Suara.com - Pemerintah Indonesia mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk korban bencana banjir dan tanah longsor di Pakistan.
Presiden Joko Widodo mengatakan bencana banjir dan tanah longsor di Pakistan menimbulkan dampak yang luas, mulai dari kerusakan lahan pertanian, kerusakan sekolah, kerusakan rumah sampai infrastruktur.
Bencana banjir dan tanah longsor juga mengakibatkan 800 ribu orang mengungsi.
"Untuk meringankan beban saudara-saudara kita di Pakistan dan sebagai wujud solidaritas internasional, pemerintah Indonesia memberikan bantuan kemanusiaan berupa kurang lebih USD 1 juta bantuan dana tunai," kata Jokowi di Bandara Halim Perdana Kusumah, Jakarta Timur, hari ini.
Selain bantuan dana tunai, pemerintah Indonesia juga mengirimkan bantuan barang-barang yang dibutuhkan bagi pengungsi di Pakistan yang diangkut dengan menggunakan dua pesawat.
"Segera kita berangkatkan yang pertama dua pesawat dan nanti berikutnya yang terdiri dari kebutuhan-kebutuhan dasar baik itu tenda, pakaian, selimut kantong tidur, generator serta obat-obatan medis," kata Jokowi.
Pemerintah Indonesia juga akan mengirimkan bantuan tenaga kesehatan untuk membantu pelayanan medis.
Jokowi menyampaikan duka cita atas bencana alam yang terjadi di Pakistan. Dia berharap bantuan kemanusiaan dari pemerintah Indonesia dapat meringankan dampak yang dialami warga Pakistan.
"Saya berharap bantuan ini dapat membantu saudara-saudara kita di Pakistan sehingga segera dapat pulih dan dapat beraktifitas kembali."
Baca Juga: BNPB Koordinasikan Bantuan Penanganan Bencana Banjir Pakistan
Berita Terkait
-
Pakistan Berduka: Korban Banjir Melonjak Drastis
-
Cinta Laura dan Indah G Minta Dukungan Global untuk Tekan Pemerintah Indonesia
-
Indonesia Disorot Dunia: PBB Kecam Keras Kekerasan Aparat dalam Demo
-
Merah Putih yang Ternoda, Saat Kreator Menuntut Keadilan
-
Peluru Taliban yang Menyalakan Perjuangan Malala untuk Pendidikan
Terpopuler
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
- Patrick Kluivert Senyum Nih, 3 Sosok Kuat Calon Menpora, Ada Bos Eks Klub Liga 1
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Skandal Tol Rp500 Miliar, Kejagung Mulai Usut Perpanjangan Konsesi Ilegal CMNP
-
Tim Independen LNHAM Terbentuk, Bakal Ungkap Fakta Kerusuhan Agustus 2025
-
Yusril Bongkar 'Sistem Gila' Pemilu, Modal Jadi Caleg Ternyata Jauh Lebih Gede dari Gajinya
-
Pengamat: Keberanian Dasco Minta Maaf dan Bertemu Mahasiswa jadi Terobosan Baru DPR
-
BPOM Respons Temuan Indomie di Taiwan Mengandung Etilen Oksida, Produk Masih Aman di Indonesia?
-
Kejagung Ungkap Nilai Aset Sitaan Sawit Ilegal Kini Tembus Rp 150 Triliun
-
18 WNI dari Nepal Tiba di Tanah Air Hari Ini, Dipulangkan di Tengah Krisis Politik
-
Di Balik Mundurnya Rahayu Saraswati, Mahfud MD Sebut Ada 'Badai Politik' Menerjang DPR
-
Dugaan Korupsi Tol CMNP Mulai Diusut, Siapa Saja yang Diperiksa Kejagung?
-
Kembali Datangi DPR, ICW Kirim Surat Keberatan 'Tagih' Informasi Soal Pendapatan Anggota Dewan