Suara.com - Anggota Komisi I DPR RI Nurul Arifin mempertanyakan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate ihwal kebocoran data yang belakangan kerap terjadi.
Nurul merasa heran data milik warga Indonesia terus mengalami kebobolan. Terbaru, Nurul menyoroti kebocoran 1,3 miliar data SIM card di forum online breached dari akun Bjorka.
Nurul juga menyoroti kembali dugaan kebocoran 26 juta data pelanggan Indihome dan kebocoran 17 juta data pelanggan PLN. Ia mensinyalir adanya keterlibatan orang dalam atas kebocoran data yang berulang.
"Ini pertanyaannya, kok bisa kebobolan terus? Tidak mungkin kalau tidak ada orang dalam ini pak. Saya tidak tahu orang dalamnya yang terkait penyelenggara sistem elektronik, seperti SIM-nya bocor," kata Nurul dalam rapat kerja dengan Menkominfo, Rabu (7/9/2022).
Menurut Nurul, sumber kebocoran data bisa diidentifikasi. Dengan begitu diharapkan pemerintah melalui Kominfo bisa melakukan pencegahan.
"Ini memalukan pak kalau menurut saya. Masak Kominfo sebulan tiga kali kebocoran dengan data yang besar-besar angkanya," kata Nurul.
Sebelumnya, Anggota Komisi I DPR Sukamta turut prihatin adanya balasan dari hacker atau peretas yang ditujukan kepada Kementerian Komunikasi dan Informatika.
Pasalnya menurut Sukamta, balasan hacker itu bernuansa meledek Kominfo. Diketahui peretas mengirim pesan "STOP BEING AN IDIOT" untuk ke Kominfo,
Pesan itu merespons pernyataan Kominfo yang meminta peretas tidak melakukan penyerangan.
"Kalau hari ini si hacker kan si penjual data maksudnya saya penjual data agak meledek ledek Kemenkominfo kan," kata Sukamta di dalam raker.
Sukamta mengatakan respons bernada mengejek dari peretas itu yang tentu membuat malu.
"Jadi membikin kita semua yang membaca itu ya prihatin pak, agak malu gitu ya. Jadi kok dijadikan bahan ledekan," ujarnya.
Balasan Hacker ke Kominfo
Peretas yang membocorkan data 1,3 miliar kartu SIM, Bjorka menanggapi pesan Kementerian Komunikasi dan Informatika yang dilontarkan beberapa hari lalu.
Respons ini dia unggah di sebuah situs breached.to. Komentar dari Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika (Ditjen Aptika) Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan itu hanya dijawab singkat olehnya.
Berita Terkait
-
Minta Menteri Johnny G Plate Evaluasi Internal Kominfo, Anggota Komisi I: Barangkali Ada Kelemahan di Dalamnya
-
150 Juta Data Penduduk dari KPU Diduga Bocor, Dijual Hacker Rp 74 Juta
-
Hacker Balas Kominfo Stop Jadi Idiot, Sukamta PKS Ke Menkominfo: Yang Baca Agak Malu Pak, Kok Jadi Ledekan
-
Kominfo Larang Hacker Curi Data, Warganet : Hacker Pasti Langsung Ketar Ketir Dengar Ini
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
Guru Madrasah Demo di Jakarta, Teriak Minta Jadi PNS, Bisakah PPPK Diangkat Jadi ASN?
-
Minta Diangkat Jadi ASN, Guru Madrasah Kepung Monas: Kalau Presiden Berkenan Selesai Semua Urusan
-
Viral Sarung Motif Kristen Pertama di Dunia, Ini Sosok di Baliknya
-
Di Tengah Konsolidasi, Said Iqbal Ingatkan Pemerintah Tidak Menguji Nyali Kaum Buruh!
-
Kuota Haji Jadi Bancakan Travel Nakal? KPK Sita Uang Asing dari Penyelenggara
-
M Bloc Space Comeback: Sekarang Wajahnya Beda, Energinya Juga Lebih Seru!
-
Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
-
Geger Kereta Cepat Whoosh: Dugaan Konspirasi Jahat Disebut Bikin Negara Tekor Rp75 Triliun
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN