Suara.com - Duo tokoh politik kondang, Puan Maharani dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin kini dibanjiri oleh bulan-bulanan publik soal pertemuan mereka makan pecel bersama. Adapun melalui akun Twitternya, Puan menyebut pertemuan makan pecel bersama tersebut demi merepresentasikan wong cilik.
"Tidak di kantor, tidak di rumah, pertemuan hari ini di warung pecel. Kenapa warung? Ya kenapa tidak, PDI Perjuangan dan PKB sama-sama partainya wong cilik, partainya wong sandal jepit. Akar rumput inilah yang menjadi energi perjuangan kami," tulis Puan via unggahan di akun Twitter @puanmaharani_ri.
Sontak, beberapa warganet yang jeli nan teliti dibuat salfok oleh beberapa hal yang dinilai janggal dalam pertemuan tersebut.
Warganet soroti durian mewah
Seorang warganet menyoroti ketidaksesuaian antara narasi Puan dengan potret pertemuannya dengan orang nomor satu di PKB itu. Warganet itu menyanyangkan Puan menarasikan pertemuannya bak wong cilik tetapi ia menyuguhi Cak Imin dengan sebuah durian berharga mewah yakni varian Musang King.
"Ngakunya partai wong cilik, makannya pecel, oke lah. Tapi sebentar, ntu satu buah durian Musang King berapa harganya mbak @puanmaharani_ri?" cuit seorang warganet.
"Mana ada wong cilik cemilannya durian musang king, bisa gak makan sebulan :)," lanjut warganet itu sembari melingkari kudapan durian Musang King di foto Puan dan Cak Imin.
Dilansir oleh GDM Agri, harga untuk membeli satu buah durian varian Musang King dari Malaysia yakni Rp 280.000 per kilogram.
Warganet: Apa benar pakai sandal jepit?
Puan juga melabeli dirinya dan Cak Imin sebagai partai wong sandal jepit, yakni partai bagi rakyat biasa yang hanya beralaskan kaki berupa sandal jepit. Sontak, warganet lain ragu apakah kedua politisi kondang tersebut benar-benar memakai sandal jepit.
"Sandal jepit? Coba pap foto mbak Puan sekarang lagi sandal jepitan gak?," cuit warganet lain.
"Ohh... Rakyat kecilnya dijadikan sendal jepitnya....klean....????..ckckckck," sindir lainnya.
Agus Mulyadi: Warung pecelnya wong cilik kursinya nggak pakai sarung
Tak hanya warganet, seorang penulis kondang Agus Mulyadi juga turut nimbrung pamer kejeliannya terhadap kejanggalan dalam pertemuan Puan dengan Cak Imin.
Sosok penulis tersebut menyoroti taplak meja putih bersih yang menghiasi meja makan Puan dan Cak Imin. Baginya, penampilan taplak meja tersebut terlampau mewah dan tak layak mewakili rakyat biasa.
Berita Terkait
-
Beredar Video Andi Arief Singgung soal Pencapresan Puan Maharani, Legislator Demokrat: Kita Ingin Jaga Pemilu
-
Ketua DPR RI: Kesejahteraan Petani Penting Dalam Menunjang Ketahanan Pangan Indonesia
-
Bagikan Kaos di Pasar, Ekspresi Puan Maharani Jadi Sorotan Netizen: Mau Punya Pemimpin Begini?
-
Gelang Mewah Jadi Sorotan, Ternyata Segini Harta Kekayaan Puan Maharani Beserta Utangnya
-
Ketua DPR RI Minta Pemerintah Segera Salurkan Bantuan Pendidikan Bagi Siswa Madrasah
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Murah untuk Aktivitas Harian Pemula, Biaya Operasional Rendah
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- 7 Rekomendasi Bedak Padat Anti Dempul, Makeup Auto Flawless dan Anti Cakey
- 51 Kode Redeem FF Terbaru 8 Desember 2025, Klaim Skin Langka Winterlands dan Snowboard
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
Pilihan
-
Rekomendasi 7 Laptop Desain Grafis Biar Nugas Lancar Jaya, Anak DKV Wajib Tahu!
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Sentuh Rp70 Ribu
-
Shell hingga Vivo sudah Ajukan Kuota Impor 2026 ke ESDM: Berapa Angkanya?
-
Kekhawatiran Pasokan Rusia dan Surplus Global, Picu Kenaikan Harga Minyak
-
Survei: Kebijakan Menkeu Purbaya Dongkrak Optimisme Konsumen, tapi Frugal Spending Masih Menguat
Terkini
-
Respons Ide 'Patungan Beli Hutan', DPR Sebut Itu 'Alarm' Bagi Pemerintah Supaya Evaluasi Kebijakan
-
Tinjau Lokasi Banjir Aceh, Menteri Ekraf Terima Keluhan Sanitasi Buruk yang 'Hantui' Pengungsi
-
Mensos Sebut Penggalang Donasi Tanpa Izin Terancam Sanksi Rp10 Ribu: Warisan UU Tahun 60-an
-
Komisi Reformasi Pertimbangkan Usulan Kapolri Dipilih Presiden Tanpa Persetujuan DPR
-
Ironi Hakordia, Silfester Matutina Si Manusia Kebal Hukum?
-
Mensos Sebut Donasi Bencana Boleh Disalurkan Dulu, Izin dan Laporan Menyusul
-
Usai dari Pakistan, Prabowo Lanjut Lawatan ke Moscow, Bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
-
Tragedi Terra Drone: Kenapa 22 Karyawan Tewas? Mendagri Siapkan Solusi Aturan Baru
-
Solidaritas Nasional Menyala, Bantuan Kemanusiaan untuk Sumatra Tembus 500 Ton
-
Nestapa Korban Tewas di Kebakaran Kantor Drone, KemenPPPA Soroti Perlindungan Pekerja Hamil