Suara.com - Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, mengatakan, partai anggota yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) sengaja mendaftarkan diri sebagai peserta Pemilu 2024 secara bersamaan di hari Rabu. Airlangga menuturkan, KIB ingin memulai Pemilu dengan hal-hal baik.
"Kami bertiga sengaja mendaftar bersama, tanggalnya, tanggal 10; harinya, hari Rabu, karena setiap Pemilu jatuhnya hari Rabu. Kedua, hari ini kalau wetonnya silakan cari sendiri. Pemilu nanti kan jatuhnya di tanggal 14, hari Rabu, jadi kita mulai dengan hal-hal yang baik dan sama," tutur Airlangga saat melakukan konferensi pers di sela-sela pendaftaran peserta Pemilu di KPU RI, Jakarta.
Menurut Airlangga, KIB akan mendorong Pemilu mendatang supaya menjadi Pemilu untuk adu ide dan gagasan, baik di dalam Pileg maupun Pilpres. Ia mengutip ucapan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Suharso Monoarfa, yang menyebut Pemilu adu ide dan gagasan adalah politik yang cerdas.
Hal itu dilakukan atas dasar cita-cita Indonesia pada 2035 menjadi negara maju. Menurut Airlangga, untuk mencapai tujuan tersebut, syaratnya adalah kebersamaan, karena Indonesia adalah negara yang besar, lanjut Airlangga, sehingga tidak bisa bekerja sendiri, harus bersama-sama dan secara inklusif.
"Indonesia ini besar, oleh karena itu kita tidak bisa bekerja sendiri, kita harus bisa bekerja bersama, dan kita harus secara inklusif menata negara ini, dan tentu periode 2024 adalah krusial, makanya kita butuh lebih banyak pemikiran agar kita menjadi selamat, menjadi negara yang maju nanti," papar Airlangga.
Ketika ditanya soal siapa capres yang akan diajukan, Airlangga menjawab, soal pengusungan capres akan dibahas di chapter terakhir. Senada dengan Airlangga, Suharso Monoarfa, mengatakan, untuk deklarasi masih menunggu waktu dan harus sabar. Ia mengatakan, saat ini KIB fokus pada visi misi dan program-program yang akan ditawarkan pada masyarakat. Hal itu, lanjut Suharso, akan disampaikan pada agenda mendatang di Surabaya.
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN), Zulkifli Hasan, pun menutup konferensi pers tersebut dengan mengajak masyarakat untuk mewujudkan Pemilu tanpa politik identitas melalui pantun.
"Senang melukis di atas batu, Lukisannya indah seperti kanvas. Bergabung kita di Koalisi Indonesia Bersatu, Wujudkan Pemilu tanpa politik Identitas," tutup Zulhas.
Baca Juga: KIB Akan Tunggu Pertimbangan dari Jokowi Soal Dukungan Capres 2024
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- Sulit Dibantah, Beredar Foto Diduga Ridwan Kamil dan Aura Kasih Liburan ke Eropa
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
-
Genjot Konsumsi Akhir Tahun, Pemerintah Incar Perputaran Uang Rp110 Triliun
-
Penuhi Syarat Jadi Raja, PB XIV Hangabehi Genap Salat Jumat 7 Kali di Masjid Agung
-
Satu Indonesia ke Jogja, Euforia Wisata Akhir Tahun dengan Embel-embel Murah Meriah
Terkini
-
Tito Karnavian Tekankan Kreativitas dan Kemandirian Fiskal dalam RKAT Unsri 2026
-
Mendagri Minta Pemda Segera Siapkan Data Masyarakat Terdampak & Lokasi Pembangunan Huntap
-
Teror Bom 10 Sekolah Depok, Pelaku Pilih Target Acak Pakai AI ala ChatGPT
-
Kejari Bogor Bidik Tambang Emas Ilegal, Isu Dugaan 'Beking' Aparat di Gunung Guruh Kian Santer
-
Efek Domino OTT KPK, Kajari HSU dan Bekasi Masuk 'Kotak' Mutasi Raksasa Kejagung
-
Diduga Sarat Potensi Korupsi, KPK-Kejagung Didesak Periksa Bupati Nias Utara, Kasus Apa?
-
Resmi! KY Rekomendasikan 3 Hakim Perkara Tom Lembong Disanksi Nonpalu
-
Ancaman Bencana Susulan Mengintai, Legislator DPR: Jangan Tunggu Korban Jatuh Baru Bergerak
-
Amnesty International Kutuk Keras Represi Aparat ke Relawan Bantuan Aceh: Arogansi Kekuasaan
-
Ketua Banggar DPR Said Abdullah: Merchant Tolak Pembayaran Tunai Bisa Dipidana