"Setelah berkali-kali itu lah, gue tahu ini nggak wajar. Dia bersikap seolah-olah tangannya terayun secara tidak sengaja karena turbulensi dari kereta. Masa iya tangan lo jauh banget ngayunnya, bos!" terangnya.
Setelah kejadian korban mengaku mengalami shock, ia pun sempat hanya terdiam beberapa saat.
Karena pelaku tak kunjung menghentikan aksinya, korban langsung memukul tangan pelaku dengan buku yang ia bawa.
Pelaku pun kemudian langsung menaikkan tangannya ke arah handgrip.
"Kereta berhenti di Stasiun BNI City. Gue putuskan buat memfoto pelaku. Dia protes? Enggak! Dia cuma pura-pura ngebenerin masker kayak di foto ini. Tangan lu abis digaplok, terus difoto di depan muka, tapi lu nggak protes sedikit pun? Orang nggak bersalah nggak mungkin diem aja diginiin," lanjutnya.
Melalui cuitannya, korban merasa menyesal karena tidak menyeret pelaku ke petugas KRL agar permasalahan tersebut bisa diperkarakan secara hukum.
"Setelah bisa mikir dengan jernih, gue jadi nyesel kenapa nggak seret ke petugas di dalam kereta biar diperkarain secara hukum. Gue coba ngejar pelaku ke Stasiun Manggarai dan lapor petugas di sana. Gue mau tau si ba***** turun di Manggarai atau enggak. Tapi katanya buat lihat CCTV perlu banyak prosedur," katanya.
Pagi ini, Rabu (31/08/22), korban kembali mendatangi Stasiun Tanah Abang dengan harapan bisa menemui pelaku.
"Pagi, tweeps. Pagi ini gue dari jam 8 udah stand by di Stasiun Tanah Abang dengan harapan orang itu bakal nongol lagi di sini. Kalau memang dia komuter, pasti naik dari stasiun yang sama," pungkasnya.
Baca Juga: 5 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Gedangan Sidoarjo Hingga Tewas Dibekuk
Tanggapan Netizen
Kejadian ini pun lantas menjadi sorotan dari publik. Banyak netizen yang bersimpati dengan korban.
"Kamu tidak baik-baik saja! Omg, tolong pria ini @CommuterLine! Gila ini, semoga ketangkap kakak," ujar netizen.
"Duh. Mas, aku turut sedih. Semoga kamu baik-baik saja sekarang," imbuh netizen lain.
"Astagfirullah. Serem banget ya Rab," tambah netizen lain.
Berita Terkait
-
5 Pelaku Pengeroyokan Pelajar di Gedangan Sidoarjo Hingga Tewas Dibekuk
-
Viral Ojol Diduga Lakukan Pelecehan Seksual ke Wanita Korban Kecelakaan, Ambil Kesempatan dalam Kesempitan
-
Fakta Kuat Maruf: Ajudan Senior yang Diduga Lakukan ML dengan Putri Candrawathi
-
Umar Patek Ikut Program Deradikalisasi, Apa Sih Program Ini?
-
Pelaku Perampokan dan Pemerkosaan IRT di Deli Serdang Terancam 12 Tahun Penjara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal
-
Wamendagri Wiyagus: Kemendagri Dukung Sinkronisasi Kebijakan Kependudukan Selaras Pembangunan
-
Dokter Tifa Usul Kasus Ijazah Jokowi Disetop, Sarankan Negara Biayai Perawatan Medis di Luar Negeri
-
Dana Riset-Tunjangan Kecil, Menteri Diktisaintek Minta Kampus Permudah Dosen Naik Pangkat
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!