Suara.com - Pesawat latih G-36 Bonanza T-2503 yang diketahui terjatuh di Selat Madura pada Rabu, (7/9/22) kemarin telah ditemukan. Co-pilot, Letda Dendy Kresna Bhakti menjadi salah satu kru yang berada dalam pesawat yang mengalami kecelakaan ini.
Simak inilah profil Letda (P) Dendy Kresna Bhakti selengkapnya.
Letda (P) Dendy Kresna Bhakti diketahui sebagai salah satu alumni penerbang dari Pendidikan Sukarela Dinas Pendek (PSDP) TNI ke-30 pada tahun 2015 lalu. Seusai menyelesaikan pendidikannya di TNI AL, Letda Dendy berhasil menjadi salah satu penerbang di TNI AL.
Diketahui, Letda Dendy memiliki seorang istri yang merupakan lulusan dari jurusan aerospace engineering yang juga memiliki background dari sekolah militer atau kedinasan dengan pangkat Letnan.
Letda Dendy juga sering terlibat dalam kegiatan TNI AL. Pada tahun 2018, Letda Dendy masuk jajaran penerbang dalam acara Drama Kolosal Pembangunan Lapangan Terbang TNI AL Juanda.
Ia bersama penerbang lainnya beraksi dalam seni teater ini menghibur pada petinggi TNI AL yang hadir di Lanud Juanda dan masyarakat yang menonton di sekitarnya. Letda Dendy juga pernah bergabung dalam tim Gelar Alutsista TNI Demo Neptune Harmony Flight Reborn pada Oktober 2018 lalu di Mako Koarmada II, ujung Surabaya.
Pria kelahiran 1996 ini terpilih menjadi penerbang mendampingi seniornya, Lettu Judistira dalam latihan Anti Penyerangan Udara dalam kegiatan giat TNI AL pada Rabu, (7/9/2022) kemarin.
Keduanya lepas landas dari bandara Juanda sambil mengikuti konvoi dari KRI yang terlibat dalam latihan ini pada pukul 08.45 WIB. Namun, di 10 menit setelah lepas landas, pesawat yang dikemudikan keduanya tiba-tiba hilang kontak dan diduga terjatuh di sekitaran Selat Madura.
Kejadian terjatuhnya pesawat latih ini membuat pihak TNI AL langsung mengumumkan adanya kecelakaan yang melibatkan dua perwira ini dan mengungkap identitas keduanya di publik dengan harapan keduanya dapat ditemukan dengan selamat.
Baca Juga: Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Ditemukan di Kedalaman 15 Meter
Hingga saat ini, proses pencarian masih dilakukan oleh tim gabungan TNI Al dengan 13 armada KRI lengkap dengan para awak kapal serta tim Kopaska dan penyelam ahli.
Kontributor : Dea Nabila
Berita Terkait
-
Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh di Selat Madura Ditemukan di Kedalaman 15 Meter
-
Profil Lettu Judistira Eka Permady, Pilot Pesawat Latih TNI AL yang Jatuh di Selat Madura
-
5 Fakta Pesawat Latih TNI AL Bonanza Jatuh di Selat Madura, Dua Kru Belum Ditemukan
-
Sorotan Kemarin: Pesawat Milik TNI AL Jatuh di Selat Madura, Penyelidikan Kasus Santri Gontor Meninggal
-
Titik Jatuhnya Pesawat G-36 Bonanza T-2503 TNI AL di Selat Madura Sudah Ditemukan
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Penyelidikan Kasus Whoosh Sudah Hampir Setahun, KPK Klaim Tak Ada Kendala
-
Fraksi NasDem DPR Dukung Gelar Pahlawan untuk Soeharto: Lihat Perannya Dalam Membangun
-
Kemenhaj Resmi Usulkan BPIH 2026 Sebesar Rp 88,4 Juta, Ini Detailnya
-
Emak-Emak Nyaris Adu Jotos di CFD, Iron Man Jadi Penyelamat
-
Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Rp 1 Juta per Jemaah Dibanding Tahun Lalu
-
Bicara soal Impeachment, Refly Harun: Pertanyaannya Siapa yang Akan Menggantikan Gibran?
-
SETARA Institute: Pemberian Gelar Pahlawan untuk Soeharto Pengkhianatan Reformasi!
-
Whoosh Disorot! KPK Usut Dugaan Korupsi Kereta Cepat, Mark-Up Biaya Terendus?
-
Teka-Teki Penundaan Rakor Sekda Terungkap! Tito Karnavian Beberkan 2 Alasan Utama
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan