Suara.com - Pernyataan Ketua Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Andi Arief telah membuat sejumlah pihak di kubu PDI Perjuangan kebakaran jenggot.
Andi menyebut satu-satunya cara politikus PDI Perjuangan Puan Maharani bisa menang pemilihan presiden dengan menjegal lawan politik dengan kriminalisasi. "Kalau PDIP menawarkan Puan Maharani, hanya satu yang membuat Puan Maharani menang, semua ditangkapi saja," kata Andi baru-baru ini.
Ketua DPP PDI Perjuangan Said Abdullah menyebut pernyataan Andi berlebihan.
Menurut Said, Andi seharusnya lebih rasional dalam memandang konstelasi politik nasional.
Said menunjukkan kesan bahwa dia amat kecewa dengan pernyataan Andi.
"Pertanyaan akhir saya kepada Andi Arief, keteladanan seperti apa yang akan ditunjukkan kepada masyarakat, jika Demokrat dalam hal ini terus-menerus membombardir hoaks kepada masyarakat," kata dia.
Andi dalam sebuah pernyataan melalui video juga mengungkapkan skenario politik yang menyebutkan bahwa pemilu 2024 hanya akan diikuti dua pasangan kandidat. Informasi itu disampaikan Presiden RI keenam Susilo Bambang Yudhoyono dan Andi amat meyakini akurasinya.
"Dia (SBY) sudah mendengar langsung, skenario dua pasang, lalu dia melakukan pengecekan pada orang yang mendengar langsung dari mulutnya Pak Presiden. Pak Presiden hanya mau dua calon," kata Andi.
"Kenapa dua calon Pak Presiden? Kan ada Anies ada Ganjar' 'O, Anies kan sebentar lagi masuk penjara'," Andi menambahkan.
Tapi Said menyebut informasi dari SBY dan Andi Arief tidak ada buktinya. Said mengatakan Puan Maharani selalu bersilaturami dengan para pemimpin partai.
"Konteksnya kan kalau membangun bangsa harus bersama, tanpa rasa saling curiga. Nah kalau elite saling curiga dan dilempar ke publik, tontonan ini sangat tidak menarik bagi masyarakat dan sungguh tidak mendidik," kata Said.
Pernyataan lebih keras diutarakan politikus PDI Perjuangan Junimart Girsang dengan menyebut "Asbun (asal bunyi) bin sesat. Sebaiknya yang bersangkutan (Andi Arief) merawat diri sendiri aja dulu supaya kelihatan segar dan sehat."
Pernyataan Andi dalam video itu dinilai Junimart tidak akan bernilai di masyarakat.
"Menurut saya ocehan beliau ini dianggap sebagai kaleng-kaleng bocor yang sudah tak bernilai di masyarakat. Ya itu tadi, lupa minum obat atau salah minum obat," katanya.
Apa sesungguhnya pesan Andi Arief?
Berita Terkait
-
Ernest Prakasa Dukung Usulan Anggota DPR Tak Dapat Uang Pensiun: Sungguh Tidak Masuk Akal!
-
Momen Langka, Puan Atas Nama DPR Tiba-tiba Minta Maaf ke Rakyat Indonesia: Kami Belum Sempurna
-
Ungkit Demo Besar Agustus, Puan Maharani ke DPR-Pemerintah: Yang Salah Kita Perbaiki Bersama
-
Kontaminasi Radioaktif Cesium-137 di Cikande, Puan Maharani Bicara Evaluasi dan Pengawasan Ketat
-
Gelar Rapat Paripurna Khusus, Puan Maharani Paparkan Capaian Kerja DPR Tahun 20242025
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan
-
Ada dari Bekasi dan Semarang, Tim DVI Identifikasi 7 Jasad Korban Ponpes Al Khoziny, Ini Daftarnya
-
Jokowi Absen di HUT TNI karena Tak Boleh Kena Panas, Kondisi Kesehatannya Jadi Gunjingan
-
Geger Sidang Ijazah Gibran: Tuntutan Rp125 T Bisa Dihapus, Syarat Minta Maaf dan Mundur dari Wapres
-
PHRI: Okupansi Hotel Merosot, Terhentinya Proyek IKN Buat Kaltim Paling Terdampak
-
BNPB Klaim Tragedi Ambruknya Ponpes Al Khoziny sebagai Bencana dengan Korban Terbanyak 2025