Meskipun begitu Anonymous bisa berkoordinasi menentukan target yang disepakati bersama. Tujuan serangannya hanyalah untuk bersenang-senang.
Dalam berbagai literasi menyebut bahwa misi Anonymous paling utama adalah menentang sensor
internet dan pengawasan online oleh pemerintah. Makanya, serangan siber Anonymous kerap ditujukan ke situs dan data-data pemerintah.
Aksi inilah membuat Anonymous masuk dalam jenis hacker yang disebut Hacktivis. Gabungan antara hacker dan aktivis.
Bersanding dengan WikiLeaks, hacker jenis ini melakukan peretasan karena ingin menyampaikan pesan. Entah itu ideologis, politik, sosial, atau agama.
Nah, sebelum Bjorka muncul, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) tengah gencar dengan program Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE). Kita ingat, sejumlah situs, aplikasi dan platform harus terkena imbas pemblokiran karena belum terdaftar dalam PSE.
Saat itu, situs seperti Paypal, Epic Games, Steam, Yahoo sempat terblokir karena belum mendaftar PSE. Bahkan grup Meta (Facebook, Instagram dan Whatsapp) pun diancam tak dapat diakses karena telat mendaftar.
Apakah Bjorka lalu melakukan aksinya ini sebagai tindakan protes karena ada upaya pembatasan atau sensor internet dan pengawasan online oleh pemerintah. Jika benar, maka misinya mirip dengan Anonymous.
Serangan Bjorka Bisa Tidak Berhenti
Hingga kekinian belum diketahui siapa sosok dibalik Bjorka. Update terbaru justru terjadi penangkapan pemuda di Madiun dan Cirebon yang disangka sebagai Bjorka.
Baca Juga: Beda Nasib 'Bjorka' Cirebon vs 'Bjorka' Madiun: Satu Minta Dilindungi, Satu Ditangkap
Namun nyatanya, telegram Bjorka masih aktif. Bahkan, ia menggertak pemerintah dan menyebut hal itu sebagai kasus salah tangkap.
"Lol, pemerintah Indonesia merasa sudah mengindetifikasi saya dalam mengenai penangkapan pemuda di Madiun berdasarkan informasi dari Dark Tracer kepada pemerintah Indonesia. Anak itu sudah ditangkap dan diinterogasi oleh pemerintah Indonesia. Untuk kalian Dark Tracer, adalah dosa kalian memberikan informasi salah yang salah terhadap idiot itu," tulis Bjorka dalam forum Breached.
Kejadian ini semakin membuat masyarakat resah. Ketakutan jika aksi serangan Bjorka ini tidak akan berhenti mulai dirasakan. Deddy Corbuzier dalam podcastnya pun menanyakan hal ini.
"Kalau ini (Bjorka) pekerjaan satu orang terus dia bisa memecah belah negara karena informasi-informasi tertentu dan masyarakat terbelah. Artinya bisa saja serangan seperti ini bukan berhenti di dia saja?" tanya Deddy kepada Gildas.
Menurut ahli keamaan siber ini, Bjorka bisa saja bukan satu orang, melainkan ada banyak orang yang terlibat.
"Betul. Bisa saja satu orang tapi banyak akun, atau bahkan satu institusi yang terlibat, atau mungkin satu negara, atau mungkin sekelompok negara, bisa jadi," kata Gildas Deograt.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Sepatu Lokal Senyaman On Cloud Ori, Harga Lebih Terjangkau
- 5 Body Lotion Niacinamide untuk Cerahkan Kulit, Harganya Ramah Kantong Ibu Rumah Tangga
- Menguak PT Minas Pagai Lumber, Jejak Keluarga Cendana dan Konsesi Raksasa di Balik Kayu Terdampar
- 5 HP Murah Terbaik 2025 Rekomendasi David GadgetIn: Chip Mumpuni, Kamera Bagus
- 55 Kode Redeem FF Terbaru 9 Desember: Ada Ribuan Diamond, Item Winterlands, dan Woof Bundle
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
-
OJK: Kecurangan di Industri Keuangan Semakin Canggih
-
PT Tusam Hutani Lestari Punya Siapa? Menguasai Lahan Hutan Aceh Sejak Era Soeharto
Terkini
-
Kronologi 2 Mata Elang Tewas Diamuk Massa di Kalibata, Kios dan Kendaraan Dibakar
-
Dua Mata Elang Tewas Dikeroyok di Kalibata, Kericuhan Berlanjut ke Pembakaran Kios dan Kendaraan
-
Kejagung Sita Hotel Ayaka Suites, Aset Tersangka TPPU Kasus Sritex Iwan Kurniawan Lukminto
-
Awas! Gunung Dukono Menyembur Asap Tebal 900 Meter Pagi Ini, Benarkah Statusnya Aman?
-
Siswa Sekolah Rakyat: Dari Sulit Membaca Kini Berani Rencanakan Masa Depan
-
Imbas Insiden Mobil Terabas Pagar, Siswa SDN Kalibaru 01 Belajar Daring
-
RSUD Aceh Tamiang Kembali Buka, Warga Keluhkan Penyakit Kulit dan Gangguan Pernapasan Pascabanjir
-
BGN Tegaskan Mitra MBG Jangan Ambil Untung Berlebihan: Semangka Jangan Setipis Tisu!
-
Plus Minus Kapolri Ditunjuk Presiden Tanpa Restu DPR, Solusi Anti Utang Budi atau Sama Saja?
-
Polisi Buka Peluang Tersangka Baru dalam Tragedi Kebakaran Ruko Terra Drone