Suara.com - Kuasa hukum pihak JNE, Hotman Paris Hutapea, bakal melaporkan Rudi Samin, selaku pemilik lahan yang menyebut pihak JNE melakukan penimbunan terhadap beras bantuan presiden.
Menurutnya tuduhan terhadap JNE tidaklah tepat. Hotman mengatakan pihaknya bukan menimbun beras bantuan presiden. Melainkan mengubur beras bantuan presiden yang rusak akibat terkena hujan.
“Saya pertimbangkan untuk lapor polisi atau perdata itu saja, dan anda tahu semua ini pemicunya adalah fitnahnya kasus perdata kepemilikan tanah yang dipake, digeser menjadi kasus sengketa beras bantuan presiden agar kasus kepemilikan tanah menjadi viral,” kata Hotman, di Jakarta Utara, Kamis (4/8/2022).
Meskipun terjadi kerusakan pada beras yang dikirimkan oleh JNE, namun Hotman memastikan, keluarga penerima manfaat tidak ada yang dirugikan akibat hal tersebut.
Pasalnya setiap beras yang rusak, pihak JNE selaku penyedia layanan jasa pengantaran, sudah menggantinya.
JNE kembali melakukan pemesanan beras yang sama, kemudian dibayarkan dengan cara dipotong honor kirim.
“Total kerugian itu sudah diganti, JNE membayar dengan cara memotong honornya atau debit note,” ungkapnya.
Diketahui, beras yang rusak akibat perubahan cuaca saat pengiriman, sebanyak 3,4 ton. Berat itu hanya sekitar 0,05 persen dari total 6.199 ton beras yang didistribusikan untuk wilayah Depok, Jawa Barat.
Kontributor : Faqih Fathurrahman
Baca Juga: Penuh Emosi dan Tangisan, Hotman Paris, Dokter Richard Lee dan Selebgram Seksi Berdamai
Berita Terkait
-
Tak Temukan Unsur Pidana, Kasus Penemuan Bansos Presiden Jokowi di Depok Dihentikan
-
Penyelidikan Kasus Kuburan Bansos di Depok Dihentikan, Polisi: Tidak Ada Unsur Pidana
-
Penuh Emosi dan Tangisan, Hotman Paris, Dokter Richard Lee dan Selebgram Seksi Berdamai
-
Hotman Paris Ngotot Kawal Kasus Pidana Razman Nasution: Dia Harus Masuk!
-
Tak Temukan Unsur Pidana, Polda Metro Jaya Hentikan Kasus Beras Bansos Jokowi
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Jelang Nataru, Penumpang Terminal Pulo Gebang Diprediksi Naik Hingga 100 Persen
-
KPK Beberkan Peran Ayah Bupati Bekasi dalam Kasus Suap Ijon Proyek
-
Usai Jadi Tersangka Kasus Suap Ijon Proyek, Bupati Bekasi Minta Maaf kepada Warganya
-
KPK Tahan Bupati Bekasi dan Ayahnya, Suap Ijon Proyek Tembus Rp 14,2 Miliar
-
Kasidatun Kejari HSU Kabur Saat OTT, KPK Ultimatum Segera Menyerahkan Diri
-
Pengalihan Rute Transjakarta Lebak Bulus - Pasar Baru Dampak Penebangan Pohon
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Boni Hargens: 5 Logical Fallacies di Argumentasi Komite Reformasi Polri Terkait Perpol 10/2025
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra