Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemendagri, Suhajar Diantoro mengatakan bahwa Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) mendorong perwujudan reformasi birokrasi yang bersih melayani.
Hal tersebut ia sampaikan dalam Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) bertajuk “Percepatan Pelaksanaan Reformasi Birokrasi di Lingkungan Pemerintah Daerah Tahun 2022” di Hotel Mercure Harmoni, Jakarta, Rabu (28/9/2022).
“Itu yang mau diminta oleh Bapak Presiden, birokrasi bersih melayani, bukan hanya melayani, tapi bersih melayani,” katanya.
Sebagaimana arahan Presiden Joko Widodo, lanjut Suhajar, pemerintah ingin mewujudkan reformasi berkelas dunia pada tahun 2024. Cita-cita tersebut membutuhkan kerja keras dari pemerintah daerah (Pemda) yang saling bahu-membahu membangun birokrasi menjadi lebih baik. Kepala daerah berperan memimpin upaya percepatan perwujudan reformasi birokrasi yang dibantu oleh sekretaris daerah (Sekda) dan stakeholder terkait.
“Bapak Mendagri berpesan kepada kita semua tolong dalam mengimplementasikan visi dan misi kita bersama ini tolong reformasi birokrasi ini. Jangan hanya sekadar mau nilai yang bagus, tapi ini betul-betul kewajiban kita bersama. Memang betul-betul kata Bapak Mendagri untuk dapat mengimplementasikan reformasi birokrasi,” ujarnya.
Dia menekankan, mewujudkan birokrasi yang bersih melayani merupakan kebutuhan dan tanggung jawab bersama. Adapun dalam pelaksanaannya, reformasi birokrasi didukung dengan mengimplementasikan budaya kerja BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Adaptif, Harmonis, Loyal, Kolaboratif). Upaya ini didukung pula dengan peningkatan kapasitas dari aparatur negara sebagai satuan perangkat kerja. Jika kapasitas tak ditingkatkan, dia khawatir pelayanan akan tersendat-sendat.
“Jadi, sekarang memang tulang punggung Pak Bupati dan Pak Gubenur dalam reformasi di daerah ini adalah kita, kita yang hadir di sini. Ada Pak Sekda, Pak Kepala Inspektorat dan Kepala Biro Organisasi, dan sejumlah kawan-kawan lainnya yang ditunjuk oleh Pak Sekda,” tegasnya.
Di lain sisi, lanjut dia, kebutuhan reformasi birokrasi perlu diimbangi dengan kemajuan teknologi. Dia mencontohkan, saat ini banyak daerah yang telah melakukan transformasi online dan menggunakan aplikasi untuk melayani rakyat. Dengan bantuan teknologi, pelayanan bisa dimaksimalkan bahkan bisa dilakukan selama 24 jam sebagaimana terjadi pada pelayanan publik di negara maju.
“Nah itu harus kita perbaiki, maka dari tata laksananya, semua berkaitan. Tata laksananya, sumber dayanya, organisasinya, bagian dari reformasi tadi adalah organisasi yang ramping, yang memang betul-betul fungsinya sesuai,” tandas Sekjen.
Berita Terkait
-
Tak Ada Aksi Bakar Ban dan Spanduk, Mahasiswa dari BEM SI yang Demo di Depan Gedung DPR Bubarkan Diri
-
Jokowi Kecewa Pemberantasan Korupsi Sering Gembos di Lembaga Yudikatif, 'Presiden Sangat Serius Tentang Ini'
-
Mahfud MD Segera Racik Formula Reformasi Hukum: Presiden Sangat Serius Tentang Ini
-
Berantas Mafia, Mahfud MD Putar Otak Cari Formula Reformasi Hukum Peradilan
-
Itjen Kemendagri Panggil Eva Dwiana, Buntut Gaji Guru PPPK Bandar Lampung yang Belum Dibayar
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
- 5 HP Memori 128 GB Paling Murah untuk Penggunaan Jangka Panjang, Terbaik November 2025
- 5 Mobil Keluarga Bekas Kuat Tanjakan, Aman dan Nyaman Temani Jalan Jauh
- Cara Cek NIK KTP Apakah Terdaftar Bansos 2025? Ini Cara Mudahnya!
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?
-
Viral Bocah SD PP Naik KRL Tangerang-Jakarta Demi Sekolah, Rano Karno: Kamu Hebat Nak!
-
Babak Baru Kasus Ijazah Palsu Jokowi: Polisi Gelar Perkara Khusus, Nasib Roy Suryo Cs Ditentukan
-
Jelang Nataru, Polda Metro Jaya Siagakan 1.500 Satpam dan Satkamling
-
Krisis Komunikasi Kasus Arya Daru: Ketika Bahasa Teknis Polisi Gagal Menjawab Keingintahuan Keluarga