Suara.com - Seorang pemuda bernisial RO (21) diamankan oleh Satuan Reserse Narkoba Kepolisian Resor Kota (Polresta) Banyumas karena kedapatan mengedarkan obat-obatan terlarang.
Ribuan butir obat terlarang itu juga turut disita dari pemuda yang merupakan warga Desa Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.
Berdasarkan keterangan Kepala Polresta Banyumas Komisaris Besar Polisi Edy Suranta Sitepu, kasus itu terbongkar berkat informasi dari warga yang curiga karena pemuda itu sering bertransaksi obat berbahaya.
"Kasus ini terbongkar setelah kami menerima informasi dari masyarakat tentang adanya seseorang yang diduga sering bertransaksi obat berbahaya di Desa Pekuncen, Kecamatan Pekuncen, Banyumas," katanya didampingi Kepala Satresnarkoba Ajun Komisaris Polisi Guntar Arif Setiyoko di Purwokerto, Banyumas, Rabu (14/9/2022).
Pihak kepolisian lantas melakukan penyelidikan hingga akhirnya berhasil mengamankan pemuda tersebut di rumahnya yang berlokasi di Desa Pekuncen pada Senin (12/9/2022) lalu.
Satresnarkoba menemukan 6.420 butir obat saat melakukan penggeledahan rumah pelaku. Obat-obat itu dikemas dalam bungkus bertuliskan Tramadol HCL 50 mg dan 4.000 butir obat Hexymer.
"Secara keseluruhan, barang bukti tersebut senilai Rp17.600.000," kata Kasatresnarkoba AKP Guntar Arif Setiyoko.
Kepolisian langsung membawa pelaku dan barang bukti ke Kantor Satresnarkoba Polresta Banyumas untuk penyelidikan lebih lanjut.
Menurut dia, pihaknya masih mendalami dan mengembangkan kasus peredaran obat-obatan terlarang tersebut.
Selain itu, Satresnarkoba Polresta Banyumas akan terus memberantas peredaran obat-obatan terlarang karena membahayakan generasi muda.
"Atas perbuatan tersebut, pelaku dijerat dengan Pasal 196 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan," kata AKP Guntar.
Berdasarkan data, Satresnarkoba Polresta Banyumas sejak bulan Agustus 2022 hingga pertengahan September telah mengungkap enam kasus peredaran obat-obatan terlarang di daerah ini dengan barang bukti mencapai ribuan butir obat yang masuk daftar G tersebut. [ANTARA]
Berita Terkait
-
Waduh! Dituduh Selingkuh dan Judi Togel, Kades Cilongok Banyumas Digeruduk Warga, Begini Kronologinya
-
Pemuda 24 Tahun di Tanah Bumbu Simpan Sabu Dalam Brankas Hitam: Ditemukan 13 Paket
-
Pemuda Nekat Mandi Lumpur Sambil Live TikTok, Ngenes Sepi yang Nonton
-
Masih 18 Tahun, 2 Pemuda di Bontang Jadi Kurir Sabu, Ditangkap dari Informasi Masyarakat, Punya Nomor Rahasia
-
Heboh Kuburan Bermotif Loreng Oranye Layaknya Baju Ormas: Mendarah Daging ke Jiwa Raga
Terpopuler
- 6 HP RAM 8 GB Paling Murah dengan Spesifikasi Gaming, Mulai Rp1 Jutaan
- 5 Tablet Snapdragon Mulai Rp1 Jutaan, Cocok untuk Pekerja Kantoran
- 7 Rekomendasi Sepatu Jalan Kaki Terbaik Budget Pekerja yang Naik Kendaraan Umum
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 7 Pilihan Sepatu Lokal Selevel Hoka untuk Lari dan Bergaya, Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
-
Menkeu Purbaya Ungkap Ada K/L yang Balikin Duit Rp3,5 T Gara-Gara Tak Sanggup Belanja!
-
Vinfast Serius Garap Pasar Indonesia, Ini Strategi di Tengah Gempuran Mobil China
-
Minta Restu Merger, GoTo dan Grab Tawarkan 'Saham Emas' ke Danantara
Terkini
-
Bilateral di Istana Merdeka, Prabowo dan Raja Abdullah II Kenang Masa Persahabatan di Yordania
-
August Curhat Kena Serangan Personal Imbas Keputusan KPU soal Dokumen Persyaratan yang Dikecualikan
-
Di Hadapan Prabowo, Raja Yordania Kutuk Ledakan di SMAN 72 Jakarta, Sebut Serangan Mengerikan
-
Usai Disanksi DKPP, Anggota KPU Curhat Soal Beredarnya Gambar AI Lagi Naik Private Jet
-
Dua Resep Kunci Masa Depan Media Lokal dari BMS 2025: Inovasi Bisnis dan Relevansi Konten
-
Soal Penentuan UMP Jakarta 2026, Pemprov DKI Tunggu Pedoman Kemnaker
-
20 Warga Masih Hilang, Pemprov Jateng Fokuskan Pencarian Korban Longsor Cilacap
-
Gagasan Green Democracy Ketua DPD RI Jadi Perhatian Delegasi Negara Asing di COP30 Brasil
-
Mensos Ungkap Alasan Rencana Digitalisasi Bansos: Kurangi Interaksi Manusia Agar Bantuan Tak Disunat
-
Terbongkar! Prostitusi Online WNA Uzbekistan di Jakbar, Pasang Tarif Fantastis Rp15 Juta