Masyarakat Indonesia tahu bahwa Burung Garuda adalah lambang Negara Kesatuan Republik Indonesia. Banyak yang berpikir bahwa Burung Garuda adalah hewan mitologi saja. Lantas apakah burung Garuda benar-benar ada?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia V, Burung Garuda adalah burung besar pemakan daging yang menyerupai elang serta memiliki kekuatan terbang yang luar biasa. Beberapa sumber lain menyebutkan hewan tersebut sudah punah sehingga hanya ada dalam dongeng.
Sumber lain mengatakan bahwa Burung Garuda adalah salah satu dewa dalam agama Hindu dan Budha. Burung Garuda salah satu Trimurti atau manifestasi bentuk Tuhan dalam agama Hindu. Ia adalah wahana Dewa Wisnu.
Dalam agama Hindu, Burung Garuda digambarkan memiliki tubuh berwarna emas, wajahnya putih dengan sayap merah. Paruhnya tajam seperti elang. Tubuhnya seperti manusia berbadan besar.
Garuda tersebut lahir sebagai anak pendeta yang bernama Resi Kasyapa dan ia diberi kekuatan khusus sejak menetas. Legenda yang berkaitan dengan agama Hindu dan Burung Garuda ini kemudian diabadikan dalam patung Garuda Wisnu Kencana di Bali, Indonesia.
Di dunia nyata, ada makhluk yang disebut paling mirip dengan burung Garuda, makhluk tersebut yakni Elang Jawa. burung dengan nama ilmiah Spizaetus Bartelsi disebut dengan Burung Garuda karena kemiripan ciri fisiknya. Elang Jawa ditetapkan sebagai burung nasional karena kelangkaan dan kemiripannya dengan Burung Garuda yang menjadi lambang negara Indonesia.
Burung Garuda atau Elang Jawa ini termasuk burung pemangsa yang lemah dibandingkan dengan elang jenis lainnya. Habitat Burung Garuda yakni berada di hutan Ujung Kulon, Banten dan Semenanjung Blambangan, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur.
Mereka juga ditetapkan sebagai satwa langka karena berkembang biak hanya dua tahun sekali dengan jumlah telur satu. Menurut Jurnal Strategi dan Rencana Aksi Konservasi Elang Jawa oleh Kementerian Kehutanan, jumlah Elang Jawa diperkirakan tersisa 200 ekor saja.
Sementara itu, beberapa orang percaya bahwa Burung Garuda benar-benar ada tetapi sudah punah.
Baca Juga: Sejarah Garuda Pancasila yang Jadi Lambang Negara Indonesia
Kontributor : Annisa Fianni Sisma
Berita Terkait
-
Sejarah Garuda Pancasila yang Jadi Lambang Negara Indonesia
-
Cuaca Tidak Memungkinkan, Pesawat Garuda Indonesia Gagal Mendarat di Kendari
-
Pantau Timnas Indonesia U-16, Pemandu Bakat Crystale Palace Dibuat Takjub
-
Begini Masing-masing Arti Lambang Garuda Pancasila
-
Puan Maharani Sebut Atlet Disabilitas Indonesia Pahlawan Olahraga
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Nasib 8 ABK di Ujung Tanduk, Kapal Terbakar di Lampung, Tim SAR Sisir Lautan
-
30 Tahun Jadi TPS, Lahan Tiba-tiba Diklaim Pribadi, Warga Pondok Kelapa 'Ngamuk' Robohkan Pagar
-
Baju Basah Demi Sekolah, Curhat Pilu Siswa Nias Seberangi Sungai Deras di Depan Wapres Gibran
-
Mubes NU Tegaskan Konflik Internal Tanpa Campur Pemerintah, Isu Daftarkan SK ke Kemenkum Mencuat
-
Jabotabek Mulai Ditinggalkan, Setengah Juta Kendaraan 'Eksodus' H-5 Natal
-
Mubes Warga NU Keluarkan 9 Rekomendasi: Percepat Muktamar Hingga Kembalikan Tambang ke Negara
-
BNI Bersama BUMN Peduli Hadir Cepat Salurkan Bantuan Nyata bagi Warga Terdampak Bencana di Sumatra
-
Relawan BNI Bergabung dalam Aksi BUMN Peduli, Dukung Pemulihan Warga Terdampak Bencana di Aceh
-
Pakar Tolak Keras Gagasan 'Maut' Bahlil: Koalisi Permanen Lumpuhkan Demokrasi!
-
Gus Yahya Ngaku Sejak Awal Inginkan Islah Sebagai Jalan Keluar Atas Dinamika Organisasi PBNU