Suara.com - Kedua tokoh penting dalam penegakan hukum terkait kasus Brigadir J yakni Ketua Kompolnas Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo telah menjalani rapat bersama Komisi III DPR terkait dengan peran masing-masing.
Adapun Mahfud MD menjalani Rapat dengar pendapat (RDP) Komisi III DPR tersebut pada Senin (22/8/2022) dan disusul oleh Kapolri dua hari setelahnya, Rabu (24/8/2022).
Meski sama-sama dibanjiri oleh pertanyaan dari jajaran para anggota Komisi III terhadap kasus Brigadir J, ada perbedaan suasana rapat antara dengan Mahfud MD vs Kapolri.
Publik mengamati bahwa Mahfud MD dicecar habis-habisan oleh para jajaran dewan hingga suasana rapat terasa tegang dan mencekam. Namun hal itu tak ditemukan pada rapat dengan Kapolri. Sebab, Kapolri sempat tersenyum lebar saat rapat tersebut. Bahkan, Jenderal nomor satu Polri tersebut banjir pujian dari para anggota dewan.
Mari kulik bersama perbedaan suasana rapat Komisi III DPR saat menghadirkan Ketu Kompolnas Mahfud MD dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.
Mahfud MD banjir kritikan, rapat tampak tegang
Sosok Menkopolhukam sekaligus Ketua Kompolnas tersebut menerima segudang kritikan dari para anggota Komisi III. Bahkan, suasana rapat bersama Mahfud MD terasa tegang.
Ada satu tokoh yang getol membanjiri Mahfud MD dengan pertanyaan-pertanyaan kritis, yakni Anggota Komisi III Desmond Mahesa. Bahkan, Desmond sempat layangkan sindiran pedas terhadap Mahfud MD terkait dengan perannya sebagai Ketua Kompolnas.
Desmond menyebut bahwa Kompolnas hanya sekadar 'humas' untuk informasi terkait perkembangan kasus kematian Brigadir Yosua dan tak banyak memberikan kontribusi lain.
Baca Juga: Profil Aboe Bakar, Dilaporkan ke MKD karena Misteri Suara 'Sayang' saat Rapat DPR
"Persoalannya adalah pada saat salah seorang anggota Kompolnas cuma jadi PR (public relations) Polres Jakarta Selatan, ternyata itu salah. Ini kan luar biasa, dalam catatan sebenarnya Kompolnas ini perlu gak?" kata Desmond dalam rapat Komisi III bersama Komnas HAM, LPSK, dan Komisi Kepolisian Nasional. yang disiarkan via Kanal DPR RI di laman YouTube.
Meski diterjang kritikan, Mahfud MD tak terlihat goyah. Bahkan, ia membalas sindiran Desmond tersebut dengan kalimat yang tak kalah menohok. Mahfud mengingatkan bahwa Kompolnas merupakan bentukan dari DPR. Semisal para anggota dewan menginginkan, Mahfud sontak menyarankan untuk membubarkan Kompolnas.
"Yang buat Kompolnas ada, ini kan DPR. Kalau mau dibubarkan bubarkan aja," balas Mahfud.
Beda dengan Mahfud, Kapolri tuai pujian dan diberi semangat
Komisi III DPR tampak memberikan perlakuan berbeda terhadap sang Kapolri dalam rapat bersama. Tak dicecar seperti Mahfud, Listyo justru malah banjir pujian.
Bahkan, Kapolri tampak tersenyum lebar dalam rapat tersebut. Terasa suasana yang jauh berbeda dengan rapat antara Mahfud dan Listyo. Suasana rapat Komisi III DPR bersama Listyo Sigit tampak riang gembira dan tak terasa adanya tekanan sama sekali.
Berita Terkait
-
Profil Aboe Bakar, Dilaporkan ke MKD karena Misteri Suara 'Sayang' saat Rapat DPR
-
Periksa Putri Candrawathi, Bareskrim Polri Ikuti Rekomendasi Dokter untuk Penahanannya
-
Ferdy Sambo Dipecat Tidak Hormat, Hasil Survei Ungkap Kepuasan Publik
-
Profil Johan Budi, Anggota Komisi III DPR yang 'Skakmat' Kapolri
-
Aboe Alhabsyi Dilaporkan soal Panggilan Sayang Wanita Misterius, Apa MKD DPR Berani Proses Ketuanya Sendiri?
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri
-
KPK Geledah Rumah Plt Gubernur Riau, Uang Tunai dan Dolar Disita
-
Bersama Kemendes, BNPT Sebut Pencegahan Terorisme Tidak Bisa Dilaksanakan Melalui Aktor Tunggal
-
Bareskrim Bongkar Kasus Impor Ilegal Pakaian Bekas, Total Transaksi Tembus Rp668 Miliar
-
Kasus DJKA: KPK Tahan PPK BTP Medan Muhammad Chusnul, Diduga Terima Duit Rp12 Miliar
-
Pemerintah Aceh Kirim Surat ke PBB Minta Bantuan, Begini Respons Mendagri