Suara.com - Sekretaris Jenderal PAN Eddy Soeparno enggan mengomentari soal gejolak yang terjadi di internal PPP dengan adanya sejumlah tuntutan agar Suharso Monoarfa mundur dari jabatannya ketua umum PPP.
Eddy memastikan bahwa kekinian Koalisi Indonesia Bersatu atau KIB yang digagas Golkar, PAN dan PPP masih solid.
"Enggak saya tentu tidak berhak mengomentari permasalahan di internal partai lain, jadi saya kira saya belum bisa jawab sendiri," kata Eddy di Kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (31/8/2022).
"KIB hari ini sangat solid, sangat solid," sambungnya.
Ia menyampaikan, solidnya KIB ini ditandai dengan berbagai kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ke depan.
Menurutnya, KIB akan terus menyusun agenda-agenda hingga pendaftaran pasangan capres-cawapres untuk Pilpres 2024 dibuka.
"Agenda-agenda ke depan kita sudah kita susun saya sampaikan dalam waktu dekat ini akan ada chapter-chapter berikutntnya seperti apa yang disampaikan pak Zul (Zulkifli Hasan) mudah-mudahan tidak lama lagi pertemuan lertama diinisiasi oleh Golkar kedua oleh Surabaya oleh PAN ketiga oleh PPP," tuturnya.
Sebelumnya, tiga pimpinan majelis di DPP Partai Persatuan Pembangunan mendesak agar Suharso Monoarfa mengundurkan diri dari jabatannya sebagai Ketua Umum PPP.
Baca Juga: Wow! Pendukung KIB Cenderung Lebih Solid Dibandingkan Partai Lain
Hal itu diketahui berdasarkan sebuah surat yang ditujukan kepada Suharso Monoarfa. Dalam surat itu terlihat ditandatangani oleh tiga orang yakni Ketua Majelis Syariah, KH Mustofa Aqil Siraj, Ketua Majelis Pertimbangan, Muhamad Mardiono dan Ketua Majelis Kehormatan DPP PPP, Zarkasih Nur pada Senin (22/8/2022).
Adapun surat tersebut diterima oleh Suara.com pada Selasa (23/8/2022). Saat dikonfirmasi Mardiono membenarkan adanya surat permintaan agar Suharso mundur.
"Iya betul (surat tersebut)," kata Mardiono saat dikonfirmasi wartawan, Selasa.
Dalam surat itu tertulis adanya empat pertimbangan yang membuat para ketua majelis tersebut mendesak Suharso untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua umum.
Pertama, telah berkembang suasana yang tidak kondusif dan kegaduhan di dalam tubuh PPP atau internal, terutama pada kalangan kyai dan santri akibat pidato Suharso selaku ketum PPP di acara KPK pada 15 Agustus 2022, yang menyinggung pemeberian sesuatu ketika silaturami ke para kiyai.
Dalam surat pimpinan majelis menilai pidato tersebut banyak kiai dan santri sebagai bentuk penghinaan terhadap para kiai dan dunia pesantren.
Berita Terkait
-
Survei Poltracking Indonesia Soal Elektabilitas Parpol: PDIP Masih Teratas, PPP Terancam Tak Lolos Parlemen
-
Bertemu Tokoh PPP DIY, Sandiago Uno Jajaki Peluang Pilpres 2024
-
Wow! Pendukung KIB Cenderung Lebih Solid Dibandingkan Partai Lain
-
Terkait Polemik "Amplop Kiai", Ketua DPW PPP DKI Jakarta: Tak Perlu Dibesar-besarkan Lagi
-
Suharso Sudah Ngaku Khilaf, PPP Minta Polemik "Amplop Kiai" Tak Dibesar-besarkan Lagi
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Misteri Sekeluarga Tewas di Tol Tegal: Mesin Mati AC Nyala, Pengemudi Sempat Tolak Bantuan Medis
-
Marak Kepala Daerah Kena OTT, Golkar Serukan Evaluasi Total Sistem Seleksi Pemimpin
-
Revolusi Digital GM FKPPI: Kaderisasi Kini Berbasis AI, Fokus Cetak Kualitas
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa