Suara.com - Kasus baru Covid-19 di Korea Selatan mengalami penurunan pada kisaran 80.000 kasus pada Kamis. Kendati demikian, angka kematian justru mengalami kenaikan signifikan hingga menuntut pengawasan ketat terhadap kasus parah.
Otoritas kesehatan melaporkan adanya 81.573 kasus baru Covid-19 termasuk 300 kasus impor. Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Korea (KDCA) mengungkapkan total kasus Covid-19 di negara tersebut menjadi 23.327.897 kasus.
Angka kasus baru itu justru menurun dari 103.503 kasus pada Rabu dan 113.371 kasus dari pekan lalu, yang menunjukkan penurunan bertahap sesuai prediksi otoritas kesehatan.
Pada akhir Juli lalu, Korsel mengalami lonjakan kasus Covid-19 ketika kasus harian mencapai ratusan ribu.
Pada Kamis, tercatat ada tambahan 112 kematian akibat Covid-19 dan merupakan angka tertinggi sejak 29 April. Kini, total menjadi 26.876 kematian, kata KDCA. Sementara itu, tingkat kematian masih di angka 0,12 persen.
Jumlah pasien COVID-19 yang kritis sebanyak 555, turun 14 dari jumlah pada Rabu.
Korsel akan menghapus syarat tes COVID-19 sebelum keberangkatan bagi pendatang dari luar negeri mulai Sabtu di tengah meredanya gelombang virus.
Namun demikian, otoritas masih mewajibkan tes PCR dalam waktu 24 jam sejak kedatangan. [ANTARA]
Baca Juga: Pilih Jadi Pelayan Hingga Mendaftar di Angkatan Laut, Kisah Putri Konglomerat Korea Selatan
Berita Terkait
-
Update COVID-19 Jakarta 31 Agustus: Positif 1.931, Sembuh 1.536, Meninggal 3
-
Kesehatan Memburuk, Member THE BOYZ Sunwoo Berhenti Tampil
-
Pilih Jadi Pelayan Hingga Mendaftar di Angkatan Laut, Kisah Putri Konglomerat Korea Selatan
-
Ini Potret Jimin BTS Kalau Disuruh Beli Gas Elpiji 3 Kg
-
Jumlah Total Positif COVID-19 Tembus 6 Juta Jiwa, Satgas Sarankan Warga Vaksin Booster
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Sadis! Pembunuh Guru di OKU Ternyata Mantan Penjaga Kos, Jerat Leher Korban Demi Ponsel
-
Gebrakan Menhan-Panglima di Tambang Ilegal Babel Dikritik Imparsial: Pelanggaran Hukum, Tanda Bahaya
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional