Suara.com - Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) menepis isu perihal Sistem Informasi Manajemen Kepegawaian (SIMPEG) pegawainya diretas dan diperjualbelikan.
Koordinator Humas Setjen Kemenkumham, Tubagus Erif Faturahman menyebut Kemenkumham mendapat 2.000 upaya pembobolan data dalam sehari.
"Setiap hari kami mendapat ribuan serangan. Rata-rata 2000-an. Terbanyak dari luar negeri. Saya sampaikan tidak benar web SIMPEG Kemenkumham itu diretas. Sampai sekarang sistem dan data aman," kata Tubagus dalam keterangnnya, Minggu (28/8/2022).
Tubagus menyebut Kemenkumham menerima adanya informasi isu pembobolan tersebut pada Jumat (26/8) lalu. Namun, informasi itu ternyata tidak ditemukan setelah dilakukan pengecekan.
"Jumat kemarin memang kita info bahwa data SIMPEG kita bocor dan diperjualbelikan. Setelah dicek, ternyata tidak ada," ungkapnya.
Menurut Tubagus, data-data yang diisukan diretas dan diperjualbelikan yakni data pegawai Kemenkumham pada tahun 2020 yang berisi data umum, berupa nama, NIP, nomor rekening, nomor kontak atau data lain yang tidak bisa digunakan untuk membobol rekening. Dia memastikan data-data tersebut tidak terlalu penting.
"Adapun data yang katanya milik pegawai Kemenkumham dan ditampilkan, itu tidak sesuai dengan data yang ada di sistem kami. Itu adalah data lama yang sudah tidak tergunakan, tidak update. Itu data arsip tahun 2020 dan yang terpenting, bukan data krusial," sambung Tubagus.
Berita Terkait
-
Terpidana Korupsi Sekda Riau Yan Prana Bebas dari Lapas Pekanbaru
-
Perwakilan Ayah Atta Halilintar dan Kemenkumham Kompak Bungkam Usai Sidang Gugatan Merek Gen Halilintar
-
Ayah Atta Halilintar Gugat Kemenkumham Gegara Merek Gen Halilintar
-
Gugat Kemenkumham, Ayah Atta Halilintar Tak Rela Merek Gen Halilintar Dipakai Orang Lain
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
-
10 HP dengan Kamera Terbaik Oktober 2025, Nomor Satu Bukan iPhone 17 Pro
-
Timnas Indonesia 57 Tahun Tanpa Kemenangan Lawan Irak, Saatnya Garuda Patahkan Kutukan?
Terkini
-
Tiga Notaris Jadi Saksi Kunci, KPK 'Kuliti' Skema Mafia Tanah Tol Sumatera
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny: Identifikasi Korban Terus Berlanjut, 53 Jenazah Teridentifikasi!
-
Nobel Perdamaian 2025 Penuh Duri: Jejak Digital Pro-Israel Penerima Penghargaan Jadi Bumerang
-
Birokrasi Jadi Penghambat Ambisi Ekonomi Hijau Indonesia? MPR Usul Langkah Berani
-
Jejak Korupsi SPBU Ditelusuri, KPK dan BPK Periksa Eks Petinggi Pertamina
-
'Tsunami' Darat di Meksiko: 42 Tewas, Puluhan Hilang Ditelan Banjir Bandang Mengerikan
-
Prajurit TNI Gagalkan Aksi Begal dan Tabrak Lari di Tol Kebon Jeruk, 3 Motor Curian Diamankan
-
Di The Top Tourism Leaders Forum, Wamendagri Bima Bicara Pentingnya Diferensiasi Ekonomi Kreatif
-
KPK Bongkar Akal Bulus Korupsi Tol Trans Sumatera: Lahan 'Digoreng' Dulu, Negara Tekor Rp205 M
-
Buntut Tragedi Ponpes Al Khoziny, Golkar Desak Pesantren Dapat Jatah 20 Persen APBN