Sementara, secara sosiologis, Yayat menilai, revitalisasi Kota Tua merupakan struktur dalam membangun kultur pusat-pusat kota yang didukung jaringan pelayanan. Menurutnya, tidak ada artinya jika membangun kota wisata, namun tidak ada jaringan transportasinya dan airnya.
“Jadi, struktur ruang kota itu adalah pengembangan pusat kegiatan yang didukung jaringan pelayanan. Salah satu yang membuat daya tarik Kota Tua itu adalah karena dihubungkan dengan akses publik yang ramah dan mudah, karena esensi utama membangun kota itu adalah membangun manusianya,” paparnya.
Salah seorang pengunjung, Alida, mengakui, saat ini Kawasan Kota Tua jauh lebih tertata rapi dan keren. “Sudah banyak berubah gitu sekarang daripada sebelumnya, lebih bersih dan lebih rapi. Semoga ke depannya semakin baik lagi, jadi anak-anak muda senang ke sini. Semua orang Jakarta bisa mengunjungi, apalagi wisatawan luar,” ujarnya.
“Kalau dari LEZ-nya, bisa kita rasain sekarang. Polusinya berkurang, kalau dulu kan benar-benar kayak debu itu berasa banget di muka. Tapi di sini sekarang, tadi jalan ke stasiun kan. Sekarang sirkulasinya terasa, enak banget buat dihirup. Apalagi kalau pagi-pagi ke sini, kayaknya enak deh,” tambah pengunjung lainnya, Kirana.
Berita Terkait
-
Pemprov DKI Jakarta Revitalisasi Kota Tua, Diharapkan Warga Gunakan Transportasi Umum
-
Pembukaan Kembali Wisata Kota Tua sekaligus Groundbreaking MRT Jakarta Fase 2A
-
Ini Potret Baru Kota Tua Usai Revitalisasi: Lebih Ramah Pejalan Kaki dan Banyak Ruang Terbuka Hijau!
-
Pemkot Jakbar Kosongkan Kawasan Kota Tua Dari Semua PKL Mulai 1 Agustus 2022
-
Belum Bisa Pastikan Kapan Tebet Eco Park Dibuka, Anies: Harusnya Segera
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Otak Pembakar Rumah Hakim PN Medan Ternyata Mantan Karyawan, Dendam Pribadi Jadi Pemicu
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta