Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan baru-baru ini meresmikan 4 sekolah dengan konsep net zero carbon atau netralitas karbon di ibu kota. Namun bangunan ramah lingkungan itu dikeluhkan oleh siswa sekolah karena membuat ruang kelas mereka jadi panas.
Ruangan kelas itu memang cukup panas karena karena kaca yang dipasang terlalu besar sehingga membuat pancaran sinar matahari langsung masuk ke dalam kelas. Lantas sebenarnya apa itu net zero karbon? Yuk simak penjelasannya sebagai berikut ini.
Apa Itu Net Zero Karbon?
Bangunan dengan konsep net zero carbon adalah bangunan dengan emisi rendah dan hemat saat beroperasi. Dengan konsep ini, sebagian besar kebutuhan energinya dipasok dari sumber energi terbarukan. Alhasil secara emisi, karbon yang dihasilkan sangat minim.
Dinas Pendidikan (Disdik) mengungkap alasan pemilihan sekolah sebagai bangunan awal yang direvitalisasi dengan konsep ini. Sekolah diyakini bisa menjadi pioneer bangunan emisi rendah pertama bahkan mencapai neraca zero emisi.
Dalam peresmian empat sekolah dengan konsep net zero carbon tersebut, Anies Baswedan menjelaskan bahwa Jakarta berkomitmen menurunkan 30% emisi gas rumah kaca tahun 2030. Kekinian, Jakarta sudah mencapai 26% sehingga tersisa 4% lagi. Diharapkan pada 2050 nanti, Jakarta bisa menjadi kota dengan Net Zero Emmission.
Dalam situs resmi Pusat Pengembangan Sumber Daya Aparatur Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (PPSDMA Kementerian ESDM), pemerintah menyatakan ingin mewujudkan komitmen Net Zero Emission (NZE) pada tahun 2060. Untuk mencapainya diperlukan transisi dari sistem energi yang digunakan sekarang ke sistem energi bersih agar mencapai kondisi seimbang antara aktivitas manusia dengan keseimbangan alam.
Salah satu sektor yang difokuskan dalam upaya mencapai program NZE adalah energi itu sendiri. Sederet negara telah mengeluarkan kebijakan-kebijakan baru dalam hal penyediaan energi listrik yang disesuaikan dengan program NZE itu termasuk Indonesia.
4 Sekolah Net Zero Carbon di Jakarta
Baca Juga: Percantik Kawasan, Tembok Taman Margasatwa Ragunan Digambari Mural Jakarta untuk Indonesia
Anies Baswedan meresmikan 4 gedung sekolah net zero carbon 2022 pada Rabu (28/9/2022) yakni:
- SDN Duren Sawit 14 Jakarta Timur
- SDN Grogol Selatan 09 Jakarta Selatan
- SDN Ragunan 08 Pagi, 09 Pagi, 11 Petang, Jakarta Selatan
- SMAN 96 Jakarta, Jakarta Barat
Ruang Kelas Jadi Panas?
Bangunan sekolah dengan konsep net zero carbon yang baru saja diresmikan ini ternyata membuat ruang kelas jadi panas. Salah satu sekolah yang mengeluh adalah Sekolah Dasar Negeri (SDN) Ragunan 08, Jalan Harsono, Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
Beberapa siswa SDN Ragunan 08 R mengaku kelas mereka yang baru dengan konsep net zero carbon cukup panas. Bahkan ada siswa yang merasa ruangan kelas baru mereka cukup kecil. Walau panas, siswa mengaku senang dengan gedung baru sekolah mereka karena desain bangunan dan fasilitasnya yang baru dinilai cukup memadai.
Ruangan kelas gedung dengan net zero carbon ini terbilang cukup panas. Pasalnya, kaca yang dipasang terlalu besar sehingga membuat pancaran sinar matahari langsung masuk ke dalam kelas. Bukan hanya itu, dalam kelas juga tak dipasang pendingin ruangan atau AC bahkan kipas angin yang ada di ruangan itu juga tak dinyalakan.
Kontributor : Trias Rohmadoni
Berita Terkait
-
Alasan Pandemi Covid-19, Target Anies Bangun Rumah DP 0 Rupiah Turun Jadi 9.081 Unit
-
Percantik Kawasan, Tembok Taman Margasatwa Ragunan Digambari Mural Jakarta untuk Indonesia
-
Sekolah Net Zero Carbon Pertama di Indonesia: Habiskan Rp126 M, Murid SD Ngeluh Kegerahan
-
Tak Bangun Gedung Baru, Anies Pilih Subsidi Pembiayaan Sekolah Swasta untuk Penuhi Kuota Siswa di Jakarta
-
Meski Sudah Lengser Sekolah Net Zero Carbon Bakal Diperbanyak, Anies Sebut 20 Gedung Bakal Direhabilitasi Tahun 2023
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
70 Cagar Budaya Ikonik Sumatra Rusak Diterjang Bencana, Menbud Fadli Zon Bergerak Cepat
-
Waspada Air Laut Tembus Tanggul Pantai Mutiara, Pemprov Target Perbaikan Rampung 2027
-
Pemulihan Bencana Sumatra Butuh Rp51 Triliun, AHY: Fokus Utama Pulihkan Jalan dan Jembatan
-
Perayaan Hanukkah Berdarah di Bondi Beach: 9 Tewas, Diduga Target Komunitas Yahudi?
-
Horor di Bondi Beach: Penembakan Brutal di Pantai Ikonik Australia, 9 Orang Tewas
-
Tak Cukup di Jabar, TikToker Resbob Kini Resmi Dilaporkan ke Polda Metro Jaya
-
Harga Diri Bangsa vs Air Mata Korban Bencana Sumatera, Sosok Ini Sebut Donasi Asing Tak Penting
-
Tembus Proyek Strategis Nasional hingga Energi Hijau, Alumni UPN Angkatan 2002 Ini Banjir Apresiasi
-
PSI Tapsel Salurkan Bantuan ke Sangkunur, Sejumlah Desa Masih Terisolasi
-
Implementasi Pendidikan Gratis Pemprov Papua Tengah, SMKN 3 Mimika Kembalikan Seluruh Biaya