Suara.com - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin berbicara bagaimana hukum internasional termasuk hukum humaniter dapat menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama perang.
“Perang di Ukraina masih berlangsung. Saya sangat berharap seluruh mahasiswa hukum di kampus hebat ini dapat mengambil peran bagaimana hukum internasional termasuk hukum humaniter dapat menyelesaikan pelanggaran hak asasi manusia yang terjadi selama perang,” ujar Dubes Vasyl Hamianin dalam keterangan tertulis, hari ini.
Hal tersebut disampaikan Dubes Vasyl Hamianin saaat memberikan kuliah umum di Fakultas Hukum UII tentang Mengivestigasi Pelanggaran Hak Asasi Manusia pada Perang di Ukraina pada Kamis (22/9/2022).
Ini sangat penting, kata dia, mengingat saat ini kedua pihak bukan merupakan peserta Mahkamah Pidana Internasional dan sangat sulit bagi negara-negara dunia untuk mengambil jalur diplomatis untuk menyelesaikan perang ini.
"Hukum bicara mengenai keadilan. Kami rakyat Ukraina sangat menginginkan keadilan itu," kata dia.
Sementara itu, Kaprodi Hukum Program Sarjana FH UII Dodik Setiawan Nur Heriyanto menjelaskan kuliah umum ini memberikan penekanan sejauh mana pelanggaran hukum internasional yang terjadi di Ukraina.
“Saya berharap kita dari civitas akademika dapat mengambil aksi sesuai dengan peran kita baik dengan melakukan riset serta aksi agar Pemerintah Indonesia dapat berperan lebih nyata dalam mendorong keadilan dunia,” tuturnya.
Kegiatan kunjungan kedua Dubes Ukraina ke UII menghasilkan beberapa ide kerja sama khususnya untuk mengundang mahasiswa dan profesor hukum termasuk mufti di Ukraina untuk berkunjung ke Fakultas Hukum UII.
“Kami insya Allah juga menawarkan jalur beasiswa bagi Muslim Tatar Krimea di Ukraina untuk belajar di FH UII karena kami memiliki Program Internasional yang salah satu kajian utama juga dalam bidang hukum internasional,” kata Dodik.
Baca Juga: Dubes Vasyl Minta Masyarakat Tak Mudah Terbuai Propaganda Terkait Perang Rusia Kontra Ukraina
Dubes Vasyl Hamiain memberikan kuliah umum dihadiri ratusan mahasiswa yang mayoritas berasal dari program studi Hubungan Internasional.
Kuliah umum dengan tema “The Place of Ukraine in Geopolitics Transformations” tersebut turut dihadiri Rektor UMY Gunawan Budiyanto dan jajaran rektorat. Mahasiswa terlihat antusias dalam memberikan pertanyaan.
Kunjungan diplomasi Dubes Vasyl di Yogyakarta diakhiri di Departemen Hubungan Internasional Fisipol UGM pada Jumat (23/9).
Di UGM, Dubes Vasyl berbicara mengenai puluhan ribu pelanggaran hukum perang oleh pihak Rusia. Lebih dari seribu anak-anak menjadi korban, sedikitnya 389 tewas dan 756 luka-luka.
Dia menyampaikan bahwa mahasiswa tidak boleh malas atau takut menggali suatu informasi lebih dalam agar tidak disesatkan oleh propaganda ketika membaca sebuah laporan, artikel, ataupun mendengar penjelasan dari seorang pakar.
“Persoalan apa pun yang kalian amati, tolong gali lebih dalam. Diplomat adalah orang-orang yang tahu bagaimana menggali dan mengenali akar permasalahannya sehingga tidak mudah disesatkan. Perang saat ini tidak hanya perang senjata, tetapi juga perang propaganda,” ucapnya.
Berita Terkait
-
Polandia Jadi Negara Eropa Kedua yang Kerja Sama dengan Indonesia Berantas Kejahatan Lintas Negara
-
Fatamorgana Hukum Internasional: Kembalinya Hukum Rimba dan Genosida?
-
PBB: Ekspansi Permukiman Israel di Tepi Barat Meningkat Pesat, Langgar Hukum Internasional
-
Macron Kecam Rencana Relokasi Warga Palestina yang Diusulkan Donald Trump
-
Trump Kembali Jatuhkan Sanksi terhadap Penyelidik ICC atas Kasus Warga AS dan Israel
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Rp80 Jutaan: Dari Si Paling Awet Sampai yang Paling Nyaman
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
Pilihan
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
Terkini
-
Pemerintah Tolak Bantuan Asing, Gubernur Aceh Khawatir Korban Bencana Meninggal Kelaparan
-
Update Korban Bencana Sumatera: 916 Meninggal Dunia, Ratusan Orang Hilang
-
Kemendagri Angkat Bicara Tanggapi Bupati Aceh Selatan Bepergian ke Luar Negeri di Tengah Bencana
-
Jalan Lintas Pidie Jaya - Bireuen Aceh Kembali Lumpuh Diterjang Banjir Minggu Dini Hari
-
Feminist Jakarta Serukan Negara Tanggung Jawab Atas Femisida dan Kerusakan Lingkungan
-
Bahlil dan Raja Juli Serang Balik Cak Imin Usai Suruh Taubat 3 Menteri, Pengamat: Dia Ngajak Perang!
-
Rapat Darurat Hambalang: Prabowo Ultimatum Listrik Sumatera Nyala 2 Hari, Jalur BBM Wajib Tembus
-
Prabowo Beri Hasto Amnesti, Habiburokhman: Agar Hukum Tak Jadi Alat Balas Dendam Politik
-
Johan Budi Dukung Abolisi dan Amnesti Tom Lembong - Ira Puspadewi, Tapi Kritisi Untuk Hasto
-
Waspada Rob! Malam Minggu Pluit dan Marunda Masih Tergenang, BPBD DKI Jakarta Kebut Penyedotan Air