Suara.com - Kasus penembakan Brigadir J di rumah mantan Kadiv Propam nonaktif Irjen Pol Ferdy Sambo, pada 8 Juli lalu, hingga kini belum juga terugkap.
Meski sudah lewat empat pekan, Tim Khusus yang dibentuk Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo belum juga berhasil mengungkap motif hingga kronologi di balik kematian Brigadir J.
Namun salah satu motif yang beredar dan menjadi penyebab kematian Brigadir J adalah dugaan pelecehan seksual terhadap istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi yang dilakukan oleh Brigadir J.
Bagaimana kabar terkini mengenai motif tersebut? Berikut ulasannya.
Pengacara istri Ferdy Sambo mengeluh
Bergulirnya isu pelecehan seksual dalam kasus kematian Brigadir J tampaknya tidak terlalu menjadi perhatian kepolisian dan masyarakat.Hal itulah yang dikeluhkan oleh tim kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman hanis.
Ia mengatakan, publik justru malah terbawa oleh asumsi-asumsi negatif terhadap kliennya, dan seakan melupakan posisi istri Ferdy Sambo tersebut sebagai terduga korban pelecehan seksual.
"Dugaan tindak pidana kekerasan seksual malah tenggelam oleh segala isu yang ada. Padahal negara yang kita cintai ini menganut asas kemanusiaan yang adil dan beradab," kata Arman kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).
Menurut dia, dalam kasus pelecehan seksual, seharusnya korban mendapatkan perhatian utama, yakni sebagai perempuan yang menjadi kelompok paling rentan.
Baca Juga: Masih Menyimpan Misteri, Ini 4 Fakta Terbaru Kasus Kematian Brigadir J
Istri Ferdy Sambo mengaku tertekan dengan komentar negatif
Salah satu kuasa hukum Putri Candrawathi lainnya, Patra M Zen mengatakan, kliennya mengalami penderitaan karena merasa dihakimi oleh sejumlah komentar negatif yang beredar di masyarakat.
Karena itu, ia meminta publik tak terus menerus menghakimi kliennya dengan beragam asumsi negatif, sebab hingga kini kliennya merupakan korban pelecehan seksual yang diduga dilakukan oleh Brigadir J.
"Tanyakan kepada korban perempuan yang pernah mengalami kekerasan seksual, betapa ia mengalami penderitaan karena dihakimi oleh komentar negatif masyarakat. Ini yang sekarang dialami oleh klien saya," ujar Patra kepada wartawan, Jumat (29/7/2022).
Permohonan perlindungan istri Ferdi Sambo berpotensi ditolak LPSK
Hal tersebut dikatakan oleh Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban atau LPSK. Permohonan perlindungan yang diajukan oleh istri Irjen Pol Ferdy Sambo berpotensi ditolak jika selama 30 hari kerja pemohon tidak bisa dimintai keterangan.
"Karena waktunya ini terbatas, kami sampaikan informasi kepada pemohon kalau 30 hari kerja tidak bisa dimintai keterangan, dan tidak ada kesempatan dilakukannya investigasi maupun asesmen ya terpaksa kami putuskan menolak permohonan," kata Ketua LPSK Hasto Atmojo Suroyo saat dihubungi di Jakarta, Jumat (29/7/2022).
Hasto menegaskan kedua pemohon yang mengajukan perlindungan ke LPSK, yakni Bharada E dan istri Irjen Pol Ferdy Sambo, hingga saat ini belum berstatus sebagai terlindung oleh lembaga tersebut.
Brigadir J disebut pernah pakai parfum milik istri Ferdy Sambo
Salah satu kuasa hukum Putri Candrawathi, Arman Anis menyebut Brigadir J pernah ditegur oleh ajudan lain karena kepergok memakai parfum milik istri Ferdy Sambo tersebut.
Menurut Arman, hal itu diketahui berdasarkan keterangan salah satu ajudan Ferdy Sambo lainya.
"Pernah Josua juga ditegur karena pakai parfumnya Ibu PC (istri Ferdy Sambo). Ini semua yang disampaikan oleh Adc,” kata Arman kepada wartawan, Sabtu (30/7/2022).
Istri Ferdy Sambo sempat lari ke luar rumah dan menangis
Ketua Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM), Ahmad Taufan Damanik mengungkap istri Ferdy Sambo sempat berlari ke luar rumah dengan menangis.
Hal itu disampaikan Taufan berdasarkan 20 rekaman CCTV yang telah dianalisis oleh Komnas HAM beberapa waktu lalu. Peristiwa itu terekam kamera CCTV setelah Ferdy Sambo selesai melakukan tes PCR pada 8 Juli 2022, sekitar pukul 16.07 WIB.
Setelah itu, ia dan rombongan pergi meninggalkan rumah pribadi Ferdy sambo, namun tidak mengarah ke rumah dinas di Duren Tiga, tempat baku tembak terjadi.
Tak lama setelah berangkat dari rumah pribadi, mobil yang ditumpangi Ferdy sambo beserta patwal berhenti dan berubah arah menuju rumah dinas di Duren Tiga.
"Baru berapa menit berjalan, kelihatan motor patwal berhenti, mobil berhenti. Kata penyidik, itu karena ada telepon dari ibu ke Pak Ferdy yang menjelaskan ada masalah ini," ujar Taufan.
Sesampainya di rumah dinas, Ferdy Sambo mendapati istrinya tengah menangis.
"Gak berapa lama, ibu kembali ke rumah didampingi asisten yang menunjukkan wajahnya menangis. Kenapa kami bisa mengatakan menangis? Karena CCTV nya sangat clear, kualitas tinggi," papar Taufan.
Kontributor : Damayanti Kahyangan
Tag
Berita Terkait
-
Masih Menyimpan Misteri, Ini 4 Fakta Terbaru Kasus Kematian Brigadir J
-
Kasus Penembakan Brigadir J, Polisi Uji Balistik Labfor di Rumah Ferdy Sambo
-
Diduga Miliki Informasi Penting, ART Ferdy Sambo Diperiksa Komnas HAM
-
Menengok Kasus Brigadir J, Mengapa Autopsi Memakan Waktu yang Lama?
-
Tim Khusus Bentukan Kapolri akan Sampaikan Hasil Uji Balistik Kasus Penembakan Brigadir J di Rumah Ferdy Sambo
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
Terkini
-
Keluarganya Hilang Tersapu Banjir Bali, Korban Selamat Kaget Sepulang Kerja Rumah Sudah Rata!
-
Sesumbar Kasus Campak di Jakarta Tak Naik, Pramono: Tak Seperti yang Dikhawatirkan!
-
KPK Usut Modus Licik Korupsi Haji: Waktu Pelunasan Haji Khusus Dibatasi Cuma 5 Hari Kerja!
-
Diperiksa KPK Hari Ini, Apa Kaitan Rektor UIN Semarang Nizar Ali di Kasus Korupsi Kuota Haji?
-
Ledakan Septic Tank Guncang Pondok Cabe: Tiga Rumah Hancur, Empat Warga Terluka
-
Nepal Memanas, 134 WNI Aman! Ini Langkah Cepat Pemerintah Lindungi Mereka
-
Cuaca Ekstrem Jepang: Hujan Deras Buat Transportasi Lumpuh, Warga Terisolasi
-
Terobosan Telkom: ESG Jadi Fondasi Utama dan Sistem Operasi untuk Pertumbuhan Digital & Tata Kelola
-
Dari Lapas Menuju Mandiri: Warga Binaan Raih Keterampilan Lewat Program FABA PLN
-
DPR Bakal Panggil KKP Terkait Tanggul Beton di Cilincing yang Dikeluhkan Nelayan