Suara.com - Seorang sender mengirimkan cuitan mengenai keluarganya yang tinggal di lingkungan rumah yang toxic.
Tetangganya suka nyinyir, fitnah, dan bahkan menggunakan lahan tanah milik keluarganya untuk membuat saluran air khusus tanpa izin.
Cuitan ini dikirimkan melalui akun Twitter @SeputarTetangga pada Minggu (21/08/22).
Di awal ceritanya, sender mengungkapkan bahwa ia dan keluarga baru saja pindah ke rumah kaveling.
Apesnya, para tetangga di rumah barunya merupakan orang-orang yang toxic. Mereka suka berghibah dan mudah merasa iri.
"Rumah kami kecil sederhana, nggak punya mobil, lantai teras sama tiang penyangga aja pada retak, bapak ibuku juga nggak kerja. Tapi aku ngerasa warga sini kayak iri dengki gitu dengan apa yang keluargaku punya," terang pengirim cuitan.
Selanjutnya, sender juga turut mengungkapkan bahwa salah satu tetangganya yang tinggal di samping rumah begitu sangat menganggu.
Tetangganya tersebut sering menghidupkan musik dengan volume yang begitu keras.
Bukan itu saja, anaknya juga sering berisik dan berkata-kata kasar serta jorok.
Baca Juga: Bikin Konten Salat Diimami Pacar, Sepasang Kekasih Tuai Perdebatan Publik
"Pernah ada salah paham sama mereka, padahal keluargaku nggak salah. Eh tapi dia koar-koar nyebarin fitnah ke lingkungan warga," lanjutnya.
Tidak hanya memiliki sifat iri dan suka fitnah, salah satu tetangganya menginginkan membuat saluran air khusus yang melalui tanah milik keluarganya.
Bukannya meminta izin, tetangganya justru mengaku bahwa tanah tersebut adalah miliknya.
"Warga ngajui ke desa dan disetujui, tapi ada tetanggaku yang nyari ribut, pengen bikin saluran khusus bbuat rumah dia dan lewat tanah keluargaku. Tapi mereka nggak izin dan nggak ngomong baik-baik, malah ngakuin kalau itu tanahnya dia," kata sender.
Saat terlibat perdebatan, salah satu tetangganya malah menyindirnya dengan kata-kata pedas.
"Pantes aja diusir dari perumahan. Orang kaya belagu banget gua nggak takut, lu perantau gua pribumi," ujar beberapa warga.
Berita Terkait
-
Bikin Konten Salat Diimami Pacar, Sepasang Kekasih Tuai Perdebatan Publik
-
Gara-Gara Tegur Tetangga yang Karaokean Siang Malam Tiada Henti, Seorang Warga Malah Jadi Korban Pemukulan
-
Minta Pendapat Soal Pembagian Nafkah yang Adil untuk Istri dan Keluarga Lain, Publik Dibuat Geram dengan Hal Ini
-
Video Viral Diduga Sepasang Kekasih Terciduk Berbuat Tak Senonoh di Dalam Tenda Kamping
-
Sah, Kemendikbudristek Terima Secara Resmi Sertifikat Hak Pakai Tanah Candi Borobudur
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Cecar Kepala BGN di Rapat Soal MBG, Legislator PDIP: Tugas Kami Memang Menggonggong
-
Heboh Polemik Pelat BK, Aksi Bobby Nasution Dibela DPR, Apa Alasannya?
-
Perkap Baru, Polisi Bisa Tembak Penyerang Markas Pakai Peluru Tajam! Ini Aturan Lengkapnya
-
Akhirnya Terungkap! Menkes Budi Gunadi Beberkan 3 Penyebab Utama di Balik Krisis Keracunan MBG
-
Korban Keracunan MBG di SDN Gedong Jadi 22 Siswa, Komnas PA Kritik Guru Jadi Pencicip Makanan
-
Kepala BGN Ngaku Tak Semua Dapur MBG Punya Sanitasi Air yang Bersih
-
Terbuai Ramalan Kiamat Seorang Pastor, Ratusan Warga Rela ke Hutan Tinggalkan Segalanya
-
Pemerintah Wajibkan Rapid Test di Dapur MBG, Perpres Darurat Segera Terbit
-
Modus Keji Predator Seks di Apartemen Kalibata: Imingi Hadiah Ultah, Rekam Aksi dengan Handycam!
-
Geger Keracunan Massal, Program Makan Bergizi Gratis Didesak Setop, Kantin Sekolah Jadi Solusi?