Suara.com - Sejumlah anggota DPR RI fraksi PDIP membentuk tim dengan nama Dewan Kolonel untuk menyokong pencapresan Puan Maharani untuk Pilpres 2024. Nama Dewan Kolonel tercetus dari mulut Anggota DPR RI fraksi PDIP Johan Budi.
Johan Budi menjelaskan, bahwa penamaan tim dengan nama Dewan Kolonel tersebut hanya sebagai sebutan biasa saja.
"Kalau nama itu sebutan aja," kata Johan saat dikonfirmasi oleh Suara.com terkait dengan alasan penamaan Dewan Kolonel, Rabu (21/9/2022).
Kemuculan Dewan Kolonel yang dibentuk PDI Perjuangan untuk mendorong Puan Maharani menjadi calon presiden pada PIlpres 2024 menjadi sorotan banyak pihak, termasuk pengamat politik Rocky Gerung.
Terkait penamaan Dewan Kolonel itu, mengingatkannya dengan nama-nama perwira tinggi TNI di era Presiden Soekarno atau Bung Karno.
"Mengingatkan kita pada Kolonel Untung, Letkol Untung, ada juga Kolonel Khadafi, Kolonel Gringo Honasan," kata Rocky dalam akun Youtube Rocky Gerung, Rabu (21/9/2022).
Menurutnya, kedudukan Dewan Kolonel sangat efektif. Terutama untuk melakukan komando.
"Kalau jenderal kan sudah elit, sifatnya sudah politis. Jadi itu kira-kira,kami nggak tahu kenapa istilahnya kolonel yang dipakai, itu efektifitas komando," ujarnya.
Baca Juga: 12 Nama Masuk Dalam Dewan Kolonel Pendukung Puan Maharani di Pilpres 2024, Johan Budi Jadi Pencetus
"Tapi orang mulai mengira-ngira ada apa, apa benar ada Dewan Kolonel, pertanyaan-pertanyaan usil dari netizen itu yang nanti merepotkan untuk dijawab," sambungnya.
Rocky Gerung mengatakan, publik juga harus menghormati keputusan PDIP tersebut. Menurutnya, penamaan Dewan Kolonel sudah diperhitungkan.
"Itu sudah dihitung istilah Dewan jenderal, Dewan Kolonel itu, atau nama-nama seperti Kolonel Gringo Honasan, Kolonel Untung tapi ada juga kolonel Soeharto," ujarnya.
Johan Budi sebelumnya menjelaskan, bahwa nama itu awalnya memang dirinya yang mengusulkan ketika mengumpulkan para anggota DPR RI fraksi PDIP yang mendukung Puan Maharani dalam pencapresan.
"Gimana nih kita yang mendukung Mbak Puan, gimana kalau kita bikin tim. Tim yang ikut membantu Mbak Puan untuk jadi capres. Ini enggak ada kaitannya sama DPP lho ya. Tapi kami di Fraksi ada sekelompok orang, ingin menjadi timnya mbak Puan untuk persiapan Pilpres itu," kata Johan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa kemarin.
"Nah, kemudian saya usul, kami bentuk aja tim. Saya sebut Dewan Kolonel itu. Gitu ceritanya," sambungnya.
Johan menyebut, Dewan Kolonel awalnya beranggotakan 6 orang saja termasuk dirinya. Kemudian seiring berjalannya waktu anggotanya bertambah.
"Ini yang fraksi yang kami merasa saya mendukung mbak Puan. Karena itu kita bikin tim yuk sambil menunggu keputusan ketua umum siapa yang akan dipilih," tuturnya.
Johan mengklaim kalau Puan sudah menyetujui adanya Dewan Kolonel tersebut. Menurutnya, Dewan Kolonel dipimpin oleh dua jenderal yakni Bambang Wuryanto dan Utut Adianto.
"Berkembang. Trus dilaporkan ke mbak Puan. Mbak Puan setuju. Nah kolonel pasti ada jenderal. Jenderalnya adalah Utut sama Pacul. Ini saya cerita sebenarnya," ujarnya.
Berita Terkait
-
12 Nama Masuk Dalam Dewan Kolonel Pendukung Puan Maharani di Pilpres 2024, Johan Budi Jadi Pencetus
-
Dewan Kolonel Bentukan Anggota DPR Fraksi PDIP karena Elektabilitas Puan Rendah, Ganjar Semakin Terpinggirkan?
-
Tak Lagi Berani Blak-blakan Dukung Ganjar karena Takut Dihabisi PDIP, Jokowi Disebut Bakal Main 'Banyak Kaki' di Pilpres
-
Tak Diundang ke Konsolidasi Pemenangan PDIP, Ganjar Pranowo Seperti Anak Kos di Partai Sendiri
Terpopuler
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- 5 Fakta Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Publik Penasaran!
- Profil Komjen Suyudi Ario Seto, Calon Pengganti Kapolri Listyo Sigit Prabowo?
Pilihan
-
Perang Tahta Sneakers Putih: Duel Abadi Adidas Superstar vs Stan Smith. Siapa Rajanya?
-
Viral Taiwan Resmi Larang Indomie Soto Banjar Usai Temukan Kandungan Berbahaya
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
Terkini
-
Gubernur Bobby Nasution Beri Pesan ke Pendawa Indonesia: "Nek Wani Ojo Wedi-wedi" Berantas Narkoba
-
Skandal Korupsi Haji Rp1 Triliun, Kapan KPK Umumkan Tersangka Agar Tak Rusak Reputasi NU?
-
Menteri dan Anggota DPR Malaysia Terima Surat Ancaman, Pelaku Minta Tebusan 100.000 Dolar AS
-
Gus Yaqut Terima Aliran Dana Korupsi Haji Rp1 Triliun Lewat Perantara?
-
Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
-
Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
-
Pemda NTB Diminta Segera Pulihkan Kondisi dan Aktifkan Siskamling oleh Wamendagri
-
Roy Suryo Bawa 'Jokowis White Paper' ke DPR, Ijazah SMA Gibran Disebut 'Dagelan Srimulat'
-
Laskar Cinta Jokowi Sebut Pergantian Kapolri Listyo Bisa Jadi Bumerang, Said Didu: Makin Jelas
-
TNI Nyatakan Terbuka Bekerja Sama dengan Tim Investigasi Kerusuhan Agustus