Suara.com - Katib Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Abdul Moqsith Ghazali ikut menyoroti pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum yang menyebut poligami sebagai solusi untuk menekan angka penularan HIV/AIDS.
Ia menilai, pernyataan Wagub Jabar itu tak memiliki landasan. Karena kata Moqsith hingga kini tidak ditemukan data yang menunjukkan bahwa poligami sebagai salah satu solusi untuk menekan kasus penularan HIV/AIDS
"Tak ada data yang menunjukkan bahwa poligami ampuh menahan laju peningkatan HIV/AIDS," ujar Moqsith yang dikutip Suara.com dari nu.or.id, Kamis (1/9/2022).
Wakil Ketua Lembaga Bahtsul Masail (LBM) PBNU periode 2015-2021 juga menegaskan bahwa poligami bukan solusi penanganan HIV/AIDS. Apalagi kata dia, jika tidak memiliki ilmu mengenai kesehatan seksual reproduksi.
"Alih-alih mengurangi HIV, bahkan jika pelaku poligami tetap menjalankan aktivitas seksual tidak sehat, maka yang bersangkutan bisa menularkan penyakit pada istri-istrinya termasuk menularkan HIV/AIDS," tutur Moqsith.
Hal senada dikatakan dr Syifa Mustika, yang mengatakan tidak ada bukti bahwa poligami dapat menekan angka HIV/AIDS. Ia menilai hal itu justru akan menambah jumlah kasus.
"Secara medis anjuran poligami untuk mencegah HIV/AIDS jelas menyesatkan. Justru poligami malah berpotensi menambah jumlah kasus HIV/AIDS jika tidak disertai ilmu soal seksualitas," kata dokter dari Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) itu.
Ia menjelaskan solusi untuk penanggulangan HIV/AIDS, dapat dilakukan dengan aktif menyosialisasikan pendidikan kesehatan seksual reproduksi pada masyarakat.
"Pendidikan ini penting dikenalkan dari mulai remaja sekolah sampai kepada lingkaran sosial masyarakat, di posyandu-posyandu atau Puskesmas," kata dr Syifa.
Baca Juga: Beda Pendapat Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum Soal Poligami Sebagai Solusi Cegah HIV/AIDS
Sebelumnya Wakil Gubernur Uu Ruzhanul Ulum menyatakan bahwa poligami sebagai solusi mencegah penularan HIV/AIDS. Bukannya mendapat dukungan, pernyataan tersebut sontak memicu konflik dan langsung menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.
Menyadari jika ucapannya menimbulkan kontroversi, terbaru, pada Rabu (31/8/2022), Uu memberikan klarifikasi, sekaligus menyampaikan permintaan maaf.
"Seandainya ada yang tersinggung dengan pendapat saya sebagai Wakil Gubernur, dan saya bicara bukan atas nama pemerintah tapi atas nama pribadi saya. Tapi kalau sekali pun pribadi tidak sependapat, ya saya mohon maaf," ujarnya, usai menghadiri acara Harlah Muslimat NU Tingkat Jawa Barat, di Gedung Pusdai Jawa Barat, di Kota Bandung.
Berita Terkait
-
Beda Pendapat Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum Soal Poligami Sebagai Solusi Cegah HIV/AIDS
-
Heboh Pernyataan Poligami Bisa Jadi Solusi HIV/AIDS, Wagub Jabar: Saya Mohon Maaf
-
Tanggapi Pernyataan Wakil Gubernur Jawa Barat Soal Usulan Poligami, Quraish Shihab: Itu Salah, Tidak Mengerti Agama
-
Pernyataan HIV dan Poligami Tuai Kritik Pedas, Wagub Jabar: Kalau Ada yang Tersinggung, Saya Mohon Maaf
-
Perjalanan Polemik Poligami Solusi Mengatasi HIV AIDS Hingga Wagub Jabar Uu Rizhanul Minta Maaf
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
Terkini
-
Misteri Kematian Bocah 9 Tahun di Cilegon, Polisi Dalami Dugaan Pembunuhan dan Perampokan Sadis!
-
Menteri Mukhtarudin: Siapkan 500.000 Pekerja Migran Indonesia pada 2026
-
Truk Kontainer Mogok di Tanjung Duren, Sejumlah Rute Transjakarta Pagi Ini Terlambat
-
Polda Metro Jaya Tutup UKW 2025, 77 Wartawan Dinyatakan Kompeten
-
Begini Respons Mendagri Soal Aksi Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih
-
Kepala Daerah Papua Diminta Jaga Raja Ampat, Prabowo: Jangan Sampai Dirusak Wisatawan!
-
Presiden Prabowo Sudah Teken PP, Begini Formula Kenaikan Upah 2026 yang Akan Berlaku
-
Tolak Politik Upah Murah, Puluhan Ribu Buruh Siap Kepung Istana pada 19 Desember
-
KPK Periksa Gus Yaqut soal Aliran Dana PIHK Hingga Kerugian Negara
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?