Suara.com - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) meminta Kapolda Sulawesi Utara (Sulut) mengusut kasus kekerasan yang menimpa pelajar SMA yang diduga dilakukan anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) di Manado. Ditegaskan kekerasan terhadap anak bulan delik aduan, sehingga dapat diproses hukum tanpa adanya laporan.
Ketua LPAI Seto Mulyadi, atau yang akrab disapa Kak Seto, mengatakan lembaganya mengkritik keras kekerasan terhadap anak yang dilakukan aparat.
"Ini kan bukan delik aduan kekerasan terhadap anak, tidak usah ada yang mengadu, begitu tahu ini dilaporkan oleh masyarakat, atau media, mohon Polda Sulawesi Utara segera bergerak cepat," kata Kak Seto saat dihubungi Suara.com, Senin (4/9/2022).
Ia mengemukakan, jika pelajar SMA masuk kategori anak yang berusia 18 tahun ke bawah. Kekerasan terhadap anak sesuai perundang-undang terancam penjara maksimal 3 tahun 6 bulan.
"Kami juga nanti akan berkoordinasi juga dengan Kapolres atau mungkin dengan Kapolda Sulawesi Utara untuk melakukan tindakan yang tegas terhadap pelaku begitu," kata Kak Seto.
Sebelumnya diberitakan, beredar rekaman video yang memperlihatkan sejumlah petugas Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) diduga melakukan kekerasan kepada pelajar berseragam SMA.
Berdasarkan unggahan video yang diposting akun Instagram dengan nama pengguna @kabarnegri, mulanya pelajar SMA yang tidak diketahui namanya ini berada di kerumunan bersama petugas Satpol PP yang sedang melakukan penertiban bangunan liar.
Suara teriakan perempuan terdengar begitu jelas bernada penolakan. Kemudian salah seorang petugas menarik baju anak SMA tersebut dari arah belakang sampai terjatuh mengenai motor.
Diduga, pelajar dengan jenis kelamin laki-laki itu merupakan anak dari perempuan yang sedang mengamuk karena bangunannya ditertibkan oleh petugas Satpol PP. Namun belum tahu pasti apa yang dilakukan sang anak sampai jadi korban dugaan kekerasan tersebut.
Salah seorang pria di balik rekaman video mengatakan bahwa, terdapat oknum petugas Satpol PP diduga memukuli anak sekolah tersebut.
"Terjadi pemukulan terhadap keluarga yang dilakukan Satpol PP. Seorang anak yang menggunakan seragam sekolah dikeroyok oleh Satuan Pol PP," ucap pria pada video dikutip Beritahits.id pada Minggu, (4/9/2022).
Terpantau dari video situasi yang menegangkan di lokasi kejadian. Sebuah dugaan tindakan pengeroyokan pun nampak terlihat. Keributan itu berjalan beberapa menit usai petugas lain berusaha melerai tindakan tidak terpuji antara sejumlah oknum Satpol PP kepada pelajar berseragam SMA.
Berdasarkan informasi yang didapat, kericuhan diduga terjadi di lokasi pasca penertiban bangunan liar oleh Satpol PP Kota Manado.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 6 Shio Ini Diramal Paling Beruntung dan Makmur Pada 11 Desember 2025, Cek Kamu Salah Satunya?
- Kode Redeem FC Mobile 10 Desember 2025: Siap Klaim Nedved dan Gems Melimpah untuk Player F2P
Pilihan
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
Terkini
-
Genangan Air di Jeruk Purut Bikin Transjakarta Rute 6T Dialihkan, Cek Titik yang Tak Disinggahi
-
Wacana Penunjukan Langsung Dinilai Tak Demokratis, FPIR: Bahaya Kapolri Ditunjuk Langsung Presiden
-
Hujan Deras Jumat Sore, Warga Pela Mampang Dikepung Banjir, Ketinggian Air Ada yang Mencapai 60 Cm
-
BPJS Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan Resmi Go Live Nasional Penjaminan Dugaan KK/PAK di Aplikasi
-
Praktik Lancung 8 ASN Kemnaker: Agen Izin TKA Diperas Rp135 Miliar Vespa dan Innova Jadi Syarat
-
Kok Bisa Hiu Tutul Sering 'Nyasar' ke Pantai Indonesia? Ternyata Ini Alasannya!
-
Tragedi Sungai Lusi: 5 Santriwati Penghafal Alquran di Blora Ditemukan Tak Bernyawa
-
DPR Desak BRIN Ubah Pendekatan Penanganan Bencana: Fokus Riset, Mitigasi, dan Pendidikan
-
Bawa Kasus ke Jakarta, Pengacara Ungkap Sederet Kejanggalan Kasus Penembakan 5 Petani di Pino Raya
-
Hujan Deras Lumpuhkan Tiga Koridor Transjakarta, Rute Dialihkan karena Pohon Tumbang