Suara.com - Yosep Parera telah ditetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena diduga menyuap Hakim Agung Sudrajad Dimyati dalam pengurusan perkara pailit KSP Intidana. KPK memang telah menetapkan 10 orang tersangka termasuk Yosep Parera dalam kasus dugaan suap di Mahkamah Agung (MA).
Diketahui sebelumnya, Hakim Agung Sudrajad Dimyati telah terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) KPK pada Kamis (22/9/2022) kemarin. Lantas siapa sebenarnya Yosep Parera yang ikut jadi tersangka OTT Hakim Agung? Yuk simak profil Yosep Parera berikut ini.
Profil Yosep Parera
Yosep Parera adalah seorang pengacara yang juga dikenal sebagai YouTuber. Kanal YouTube miliknya yang bernama Rumah Pancasila dan Klinik Hukum diketahui sudah punya 246 ribu subscriber. Lewat akun YouTube tersebut, Yosep Parera membagikan konten mengkritisi suatu kejadian atau masalah dengan bingkai hukum.
Tercatat dalam wesbite resminya yosepparera.id, Yosep Parera merupakan seorang pengacara dengan spesialis Perkara Pidana, Perkara Perdata dan Konsultasi Hukum. Ia telah menekuni profesi advokat atau pengacara sejak tahun 2000.
Selain menekuni profesi advokat, Yosep Parera juga berkecimpung di dunia akademisi sebagai seorang dosen Hukum Bisnis di STIE Widya Manggala Semarang. Ia juga aktif menjadi host acara Klinik Hukum yang ditayangkan di Semarang TV dan menjadi narasumber di radio Elshinta. Yosep Parera pun sering menjadi pembicara dalam berbagai seminar di bidang hukum.
Bukan hanya itu, Yosep juga aktif di beberapa kegiatan sosial dan kemanusiaan. Ia adalah pendiri Lembaga Penyuluhan dan Pembelaan Hukum (LPPH) DPC Peradi Semarang serta pendiri Rumah Pancasila dan Klinik Hukum.
Yosep Parera juga diketahui merupakan pemilik akun Youtube Rumah Pancasila yang saat ini sudah memiliki 247 ribu subscribers.
Yosep Parera Ngaku Tidak Kenal Hakim Agung
Baca Juga: Sebelum Kena OTT KPK, Hakim Agung Sudrajad Dimyati Pernah Tersandung Skandal 'Lobi Toilet' DPR
Setelah ditetapkan jadi tersangka, Yosep Parera yang mengenakan rompi tahanan mengakui kesalahannya. Namun Yosep Parera mengaku tidak mengenal Hakim Agung Sudrajad Dimyati. Ia bahkan mengaku sebagai korban sistem hukum di Indonesia.
"Pertama saya mohon maaf untuk semua pengacara yang ada di Indonesia, inilah sistem yang buruk di negara kita di mana setiap aspek tingkat bawah sampai atas itu harus mengeluarkan uang. Sehingga salah satu korbannya adalah kita (lawyer), maka saya sebagai lawyer mengakui secara jujur bahwa kami menyerahkan uang kepada MA (Mahkamah Agung)," kata Yosep Parera.
Kemudian Yosep Parera mengatakan dirinya dan lawyer lain mengatakan siap membuka semuanya terkait kasus dugaan suap di Mahkamah Agung tersebut.
"Kami siap menerima hukumannya, kami merasa moralitas kami sangat rendah, kami bersedia untuk dihukum seberat-beratnya," sambungnya.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Sebelum Kena OTT KPK, Hakim Agung Sudrajad Dimyati Pernah Tersandung Skandal 'Lobi Toilet' DPR
-
Kontradiktif! Pengacara Yosep Parera Kena OTT KPK Terkait Kasus Suap, Publik Geger: Konten Dia Bicara Tentang Hukum Lho
-
Melacak Duit Hakim MA yang Kena OTT KPK, Nominalnya Bikin Geleng Kepala
-
Terjerat Korupsi, Hakim Agung Sudrajad Dimyati Punya HArta Rp10,7 Miliar Tanpa Utang
-
Johnny Depp Digosipkan Pacari Pengacaranya yang Masih Bersuami
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
'Acak-acak' Sarang Narkoba di Kampung Bahari Jakut, Kos-kosan Oranye jadi Target BNN, Mengapa?
-
Media Asing Soroti Progres IKN, Kekhawatiran soal Lingkungan dan Demokrasi Jadi Perhatian Utama
-
Sandi 'Tujuh Batang' dan Titah 'Satu Matahari' yang Menjerat Gubernur Riau dalam OTT KPK
-
Rumah Hakim Kasus Korupsi Rp231 M Dibakar, Komisi III DPR: Ini Kejahatan Terencana
-
Jeritan Buruh 'Generasi Sandwich', Jadi Alasan KASBI Tuntut Kenaikan Upah 15 Persen
-
KontraS Ungkap Keuntungan Prabowo Jika Beri Gelar Pahlawan Nasional untuk Soeharto
-
Penuhi Permintaan Publik, Dasco: Dana Reses Per Anggota DPR Dipangkas Rp 200 Juta
-
Tari Jaipong Meriahkan Aksi Buruh KASBI di Depan DPR RI
-
Kampung Bahari Digeruduk BNN: 18 Orang Diciduk, Target Operasi Kakap Diburu
-
Targetkan Rumah dengan Lampu Menyala Siang Hari, Dua Residivis Pembobol Rumah Kosong Ditangkap