy Sambo dan sejumlah ajudan lainnya, melakukan tes PCR bersama-sama di sebuah rumah di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan. Temuan itu, mematahkan spekulasi bahwa Brigadir J tewas saat perjalanan Mangelang ke Jakarta.
Kronologi Versi Polri
Brigadir J sebelumnya tewas ditembak oleh Bharada E di rumah dinas Ferdy Sambo di kawasan Duren Tiga, Jakarta Selatan, pada Jumat (8/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. Brigadir J merupakan sopir istri, Ferdy Sambo. Sedangkan, Bharada E merupakan ajudan daripada Ferdy Sambo.
Tiga hari setelah kejadian, Ramadhan menyebut Bharada E menembak Brigadir J karena diduga melecehkan istri Kadiv Propam.
"Berdasarkan keterangan dan barang bukti di lapangan bahwa Brigadir J memasuki kamar pribadi Kadiv Propam dan melecehkan istri Kadiv Propam dengan todongan senjata,” kata Ramadhan dalam keterangannya, Senin (11/7/2022) malam.
Sebelum terjadi penembakan, kata Ramadhan, Bharada E mendengar istri Kadiv Propam berteriak. Dia menuju sumber teriakan tersebut yang berasal dari kamar istri Kadiv Propam.
Ketika itu, Bharada E mendapati Brigjen J yang panik melihat kedatangannya. Sampai pada akhirnya, Ramadhan menyebut Brigjen J melesatkan tembakan ke arah Bharada E.
"Brigadir J melepaskan tembakan sebanyak 7 kali, Bharada E membalas mengeluarkan tembakan sebanyak 5 kali,” tutur Ramadhan.
Saat peristiwa ini terjadi, Ferdy Sambo diklaim Ramadhan sedang tidak berada di rumah.
Berita Terkait
-
Mahfud MD: Kita Lindungi Hak Keluarga Brigadir J, Ferdy Sambo dan Polri dengan Cara Membuka Kasus Seterang-Terangnya
-
Irjen Napoleon: Brigadir J Layak Dimakamkan Secara Kedinasan!
-
Mahfud MD Tegaskan Hasil Autopsi Brigadir J Boleh Diumumkan ke Publik
-
6 Fakta Sosok Penyebar Hoaks Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah
-
Diteror Bom Molotov usai Kritik Pemerintah, Ini 7 Fakta Serangan di Rumah DJ Donny
-
Kenapa Penerima Bansos di Kantor Pos Harus Foto Diri dengan KTP dan KK? Ini Penjelasan Dirut PT Pos