Suara.com - Perusahaan negara Energoatom memutuskan untuk mematikan total pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Zaporizhzhia di Ukraina pada Minggu (11/9) untuk mencegah terjadinya bencana nuklir.
Operator tenaga nuklir itu sebelumnya mengatakan pada Jumat (9/9) bahwa PLTN terbesar di Eropa itu beroperasi dalam mode darurat dengan risiko tinggi setelah saluran listrik terakhir yang menghubungkan PLTN Zaporizhzhia ke jaringan listrik yang berada di Ukraina terputus.
PLTN yang dikuasai pasukan Rusia tersebut "benar-benar berhenti" setelah koneksi di unit pembangkit nomor 6 diputus dari jaringan listrik utama pada pukul 03.41 waktu setempat (07.41 WIB), kata Energoatom dalam pernyataannya.
Perusahaan itu juga menyampaikan bahwa persiapan pendinginan sedang dilakukan.
Pemerintah Ukraina pada Rabu (7/9) meminta penduduk di sekitar PLTN terbesar di Eropa itu untuk mengungsi ke tempat yang lebih aman.
Rusia dan Ukraina saling menyalahkan atas penembakan roket di sekitar pembangkit tersebut, yang memicu kekhawatiran timbulnya bencana nuklir.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky telah menyerukan agar kawasan di sekitar PLTN itu dibebaskan dari keberadaan militer (demiliterisasi).
Energoatom pada Sabtu (10/9) mengatakan pihaknya memulihkan kapasitas operasional jalur komunikasi ke sistem listrik, yang disebut mengalami kerusakan akibat serangan roket Rusia.
Pemulihan itu memungkinkan PLTN tersebut mendapat setrum dari jaringan listrik Ukraina.
"Oleh karena itu, keputusan diambil untuk mematikan unit pembangkit No. 6 dan memindahkannya ke status paling aman: mati dalam keadaan dingin," kata Energoatom.
Perusahaan itu mengatakan risiko kerusakan lebih lanjut di jaringan tersebut "tetap tinggi", yang akan membuat PLTN terpaksa "ditenagai oleh generator diesel, yang durasinya dibatasi oleh sumber daya teknologi dan ketersediaan solar".
PLTN Zaporizhzhia memiliki enam reaktor dan berada di bawah kendali pasukan Rusia sejak periode awal invasi yang dimulai pada bulan Februari. Namun, hingga kini PLTN itu masih dioperasikan oleh staf asal Ukraina. [Antara]
Berita Terkait
-
PLTN Zaporizhzhia di Ukraina Kini dalam Mode Darurat Setelah Jaringan Listrik Terakhir Terputus
-
Dunia Masuk Jurang Resesi, Harga Minyak Tak Pasti, Menkeu: Rusia Diembargo
-
PLTN Ukraina Dihujani Peluru Artileri, Bencana Radiasi Nuklir Kian Mengancam
-
Warga di Beberapa Negara Gunakan Kayu Bakar Gegara Harga Gas Dunia Meroket
-
Kisah Dua Lelaki Berkelana Naik Sepeda Motor ke Wilayah Perang Ukraina
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu