Suara.com - Reaksi Wakil Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, Prof. Dr. Edward Omar Sharif Hiariej atau akrab disapa Prof Eddy terkait kasus penembakan Brigadir J jadi sorotan.
Wamenkumham Edward Hiariej saat ditanya oleh media soal pendapatnya mengenai kasus Brigadir J memberikan reaksi yang mengelak soal hal tersebut.
"Oo, gila lo, no, no." jawab Prof Eddy saat sedang ditanya wartawan dan memilih untuk menghindar.
Reaksinya ini pun mengundang respon dari berbagai pihak, termasuk politisi Fadli Zon yang mengungkap bahwa sikap Prof Eddy tidak mencerminkan sikap seorang pejabat publik.
Profil Eddy Hiariej
Prof Eddy atau yang bernama lengkap Edward Omar Sharif Hiariej ini terdaftar sebagai salah satu Guru Besar Ilmu Hukum Pidana Universitas Gajahmada (UGM) Yogyakarta. Eddy berasal dari Ambon, Maluku dan sudah merantau ke Yogyakarta sejak dirinya memasuki jenjang perkuliahan S1.
Setelah menyelesaikan pendidikan S1 nya pada tahun 1998 dari jurusan Hukum UGM, Prof Eddy melanjutkan karirnya sebagai dosen di jurusan almamaternya, Hukum UGM.
Selain menjadi dosen, Eddy juga pernah menjadi Asisten Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan UGM hingga tahun 2007.
Ia pun kembali melanjutkan pendidikan S2 dan S3 nya di tempat yang sama, yaitu Ilmu Hukum UGM dan berhasil menyelesaikan studi doktornya pada tahun 2009.
Setahun tahun usai mendapatkan gelar doktornya, Eddy pun diangkat sebagai Guru Besar Fakultas Hukum UGM pada tahun 2010.
Prestasi yang ditorehkan Eddy ini membuatnya berhasil masuk catatan sejarah UGM sebagai guru besar termuda yang pernah menjabat di UGM saat usianya masih 37 tahun.
Prestasinya di bidang akademis ternyata juga berhasil menghantarkannya pada jabatan di Kementerian Hukum dan HAM Kabinet Indonesia Maju periode 2020 - 2024 yang dilantik oleh Presiden RI, Jokowi pada 23 Desember 2020 lalu.
Sepanjang karirnya sebagai wakil menteri, Eddy sempat menjadi buah bibir saat dirinya menegaskan bahwa dirinya dan jajaran Kemenkumham tidak akan menghapus RKUHP tentang pasal penghinaan kepada presiden.
Hal ini diungkapnya beralasan karena ingin memberikan himbauan kepada masyarakat untuk dapat membedakan antara kritik dan hinaan, sehingga aturan kebebasan berpendapat di Indonesia tidak disalahkan oleh oknum oknum yang tidak bertanggung jawab.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
- 
            
              Soroti Respon Wamenkumham Saat Diminta Komentari Kasus Sambo, Fadli Zon: Tak Bertanggung Jawab dan Tutup Mata
- 
            
              Kasus Kebakaran Kejagung yang Ditangani Ferdy Sambo Kembali Viral
- 
            
              Viral Kembali Video Ferdy Sambo yang Sebut Kebakaran di Kejagung karena Rokok
- 
            
              8 Kasus yang Pernah Ditangani Ferdy Sambo: Kebakaran Kejagung hingga Peristiwa KM 50
- 
            
              Staf Ahlinya Disebut Bersekongkol dengan Ferdy Sambo Rekayasa Pembunuhan Brigadir J, Begini Reaksi Kapolri
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
- 
            
              Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
- 
            
              Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
- 
            
              Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
- 
            
              Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
- 
            
              Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
- 
            
              Perkuat Ekosistem Bisnis, BNI dan Anak Usaha Dorong Daya Saing UMKM di wondr JRF Expo
- 
            
              Dosen Merapat! Kemenag-LPDP Guyur Dana Riset Rp 2 Miliar, Ini Caranya
- 
            
              Lewat Bank Sampah, Warga Kini Terbiasa Daur Ulang Sampah di Sungai Cisadane
- 
            
              Tragis! Lexus Ringsek Tertimpa Pohon Tumbang di Pondok Indah, Pengemudi Tewas
- 
            
              Atap Arena Padel di Meruya Roboh Saat Final Kompetisi, Yura Yunita Pulang Lebih Awal
- 
            
              Hadiri Konferensi Damai di Vatikan, Menag Soroti Warisan Kemanusiaan Paus Fransiskus
- 
            
              Nyaris Jadi Korban! Nenek 66 Tahun Ceritakan Kengerian Saat Atap Arena Padel Ambruk di Depan Mata
- 
            
              PLN Hadirkan Terang di Klaten, Wujudkan Harapan Baru Warga di HLN ke-80
- 
            
              Geger KTT ASEAN: Prabowo Dipanggil Jokowi, TV Pemerintah Malaysia Langsung Minta Maaf
- 
            
              88 Tas Mewah Sandra Dewi Cuma Akal-akalan Harvey Moeis, Bukan Endorsement?