Suara.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan saat ini dunia tengah dihadapkan pada tiga tantangan dan disrupsi yaitu pandemi, revolusi digital, dan global warming.
"Dunia yang kita hidup sekarang sedang mengalami perubahan. Pertanyaannya Indonesia bisa selamat Indonesia bisa maju melompat atau Indonesia jalan di tempat," ujar Ridwan Kamil di Jakarta, hari ini.
Ridwan Kamil menyontohkan krisis yang terjadi di Sri Lanka hingga perang Ukraina dan Rusia serta persoalan di Palestina dan Afganistan.
"Allah juga sudah menunjukkan ada negara yang hari ini dicabut nikmat berbangsa bernegaranya, ada Ukraina yang terus perang ada Palestina yang tidak selesai-selesai. Afganistan yang bikin rawan dan seterusnya," kata dia.
Ridwan Kamil juga menyebut negara yang bubar karena tak bisa menjaga persatuan dan kesatuan bangsa.
"Allah juga sudah menunjukkan bahwa, hei orang Indonesia, ada negara yang bubar yang dulu ada namanya Yugoslavia. Karena tidak bisa menjaga sila ketiganya bubar menjadi negara Kosovo, Serbia, Bosnia dan sebagainya sehingga pertanyaannya apa yang kita lakukan sampai hari ini betul atau tidak. Contoh buruk sudah disampaikan," kata dia..
Itu sebabnya, Ridwan Kamil mengatakan Indonesia harus merefleksikan kegagalan-kegagalan negara -negara tersebut.
"Tapi kita harus refleksi. Kenapa China berhasil menjadi independen 1949 GDP-nya 10 ribu. Indonesia yang lebih dulu merdeka per kapita GDP-nya hanya 4.200 atau 300. Singapura yang merdekanya 1965 sudah hampir 60 ribu USD per kapita. Korea Selatan '48 merdekanya GDP-nya sudah di 30 ribu. Jepang 40 ribu," katanya.
Ia mengatakan Indonesia lebih dahulu merdeka, namun kesejahteraannya kalah dari negara-negara yang baru merdeka.
Baca Juga: Dituding Terima Uang dari Doni Salmanan, Ridwan Kamil Beri Jawaban Seperti Ini
"Jadi ada pertanyaan kita merdeka lebih dulu kenapa kesejahteraan tidak setara seperti negara-negara yang disebut. Jangan-jangan demokrasi yang kita pilih ini banyak masalah, refleksinya ada di situ," kata Ridwan Kamil.
Ridwan Kamil menyebut dirinya sebagai produk demokrasi.
"Saya adalah produk demokrasi tanpa pemilihan langsung seorang Ridwan Kamil tidak bisa jadi wali kota Bandung, Gubernur Jawa Barat. Tapi demokrasi kita itu mahal sekali ratusan triliun, modal kepala desa untuk kampanye untuk, bupati walikota gubernur sampai presiden ini negara yang paling banyak demokrasi coblosannya. Oleh karena itu harus ada refleksi jangan-jangan demokrasi yang kita putuskan oleh KPU dan undang-undang itu perlu dikunjungi lagi," katanya
Berita Terkait
-
Pabrik Aqua Disidak KDM: Dituduh Penyebab Banjir, Padahal Dulu Dapat Penghargaan Ridwan Kami
-
Babak Baru Kasus Ridwan Kamil, Lisa Mariana Singgung Hasil Tes DNA dan Bukti Tambahan
-
Bernapas Lega, Lisa Mariana Lolos dari Penahanan Usai Jadi Tersangka Kasus Ridwan Kamil
-
Lisa Mariana Sumringah Tak Ditahan Polisi Usai Diperiksa Sebagai Tersangka: Aku Bisa Beraktivitas!
-
6 Jam Diperiksa, Tersangka Lisa Mariana Dicecar 44 Pertanyaan di Laporan Ridwan Kamil
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
-
Dari AMSI Awards 2025: Suara.com Raih Kategori Inovasi Strategi Pertumbuhan Media Sosial
Terkini
-
Tarif Transjakarta Bakal Naik? Pemprov DKI Ungkap Fakta di Balik Murahnya Ongkos
-
Kemenag Tegaskan MBG Harus Halalan Toyyiban: Bersih, Suci, dan Menyehatkan
-
IESR Nilai SNDC Indonesia Tak Selaras dengan Ambisi Energi Terbarukan Prabowo, Kenapa?
-
Rusun Marunda Dirobohkan, Pemprov DKI Siap Bangun Ulang Hunian Modern untuk Warga Lama
-
Pembakaran Mahkota Cenderawasih Picu Kemarahan, Desak Aturan Khusus Meski Menhut Sudah Minta Maaf
-
Heboh Polisi Berpeci Catcalling Cewek Sepulang Pilates, Begini Pengakuan Korban!
-
Tarif Transjakarta Naik Jadi Rp5.000? Ini Kata Dishub DKI!
-
Babak Baru Korupsi Timah: Harvey Moeis Segera Dieksekusi, Sandra Dewi Cabut Gugatan Aset
-
Cak Imin Minta Anggaran Perlinsos Naik Jadi Rp1.000 Triliun, Sumber Dananya dari Efisiensi Negara
-
Truk Tangki Terguling, Minyak Sayur Banjiri Jalan Raya Cakung-Cilincing dan Kali